Chapter12

23.3K 1.6K 93
                                    

Happy reading

Tak butuh waktu lama akhirya vio sampai dipelataran rumahnya, suasana sangat sepi mengingat sudah tengah malam tapi untung lah satpam di rumahnya masih berjaga dan membukakan pintu gerbang. Vio yang sudah terlanjur kesal dan lelah memilih langsung masuk kekamar sambil menggendong dua putra kecilnya,

"Neng vio kok sendiri,"

vio pikir semua orang sudah tidur ternyata salah satu art nya masih menunggunya pulang di ruang tamu.
"Iya, bi tolong bantu gendong el ya,"

Sampai di kamar vio membaringkan el dan al ke tempat tidur mini mereka. Setelah pembantunya keluar vio segera mengganti baju dan bergegas untuk tidur, biarlah nanti saat vibra pulang kebingungan nggak ada yang ngurusin. Jujur, vio cemburu liat vibra deket cewek, ya jelas istri mana coba yang nggak cemburu liat suami meluk pinggang cewek sexy dan kelihatan akrab banget lagi. Yang paling bikin vio greget kenapa disaat dirinya kesusahan gendong dua bocah nggak dibantuin. ditambah nggak punya temen ngobrol lagi.

****

Vibra kalang kabut mencari keberadaan istri dan anaknya, sudah tengah malam lewat. Dia memutuskan untuk pulang setelah berputar mencari vio tapi tidak ketemu juga.

Vibra mengetuk pintu dengan tergesa, untunglah salah satu art nya masih belum tidur. Vibra bergegas masuk kamar dia menghela nafas lega melihat vio yang sudah tidur meringkuk dengan selimut menutupi tubuhnya sampai sebatas leher, isakan kecil yang keluar dari bibir vio membuat vibra bingung ada apa sebenarnya, jujur dirinya tidak tau apa salahnya.

"Sayang," vibra naik ke ranjang, lalu menyentuh bahu vio yang bergetar.

"Kamu udah tidur? Kenapa tadi pulang nggak bilang-bilang. Kamu marah? Aku ada salah ya? Maaf."

Vio masih pura-pura tidur tapi vibra tau hal itu.

Vibra melepas tuxedo yang ia pakai menyisakan kaos oblong dan celana boxernya saja, kemudian dirinya berbaring disebelah vio sambil memeluk perut vio dari belakang.

"Maaf tadi aku sibuk sendiri. Aku nggak bermaksud ninggalin kamu. Aku~" Ucapan vibra terhenti ketika vio membalikkan badan hingga mereka saling bertatapan. Vibra yang melihat mata vio sudah sembab dan merah ia mengusap tetesan bening yang keluar dari pelupuk mata vio.

"Aku  lagi pengen sendiri, kamu bisa tidur disofa malam ini." Ucap vio dengan suara serak.

"Salah aku ap~"

"Kamu boleh tidur disamping aku setelah kamu sadar apa salahmu."

Bukanya segera pergi vibra malah memeluk vio erat sambil mengusap puncak rambut vio.
"Aku nggak akan turuti ucapan kamu sebelum~"

"Vibra tolong ngertiin aku, aku lagi pengen sendiri. Kamu yang pindah ke sofa sekarang atau aku."

Vibra menghela nafas kasar lalu segera berpindah, memberi pengertian pada istrinya yang lagi ngambek, jujur vibra belum tau dan sadar apa kesalahannya.

****

Bangun pagi tidak seperti biasanya, vibra duduk di sofa sambil meregangkan ototnya. Jam menunjuk pukul 06.37 biasanya vio sudah membangunkan sebelum jam enam tadi tapi hari ini tidak.
Vibra beranjak ke kamarbmandi, dia melihat ke Tempat tidur tidak ada vio disana. Vibra mengusap wajahnya gusar, tidak dibangunkan oleh istri, tidak ada morning kiss, tidak ada pelukan hangat saat bangun tidur, kali ini vibra sangat yakin vio benar-benar marah.

"Kok mata mamam melah dan gede, habi nangis ya?"

Mendengar suara el dikamar sebelah vibra memilih untuk mengintip dibalik pintu, ia melihat vio seperti biasa mengurus el dan al.

