Happy reading
****
Di toilet ini lah vio baru berhenti menyeret vibra,bisa menyeret vibra sampai ditoilet ini suatu pencapaian luar biasa,meskipun banyak ciwi-ciwi yang histeris dan pastinya pengen ngelempar batu.vio tetap maju terus pantang mundur,dengan satu tujuan ngomelin vibra sampai titik iler penghabisan.
"Sayang...udah cukup,sakit...capek suer" ucap vibra ngosngosan.
Vio melepas cekalan tangannya dari telinga vibra,"salah sendiri! Kamu udah keseringan ninggalin aku sama anak².apa susuahnya bantuin gendong benih sendiri!!"
"dan ingget! NGGAK USAH TEBAR PESONA DIDEPAN CABE-CABEAN! INGGAT KAMU UDAH PUNYA ANAK DAN ISTRI NGGAK USAH SOK KAYA BUJANGAN!" Omel vio panjang lebar.
Vio hendak mengomel lagi namun vibra sudah terlebih dulu menarik paksa dagu vio mendaratkan bibirnya di bibir ranum vio.
Vio melotot terkejut saat vibra mengisap dan menggigit kecil bibir bawah vio,vibra menarik dagu vio lagi agar semakin menempel dan mempermudah dirinya melumat bibir istrinya.Vibra tersenyum geli melihat ekspresi menggemaskan vio,tanpa disadari vio melingkarkan tanganya dileher vibra dan menjambak-jambak rambut vibra.tidak bisa dipungkiri permainan lidah vibra mampu membuat vio melayang,desahan nikmat yang terdengar membuat vibra semakin gencar menikmati bibir vio dengan gerakan lembut lidahnya memaksa masuk untuk bergerilya bersama lidah vio.
Vio yang tadinya malu-malu kini mulai membuka mulutnya memberi akses untuk vibra lebih mudah bermain-main dengan lidahnya,suara decapan mereka terdengar,vio mendesah lirih saat nafsunya mulai memuncah.
Melihat vio yang terengah dan kesulitan bernafas vibra sedikit memiringkan wajahnya lalu kembali melumat bibir vio.
Vio glagepan,
Perlahan vibra melepas pangutan bibirnya,menatap wajah vio yang memerah,kedua tangannya masih memegang dagu vio,"masih marah?" Tanya vibra dengan tampang wajah tanpa dosa.
Vio tidak bisa menjawab,nafasnya masih memburu.rasanya pengen pingsan...ottokeh.
Vibra mengusap bibir vio,"Tadi aku ada perlu,maaf udah ninggal kamu,"
Vio hanya berkedip,rasanya seluruh tubuh mati rasa.
"Hey,dicium suami sendiri kok malu-malu," ucap vibra sambil menarik hidung vio yang sejak tadi menunduk malu.
"Apaan sih," mencubit perut vibra.
"Nggak jadi marahkan?"
"Ya jadilah malah makin marah,dasar nggak tau tempat asal cium sembarangan.kalau ada yang lihat gimana?"
"Tinggal jawab aja,kita suami,istri jadi boleh"
"Tapi nggak ditempat umum juga kali!"
"Sekarang marah-marah,tadi aja keenakan" goda vibra.
"Ahh udah siang! Aku duluan bye" ucap vio,bergegas pergi dari hadapan vibra.sudah terlanjur malu mau gimana lagi,yang ada kalu debat dia juga yang kena.
Vibra terkekeh,melihat tubuh vio yang hampir menghilang dari pandanganya.
****
Selama perjalanan masuk kelas vio mendapat tatapan tajam dari para mahasiswi seangkatannya dan juga seniornya,pasalnya mereka mungkin curiga melihat keberanian vio menyeret vibra,kalau tidak ada hubungan dekat tidak mungkin kan cewek bisa berani ngeret-eret cowok.tapi,vio masih berusaha biasa menyikapi hal itu,
Apapun yang akan terjadi nanti,piker keri.Saat memasuki kelas vio disambut oleh abby dan risa,mereka melambaikan tanganya meminta vio untuk duduk bergabung bersama mereka,tumben kelas belum mulai.vio hendak bergabung ketempat dimana abby dan risa duduk namun baru selangkah mau berjalan,vio merasakan jambakan keras dirambutnya.dia memekik tertahan.
Vio melihat kebelakang,seorang cewek berpakeup tebal yang tengah menjambaknya adalah senior yang akhir-akhir ini sering mencari masalah dengan vio namanya amel.dia tidak sendirian,tentunya dengan tiga orang sahabat seperbullyannya.mereka memang sudah terkenal sebagai ratu bully,bagi vio reputasi mereka sebagai ratu bully itu tidak lah penting,dia sama sekali tidak takut toh vio juga dulu pasSMA sering bully orang dan ketua tawuran.jadi,kalau cuma ngadepin empat cabe-cabean masih bisa,insyaallah.
"Heh BITCH! Ikut gue sekarang!" Sentak amel pada vio,tanganya masih menjambak rambut vio.
"Sakit kak" ucap vio memegangi rambut belakangnya.
Tanpa basa basi amel dan tiga cabe-cabeannya menyeret vio sampai ke rooftop.disana vio dibully habis-habisan bukan hanya amel saja yang menyentak dan menampar vio,tapi teman-teman amel pun juga ikut berpartisipasi,dua diantara mereka memegangi vio dan dua lainya melancakan aksi mereka."Dasar nggak tau diri lo nyium vibra ditoilet tadi pagi kan?"sentak amel.
"Lo punya otak nggak sih! Lo itu mahasiswi baru di kampus ini,dan nggak sepantasnya lo deket-deket kegatelan ke vibra,bukanya apa-apa ya,vibra itu nggak pantes sama lo jadi nggak usah ngarep," menoyor kepala vio.
"Sorry kak,aku bukanya kegatelan tapi~"
Plak.
Salah satu teman amel kini yang menampar vio."Udah salah! Nyolot lagi,mau sok jadi jagoan?"
Vio menghela nafas berat,percuma ngomong baik-baik tapi nggak akan didenger.
"Gue peringatin sekali lagi! Jangan pernah deketin vibra!"
Vio menghempas kedua tangan yang sejak tadi menxekal tanganya,dalam sekali hentakan.dia membalas perbuatan amel yang tadi menamparnya.
"Kalian,siapanya vibra,kalian semua cuma cewek nggak tau diri yang ngaku-ngaku jadi pacar vibrakan.nggak usah sok kecantikan deh.sorry kalian emang senior dan seharusnya dihormati karena kalian lebih tua.tapi,kalau kelakuan kalian yang sama rendahnya kaya pelacur gini apa pantas buat dihormati? Nggak sama sekali" tegas vio.
"Berani ya lo sama kita!" Sentak gadis yang memakai celana jeans sobek-sobek dibagian lututnya.dia sudah mengangkat tangannya ingin menampar vio tapi dari belakang ada risa yang menahan tanganya.
"Ris," panggil vio.
Risa menatap vio lalu tersenyum,
Disudut rooftop tepatnya didepan pintu ada abby yang berdiri,merekam mereka.abby sengaja tidak ikutan karna demi keselamatan kandungannya tentunya."Senior tapi beraninya main kroyokan,nggak elite banget cih" ucap risa.
"Nggak usah ikut campur lo!" Mendorong bahu risa.
"Santai aja dong!" Sentak risa.
"Alah nggak usah banyak bacot!" Sentak amel.
Mereka berakhir dengan adu jotos,bagi risa menghajar mereka bukan hal sulit,tapi vio tetap masih waspada takut daerah rawan diperutnya bekas operasi pasca melahirkan si kembar kena jotos,bisa mampus nanti.
Bruk.
Vio sudah menduga ini akan terjadi,salah satu teman amel menendang perutnya tepat dibagian bekas jahitan.
Risa menengok kebelakang dimana vio jatuh tersungkur dilantai,memegangi perutnya.melihat vio sudah tidak berdaya amel dan teman-temannya langsung kabur.
Abby langsung ngacir,berinisiatif untuk memanggil vibra.
****
Tbc.
Jangan lupa vote dan komen...
Maaf ya kalu komentar kalian nggak kebales,tapi aku pasti baca kok 😘😘
See you next chapter
.
.
.
.
Salam kecebong.
.
.
.IG:kecebongofficial/real_etikaaini.
KAMU SEDANG MEMBACA
EUPHORIA [Completed]
RomanceWarning: Young Adult 🔞 "Mulut kerap mengatakan benci, namun hati tak dapat membenci" . . . . . Sequel me and my bad husband. Follow dulu sebelum baca....