PROLOG

2.5K 97 4
                                    


Brukk

 “Siapa disana?”

Seseorang yang dengan repleks menjatuhkan sebuah barang yang dipegangnya, dengan secepat kilat dia berlari, setelah melihat apa yang terjadi didepan matanya. Hingga menimbulkan suara yang cukup keras, membuat orang yang berada didalam ruangan itu sontak menoleh dan meluncurkan sebuah pertanyaan.

Ia  berlari dengan kencang, mencoba mencari sebuah tempat persembunyian. Ia pun memilih bersembunyi dibawah meja yang terlapisi kain yang menjuntai kebawah. Seluruh badannya gemetar, ia menutup mulutnya dengan tangan, mencoba menahan isak tangis yang sedari tadi ia tahan agar tak keluar dan terdengar.

Tap

.

Tap

.

Tap

Terdengar sebuah derap langkah kaki yang berjalan ke arah tempat ia bersembunyi.

“Saya tahu kamu disana.” Tiba-tiba suara bariton terdengar. Membuat ia yang sedang bersembunyi semakin merapatkan tubuhnya tatkala melihat sepasang kaki yang terbalut sebuah sepatu, berdiri tepat dihadapan meja tempat ia bersembunyi.

“Cepat keluar! Tenang, saya bukan orang jahat.” Hening beberapa saat. “Lebih memilih keluar sendiri atau saya paksa keluar.” Orang itu kembali bersuara dengan sebuah seringai yang nampak diwajahnya.

Tempatnya gelap, hanya ada satu penerangan yang terpancar dari cahaya bulan yang kala malam itu bersinar dengan terang.

“Rupanya kamu lebih memilih opsi kedua ya? Baiklah, jangan marah jika saya paksa.”

Orang itupun menarik seseorang yang bersembunyi dibawah meja dengan paksa, ia tersenyum dengan smirk yang melekat diwajahnya, dan itu terlihat menyeramkan. Lengannya mencengkram erat pergelangan tangan seseorang yang terlihat sangat ketakutan, karena berhasil ditemukan.

“Lepaskan!” Seseorang yang ternyata seorang perempuan itu akhirnya memberanikan diri bersuara. Ia mendongak menatap pada seorang lelaki yang saat ini menatapnya dengan tajam, sembari mencoba melepaskan cengkraman kuat dipergelangan tangannya.

“Tidak semudah itu,” balas lelaki tersebut

Perempuan itu semakin terisak, “Gue mohon, lepasin gue. Gue janji akan tutup mulut tentang semua ini.”

“Benarkah?” tanya si lelaki dengan satu alis terangkat.

Perempuan itu mengangguk dengan kuat. “Iya, gue janji,” jawabnya yakin.

“Baiklah, kamu saya lepaskan.”

Perempuan itupun akhirnya bisa bernapas lega, setelah si lelaki itu melepaskan cengkramannya. Hingga tiba-tiba

Akhhh.

“Sorry, Anna.”

____________________________________

Gimana sama prolongnya?

Btw, jangan terlalu terpacu ke prolognya ya, bisa jadi alurnya beda.

Ini prolog udah ada sejak tahun 2021 dan baru bisa aku publish 3 tahun kemudian.

Sampai jumpa di chapter pertama.

Jika kalian penasaran dan suka sama ceritanya, jangan lupa masukkan ke library atau reading list kalian ya.

Semoga suka ya sama jalan ceritanya

TERIMA KASIH.

[23/01/2024]

Something To Hidden || 00L NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang