Chapter 28

45.6K 2.5K 2.7K
                                    

Halooo... ketemu lagi sama istrinya shawn mendes.... 😍
Maaf ya aku up nya nyantai, komen dipart kemaren udah tembus tapi Votenya belum. Tapi yaudah ga papa, karna aku lagi baik jadi up aja deh😌😌

****

Vibra duduk di depan ruang VVIP, kedua tangannya berpaut, saling menggengam kuat sampai kuku-kukunya memutih. Ia menunduk melantunkan do'a untuk Vio dan bayinya. Sudah sekitar setengah jam Vibra menunggu, namun belum ada perawat maupun Dokter yang keluar. Sungguh, Vibra menyesal, jika tau Vio akan begini, ia tidak akan pergi dengan Al dan El   sampai selama itu.

Vibra tampak sangat gelisah, dia duduk, lalu berdiri melihat keadaan Vio dari luar jendela. Namun tak terlihat apa-apa, begitu terus sampai  seorang dokter keluar dari ruangan.

Vibra langsung menghampiri Dokter itu, "gimana Dok, keadaan istri saya?"

"Bu Vio hanya mengalami pendarahan ringan, itu disebabkan karna Bu Vio terlalu stres dan banyak pikiran yang mengakibatkan janinnya rentan keguguran."

"Lalu gimana keadaannya sekarang Dok? Mereka baik-baik aja, kan?"

"Untuk saat ini Bu Vio memang belum siuman, namun kondisi Bu Vio dan Janinnya baik-baik saja. Sudah bisa di besuk, saya sarankan untuk rawat inap selama beberapa hari,"

Vibra akhirnya bisa bernafas lega, "terimakasih, Dok."

Vibra duduk disebelah brankar tempat Vio berbaring, tangannya terulur untuk menggenggam tangan Vio yang dingin. Digenggamnya lembut tangan Vio, lalu Vibra kecup berulang kali, setitik cairan bening menetesi tangan Vio. Vibra mengecup cukup lama tangan Vio, sampai air matanya luruh tanpa ia sadari.

Diambang pintu, ada Fara yang menyaksikan mereka. Posisi Vibra memunggunginya, jadi dia tidak melihat kedatangan Fara. Ada rasa sesak sekaligus iri, sampai saat ini Fara belum pernah menemukan laki-laki yang benar-benar tulus dengannya, ditambah sekarang ia harus mengandung anak lelaki yang tidak lain adalah suami sahabatnya sendiri. Tanpa adanya status, hanya dengan embel-embel tanggung jawab, miris. Fara tersenyum getir, sebelum akhirnya meninggalkan tempat itu.

Mbok irah dan Mbok inem yang menggendong Al serta El baru saja sampai, mereka tidak sengaja berpapasan dengan Fara. Namun mereka tidak menegur Fara karna Al dan El tengah menangis.

"Mamamm..." tangis Al dan El pecah ketika melihat Vio berbaring.

"Sttt, jangan nagis, nanti mama sedih."

"Mamaku... hiks" isak tangis Al dan El memenuhi ruangan.

"Stt, kalian nggak boleh nangis, nanti mama ikut sedih," kata Vibra, mencoba menenagkan kedua putranya.

"Mama kok nggak bangun-bangun?" Tanya El.

"Mama lagi istirahat. Nanti Al sama El pulang dulu sama bibi ya, papa mau jagain mama dulu."

"Kenapa mama sama papa nda pulang?" Pertanyaan itu keluar dari bibir mungil Al.

"Papa mau jagain mama di sini. soalnya, tadi mama bilang mau istirahat di sini dulu. Besok baru pulang." Terang Vibra.

"El mau bobok sama mama, hiks, sama pa-pa juga, hiks."

"Al nda mau pulang,"

EUPHORIA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang