Happy reading
"Mamam cudah pulang," pekik al dan el, berlari menghampiri vio.
"Halo...kecebongnya mama." Vio berjongkok untuk mensejajarkan tubuhnya dengan al dan el, lalu memeluk kedua putranya penuh kasih sayang. Dirinya baru saja pulang dari supermarket untuk membeli bahan masakan, rencana siang ini mau masakin vibra buat makan siang di Kantor.
"Kalian udah makan?"
"Sudah tadi neng vio," sahut Bi irah.
"Oke, mau ikut mama ke kantor nggak nih."
"El ikut, tapi mau tue dulu,"
"Es klim al mana?"
"Sebentar ya sayang, el mau ikut kan? Nanti ganti baju dulu sama Bi irah. kalau al beneran nggak mau ikut?"
"Nda mau mamam, nanti kalau al ikut takut dicubitin tante-tante. Al kan ganteng makanya banyak yang cuka, pipi al macih suci takut telnodai." ucap al dengan cadelnya.
Vio mencubit gemas kedua pipi al "Al siapa sih yang ngajarin kamu ngomong gitu, gemes mama dengernya,"
"Papa yang najalin. Katanya papa ganteng makanya banyak yang cuka papa punya cewek banyak lho mam, kemalen malam al diliatin fotonya. Cantik cemua, kayak mamam..."
"Beneran?"
"Mamam el mau tue cama cucu coklat." Ucap el memeluk lutut vio.
"Owh iya sampai lupa, bentar ya mama ambilin."
"Es klim al juga ya mamam."
"Oke bentar ya,"
"Neng vio, biar saya saja yang ngambil ndak papa, neng duduk aja baru pulang pasti capek. Mau sekalian saya bikinin jus atau kopi?"
"Owh nggak usah bi, aku ambil sendiri aja. Nggak papa kok, sekalian nanti mau masak."
****
Vio sudah siap untuk mengantar makan siang vibra, beberapa kotak makan sudah terisi penuh nasi, sayur dan lauk kesukaan suaminya. vio mengendong el yang sudah rapi sambil membawa tas berukuran sedang tempat makanan. dengan diantar supir pribadi vio bergegas menuju Kantor.
Sampai didepan gedung megah yang bangunannya dominan warna abu-abu, vio disambut hangat oleh vibra yang baru saja keluar dari gedung itu.
"Sayang!"
"Papa...." pekik el gembira.
Vibra mengecup kening vio lalu gantian mencium kedua pipi el. "Anak papa yang ganteng, perusuhnya nggak ikut?"
"Nggak mau al nya. Alasanya takut digodain tante-tante, ada aja."
"Banyak alasan al mah. tapi nggak nangis pas ditinggal tadi?"
"Enggak, lagi bobok dia."
"Yaudah masuk yuk, sini el sama papa."
"Papa itu nenennya mau kelual lhoh," el menunjuk molly yang baru saja lewat, memang baju yang ia pakai sangat transparan membentuk lekuk tubuhnya apa lagi dadanya hampir tumpah-tumpah.
"Sttt nanti kalau keluar dari sarangnya biar papa yang mungut, lumayan buat kasih makan rendi."
"Om lendi cuka nenen juga ya?" Vibra mengangguk. "Kaya papa dong cuka nenen mamam kan. kaya tadi malam el liat papa nenen mamam," ucap el polos.
Vibra hampir tersedak nasi yang baru saja masuk kemulutnya. "enggak." Bantah vibra.
"El, tadi malam kan mama cuma nenenin kamu doang. Papa mah enggak, kan papa udah bobok duluan."
KAMU SEDANG MEMBACA
EUPHORIA [Completed]
RomanceWarning: Young Adult 🔞 "Mulut kerap mengatakan benci, namun hati tak dapat membenci" . . . . . Sequel me and my bad husband. Follow dulu sebelum baca....