"Enggak kok mama cuma kurang tidur,"

"Papa natalin mamam kan? Kan?" Timpal al.

"Enggak sayang. Udah selesai pakai bajunya, yuk sekarang ke bawah buat sarapan." Ucap vio sambil menggendong dua putra kecilnya.

Vibra cengo ketika vio berjalan melewatinya cuek bebek seolah tidak melihatnya. Al dan el juga sama mereka berdua malah melengos.

"Mamam nanti jadi ke zoo cama om adam kan?"

Pertanyaan al membuat vibra melotot tak percaya.
"Kenapa nggak sama papa aja ke zoo nya?"

"Al nda mau, papa natal."

Vibra gantian menatap el, karna biasanya ketika al dan vio marah hanya el yang nggak marah dan dia bisa bikin semua akur lagi.

"El jua nda mau." Ucap el lalu melengos lagi.

****

Vibra sudah rapih dan wangi siap untuk ke kampus, sebelum berangkat dirinya menyempatkan untuk sarapan. Di ruang makan sudah ada istri dan dua putra kecilnya yang asik bercanda sambil makan.

"Wah lagi pada sarapan sama apa kecebongnya papa?" Sapa vibra mencoba mancairkan suasana.

"Aaaa' mamam, enyak." Ucap al pada mamanya.

"El aaa' juga dong," ucap vio sambil menyuapi el.

Vibra dikacangin.

"Oke fine. Azab buat orang yang sering ngacangin, matinya nggak ditaburin bunga tapi kulit kacang." Gumam vibra.

"Makan tu azab," jawab vio.

"Aku sarapannya sama apa ni?"

"Saos sama roti kan ada, tinggal makan aja susah banget." Ujar vio.

"Kamu nggak masak?"

"Nggak! Kalau mau makanan yang enak suruh aja cewek kamu buat masak." Sahut vio.

"Cewek? Kamu ngomong apa sih."

"Papa ganteng-ganteng budek yah." Ucap al heran.

Vibra memilih untuk diam, dan segera sarapan roti tawar selembar dengan toping saos tomat.

"Mamam ayok kelumah om adam...nanti kita ke zoo, el mau liat halimau."

"Al jua mau liat jelapah."

"Ayok. Kalian udah kenyang kan?"

"Cudah..." jawab mereka serempak.

Brakk...

"Kalian mau kemana?!" Sentak vibra.

Al dan el paling takut jika mendengar suara keras, bentakan. mereka reflek memeluk vio erat.
"Takut papa," gumama al dan el.

"Kita mau kemana aja bukan urusan kamu. Dan satu lagi bisa nggak sih kalau ngomong nggak usah bentak-bentak, tau sendiri anak-anak takut dibentak"

"Ya jelas urusan aku lah, kamu kan istriku al dan el anak-anakku. Kalian kan tanggung jawab aku. Sorry nggak bermaksud ngebetak mereka,"

Mata Al dan el sudah berkaca-kaca sebentar lagi pasti mereka akan menangis.

"Tanggung jawab? Owh baru sekarang sadar punya tanggung jawab, semalem kemana aja? Lupa punya istri dan anak. Enak-enakan meluk cewek sexy, kalau tujuan kamu ngajak aku cuma buat manas-manasin mending nggak usah aku juga bisa kali."

Deg.

"Meluk cewek? Dia itu cum~"

"Hwaaaaa...papa natal..." pekik al dan el yamg sudah menangis keras.

Vio memeluk al dan el sayang "Cup cup kesayangan mama. Kita berangkat sekarang ya."

"Kamu beneran mau pergi sama adam tanpa ijin aku?"

Vibra dikacangin lagi.

Kalau boleh jujur vio tidak benar-benar pergi ke zoo dengan adam itu cuma rekayasa saja, karna hari ini dirinya sudah ada janji dengan mommy dan ibu mertuanya untuk jalan-jalan.

****
Tbc.
Dikit aja... 🤣😂🤣😂
Jangan lupa vote&comment
Pelakor bentar lagi muncul ya...

EUPHORIA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang