Chapter6

29.6K 1.8K 155
                                    

Happy reading

Vio meregangkan badan,setelah lama berkutat didapur membuat sarapan untuk sang suami.meskipun sudah ada dua pembantu tapi kalau untuk urusan sarapan vio yang langsung turun tangan,karna memang vibra sendiri yang meminta jika sedang tidak sibuk vio yang harus membuat sarapan kalau tidak vibra tidak mau sarapan.sebenarnya vio bisa saja menolak tapi apa iya cuma masak buat suami aja nggak mau,toh juga tidak menghabiskan banyak waktu.

Vio melepas celemek yang iya pakai setelah selesai menata masakan buatannya diatas meja.

"Pagi...mama salmon" sapa vibra menuruni tangga,ia hanya memakai celana boxser dan kaos oblong putih,degan muka khas bangun tidur.

"Pagi juga curut, kenapa nggak mandi dulu?"

"Males pengenya dimandiin" jawab vibra,lalu duduk disamping vio.

"Owh yaudah nanti aku panggilin bi irah buat mandiin kamu"

Vibra cengo,"yakin?iklas aset kamu disentuh orang lain?"

"Hmm..."

"oke fine,aku mandi dikampus aja biar nanti cewek-cewek yang mandiin"

Vio meletakkan sepiring nasi goreng dengan telur mata serigala didepan vibra,"iya terserah,tapi kalau malam nggak usah ngedemplok minta main kuda-kudaan lagi"

"Uhukk,Uhukk..." bi irah yang sedang minum didapur pun jadi keselek mendengar ucapan vio barusan.
"Kuda-kudaan itu opo toh" gumamnya.

"Bibi nggak papa bi?"

"Ndak apa-apa neng vio,"

"Kayaknya mending nggak usah mandi aja,udah." Ujar vibra sambil memakan nasi goreng,sekali suapan rasaya vibra pengen nangis,pedesnya itu lho nggak ketulungan.dua kali suapan keringat bercucuran dileher serta dahinya.tiga kali suapan bibir rasanya udah mau jontor.

Melihat ekspresi vibra kepedesan vio masih menahan tawanya,dia memang sengaja menuangkan bubuk boncabe level 50 ke nasi goreng siapa suruh pagi-pagi mancing emosi.

"Gimana enak nggak?"

Vibra mengusap dahinya, "hah...enak kok,enak banget"

"Nambah lagi ya kalau gitu" vio mengambil satu centong nasi goreng ke piring vibra.

"Udah-udah cukup kebanyakan" tolak vibra saat vio hendak menambah dua centong lagi.

"Kalau nggak pedes kurang enak,ini nih biar jos" naburin boncabe lagi.

"Aku mau mandiin el sama al dulu ya,kamu lanjutin aja makannya.harus habis lho" vibra mengangguk lemas.

****

Didepan rumah vio sudah siap berangkat ngampus tinggal nunggu vibra,hari ini dirinya tidak menitipkan al dan el kerumah mommy karena sudah ada dua art yang menjaga mereka.

"Vibra curut...buruan ih"

Vibra keluar dengan wajah terlihat pucat,

"Kamu nggak papa?"

"Nggak.cuma sakit perut dikit,yuk berangkat"

Vio jadi merasa bersalah,melihat vibra yang terus memegangi perutnya yang sakit mungkin efek dari boncabe yang ia taburkan di nasi goreng tadi.

"Kamu nggak usah berangkat aja kalau nggak kuat"

"Kuat kok,cuma sakit dikit ntar juga sembuh sendiri" ucap vibra sambil memegangi perutnya yang semakin terasa sakit.

"Udah kamu nggak usah berangkat deh,nanti malah parah aku nggak mau jadi janda muda."

Vio memapah vibra untuk masuk kerumah,membaringkannya kekasur.
"Aku ambil obat bentar" baru sekali langkah tubuh vio sudah terhuyung kebelakang menubruk tubuh vibra akibat tarikan dari vibra.

EUPHORIA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang