Happy reading.
Vibra mengendarai mobil merahnya menuju kampus. Pagi ini tidak berangkat bersama vio karena harus mampir ke kantor sebentar, tapi nanti setelah dari kantor vio memintanya agar menjemput di apotek jadilah dia buru-buru sekarang. meskipun masih terlalu pagi suasana di ibu kota sudah macet, vibra mengambil benda pipih di saku celananya untuk menelepon sekretarisnya agar menyiapkan berkas-berkas meeting yang akan dilaksanakan sepulang kuliah nanti.
Karna terlalu fokus dengan ponselnya vibra sampai tidak tau kalau didepan mobilnya ada seorang perempuan mengendarai motor vespa, karna terburu-buru vibra tidak sengaja menyerempet bagian belakang motor tersebut."Shit..." vibra mengumpat sambil memukul stir, saat sedang terburu-buru ada saja halangan tadi macet sekarang nyerempet orang.
Vibra turun dari mobil,
"Sorry..." ucap vibra membantu gadis berrambut sebahu itu untuk bangun."Awh." Rintih gadis itu saat vibra tidak sengaja menyenggol sikunya yang terluka.
"Ini ada sedikit uang buat lo kedokter, sekali lagi gue minta maaf." Ucap vibra tulus, sambil menyodorkan lima lembar uang seratus ribuan.
"Enggak usah nggak papa, aku bisa sendiri." Ucap gadis itu.
Vibra jadi merasa bersalah, kasihan juga kalau ditinggal dipinggir jalan dalam keadaan tangan dan kaki bonyok kaya gini "gini aja motor lo tinggal disini aja biar nanti gue yang urus, lo ikut gue ke dokter. Tapi sebelum itu gue harus jemput istri gue bentar. Oh ya nama lo siapa?"
"Faradila,"
"Oke Faradila. Cepet masuk gue buru-buru banget."
Vibra melirik dari kaca spion dalam mobilnya melihat gadis yang baru saja ia serempet tengah sibuk meniup lukanya. Vibra tidak bisa langsung membawanya ke dokter karna harus menjemput vio dulu, prioritas utamanya adalah vio meski dalam keadaan segenting apapun. Bukanya vibra tidak berperasaan tapi dirinya sudah lebih dulu janji akan menjemput vio.
Sampai didepan apotek vibra langsung turun membantu vio yang kesusahan menggendong al dan el sambil menenteng kresek.
"Papa lama, cuda panas!" Semprot al.
"Kenapa lama bangettt, pinggang aku mau copot rasanya."
"Maaf ya sayang ada kecelakaan kecil, yuk buruan. aku nabrak orang."
"What! Terus dimana orangnya Sekarang." Omel vio sambil masuk mobil.
"Fara..." shock vio.
"Vio?"
"Kamu yang ditabrak suami aku?"
"Iya tapi Nggak papa dia nggak sengaja juga. Santai aja kali."
"Kenapa nggak dibawa ke dokter!" Amuk vio pada vibra.
"Jemput kamu dulu," ucap vibra dengan cengiran khasnya.
"Kamu kenal dia?""Ya kenal lah kan temen seangkatan di kampus."
"Tante cakit?" Tanya al.
"Iya ganteng. Ih lucu banget pipinya gembul." Mencubit pipi al.
"Al emang ganteng tante, tante juga cantik kaya mamam,"
"Kalo yang bobok ini namanya siapa?"
"Yang ini el,"
"Aku nggak nyangka kamu udah nikah dan punya dua baby twins."
"Aku nikah muda," ucap vio.
"Kita bolos aja ya kuliahnya. Far main rumahku dulu yuk bersihin luka kamu dulu,"****
Fara tersenyum miris melihat dua pasangan muda yang sangat serasi didepannya ini, meskipun dalam keadaan bercekcok ria mereka terlihat lucu dan masih saling menggoda satu sama lain ditambah lagi dua putra mungil mereka yang ikut membela sang mama.
Fara iri, rasanya dia juga ingin kelak memiliki keluarga seperti vibra dan vio.
"Al, el masuk kamar sama papa ya." Titah vio."Oce mamam." Sahut al dan el bersamaan.
Vio meletakkan dua gelas teh dan bebrapa camilan "Far ini minum dulu, gimana lukanya masih sakit?"
"Udah mendingan kok vi."
"Syukur deh kalo gitu. Btw nggak papa kan kamu bolos sehari,"
"Emmm nggak papa sih, ada alasannya kok nanti kalau ditanya dosen."
30 menit kemudian...
"Vi nggak kerasa ya aku udah lama disini. Aku pulang duluan ya mau mampir beli buku soalnya."
"Tapi motor mu kan masih dibengkel."
"taksi kan ada. Duluan ya salam buat al sama el."
****
Hujan deras disertai angin kencang malam ini menambah suasana dingin dimalam hari, vibra yang baru pulang dari kontor terlihat basah kuyub. tadi saat perjalanan pulang dirinya menyempatkan untuk membeli nasi padang untuk vio. Karna tidak membawa payung vibra nekat saja keluar tanpa payungan di saat hujan lebat sampai basah-basahan.
Saat masuk rumah dirinya sudah disambut oleh vio yang menunggunya didepan pintu sejak tadi.
"Kenapa baru pulang? aku hawatir jadi nunggu disini."
"Banyak kerjaan tadi, masuk yuk dingin. Aku bawain nasi padang buat kamu."
"Kamu basah hujan-hujanan ya?dih kaya anak kecil, mandi dulu gih udah aku siapin air kok."
Vibra mengecup bibir ranum vio "Aku rela kehujanan kaya gini juga cuma buat kamu. tadi beli nasi padang dipinggir jalan dulu buat kamu aku nggak bawa payung yaudah lah langsung keluar aja hujan-hujanan." Jelas vibra.
Vio mencubit kedua pipi vibra "kasiannya pasti kedinginan nanti setelah mandi kalo kamu masih dingin tidurnya aku peluk deh buat tanda terimakasih,"
"Nggak sekalian?"
"Ha?"
"Bikin adek buat kecebong."
"Lah ini kenapa kecebong tidurnya disini?" Vibra syok liat dua putra kecilnya sudah meringkuk ditempat tidurnya, padahal malam ini rencana vibra mau servis tongkat.
"Owh. Kasihan mereka aku nggak tega. tau sendiri lah hujan deras gini nanti kalau ada gledek mereka nangis. Jadi aku pindahin disini. Emang kamu nggak ingat apa waktu al kaget denger suara gledek dia sampai nendang el terus jatuh dari ranjang paginya el ngambek sama semua orang, aku nenenin malah ngegigit nggak ingat?"
Vibra tepok jidat, baru punya dua piyik aja rasanya menyiksa setiap mau servis selalu diganggu.
"Udah sana mandi." Menyurung tubuh vibra agar segera masuk ke kamar mandi.
Vibra keluar dari kamar mandi sudah menggunakan celana boxer untuk menutupi tubuh bagian bawah, sedangkan tubuh atletisnya ia biarkan terexpose toh juga yang melihat istri sendiri.
Vio mengambil handuk kecil dari lemari untuk membantu vibra mengeringkan rambutnya.
"Kenapa tadi nggak sekalian mandiin aku aja?"
"Kalau aku yang mandiin nanti ujungnya jadi nggak mandi. Kaya nggak tau kamu aja, suka cari kesempatan dalam kesempitan."
****
Tbc
Gw nulis apa sih ini gaje banget sumpeh,maaf y banyak typo dan nggak nyambung...efek nulis jam3 pagi wkwk.gpp ya gaje-gaje banyak.
Vote&comment jan lupa
KAMU SEDANG MEMBACA
EUPHORIA [Completed]
RomanceWarning: Young Adult 🔞 "Mulut kerap mengatakan benci, namun hati tak dapat membenci" . . . . . Sequel me and my bad husband. Follow dulu sebelum baca....