CHAPT 39

1.2K 173 22
                                    

THE ICE PRINCE YOSHINORI

Sambil putar mulmednya

5 tahun kemudian

Lucia memanglah seorang dewi, selain itu dia juga seorang ratu. Tapi hal tersebut tidak lantas membuatnya mendapat privilege dalam hal membesarkan ketiga anaknya.

Lucia tetap menjadi seorang ibu pada umumnya yang selalu ngomel ketika anaknya susah di suruh mandi, ketika mereka bertengkar, ketika mereka tidak membereskan mainannya. Intinya Lucia seperti emak-emak diluar sana, darah dewi dan gelar ratunya tidak berlaku jika sudah berurusan dengan anak-anak.

Seperti pagi ini, Lucia sudah di bikin darah rendah oleh Valerie dan Jaeden. Jadi ceritanya seminggu yang lalu Valerie di kasih leopard sama Drake, terus setelah itu di tinggal di istana karena dia pergi nginep di rumah nenek dan kakeknya. Nayuta sama Karystal maksudnya.

Dua hari kemudian Jaeden nemuin leopard ini lagi keliaran di halaman depan istana tiga, ya udah di ambil sama anak itu lalu di bawa ke halaman belakang.

Sebenarnya waktu itu Lucia lihat Jaeden lagi asyik banget sama leopardnya Vale. Lucia kira Jaeden cuma main-main aja, jadi di biarin sama Lucia. Eh ternyata oh ternyata.

Pagi hari ini ketika Vale baru aja tiba di istana lalu masuk kamar dia lihat corak hitam di badan leopardnya kayak bekas di gunting gitu. Ternyata yang waktu ini, corak bulu hitam di badan leopard sama Jaeden di gunting-gunting sampe habis. Jadi bulunya sekarang gak rata, petal gitu.

"Jaeden Beardsley!" Dengan langkah menghentak-hentak Valerie masuk ke kastil tiga.

"Jaeden Beardsley Anderson!" Seru Valerie lantang seketika membuat semua pelayan yang ada di sana keluar dan menghentikan pekerjaan mereka.

"Ada apa, princess?" Tanya Emilie mendekat, matanya menatap bayi leopard dan Valerie secara bergantian

"Mana Jaeden?" Tanya Vale

"Ada dikamar dengan Yang Mulia Ratu," kata Emilie

Tanpa pikir panjang Valerie bergerak menuju kamar yang di maksud Emilie. Vale mendorong pintu besar itu dengan tenaga dalamnya.

"JAEDEN!" Panggil Vale

Jaeden yang baru saja di omeli oleh Lucia karena tidak membersihkan mainannya, menoleh. Lucia berada tak jauh dari sana mengawasi Jaeden membereskan mainannya yang berserakan di lantai.

"Kau apakan leopard ku?" Vale bertanya geram

"Kenapa, Vale?" Lucia bertanya

"Ku potong sedikit bulunya," jawab Jaeden enteng seperti tidak merasa bersalah

"Bodoh!" Maki Vale "sedikit dari mana? Sampai belang seperti ini kau bilang sedikit?" saking marahnya Valerie dia jadi pengen nangis.

"Mom!" Vale berlari memeluk Lucia. "Mom lihat leopard Vale, jelek. Bulunya tidak rata," adu anak itu

Lucia menghela nafas berat "kau yang melakukan ini, Jaed?" Lucia menoleh pada anak keduanya yang justru menahan tawa karena melihat Valerie menangis.

"Iya mom." Jaeden menjawab tanpa ragu

"Ayo minta maaf," ujar Lucia

Jaeden tidak menjawab, diam-diam Valerie mengambil ancang-ancang untuk menerjang Jaeden. Tapi sebelum hal itu terjadi, Jaeden sudah lebih dulu berlari keluar kamar.

"Tidak mau, wleee!" Anak itu menjulurkan lidahnya pada Vale sambil berlari keluar kamar.

Valerie yang geram tanpa sadar melempar bayi leopardnya kemudian mengejar Jaeden. Suara teriakan marah Vale dan suara ejekan Jaeden menggema di seluruh sudut kastil tiga.

THE ICE PRINCE YOSHINORI [END✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang