CHAPT 24

1.2K 240 7
                                    

THE ICE PRINCE YOSHINORI


Melihat kedua orang tuanya yang ikut terjun ke medan perang membuat harga diri Yoshi tergores sedemikian dalam. Sebagai seorang putra sulung sekaligus putra mahkota Yoshi harusnya melindungi kedua orang tuanya.

Meski Raja Nayuta dan Ratu Eden melakukannya secara suka rela atas nama rakyat Voresham tetap saja hal itu tidak seharusnya di lakukan oleh seorang pemimpin negri.

Genggaman tangan Yoshi pada gagang pedang semakin mengerat, ia mengedarkan pandangannya ke segala arah. Prajurit istana banyak yang gugur namun prajurit lawan justru semakin banyak. Istana kalang kabut karena kekurangan prajurit. Kota Voresfox benar-benar porak poranda.

Lalu Yoshi melihat Agorn yang tengah menggila di kepung prajurit lawan. Yoshi tidak tahu bahwa Agorn adalah dewa perang. Sebenarnya mudah saja bagi Agorn untuk menghabisi seribu prajurit lawan, tapi kali ini Agorn tidak berhak akan hal itu.

Dengan nafas yang memburu Yoshi berteriak marah, laki-laki itu berlari kearah lawan mengayunkan pedangnya yang bahkan sudah berlumuran darah.

"Aku tidak akan pernah memaafkan siapapun dibalik keributan ini." Geram Yoshi sembari menghujamkan pedangnya pada lawan.

Yoshi terlalu fokus dengan lawan yang berada di depannya hingga ia tidak sadar ada seseorang yang hendak menikamnya dari belakang. Yoshi tidak akan sadar sebelum tubuhnya terjatuh ketanah karena tertimpa sesuatu.

Dengan posisi telungkup Yoshi menoleh kebelakang, ia kaget melihat apa menimpanya adalah sosok yang sudah tak bernyawa. Yoshi lebih terkejut lagi saat mendongak dan melihat Hans disana. Berdiri dengan darah yang menetes dari ujung pedangnya.

"Hans?" Lirih Yoshi,

Hans kemudian mengulurkan tangannya pada Yoshi membantu laki-laki itu untuk berdiri.

"Apa yang kau lakukan disini?" Bingung Yoshi

"Bukankah aku sudah mengatakan jika kau membutuhkan prajurit aku bisa membantumu?!" Hans menaikkan sebelah alisnya

Yoshi terdiam, pertanyaan di kepalanya semakin banyak. Laki-laki itu bahkan kehilangan kata-katanya. Ini membingungkan bagi Yoshi.

"Jadi maksudmu—"

"Pedangku haus darah. Mari kita selesaikan ini." Potong Hans, laki-laki itu lantas berlari ke depan menyerang lawannya dengan brutal.

Dengan nafas yang terengah-engah Yoshi berlutut, sebelah tangannya memegangi kepalanya yang tiba-tiba nyeri.

"Lucia. Ada apa sebenarnya selama ini."

******

"Arkhh" rintih Lucia

Lagi-lagi gadis itu tersungkur ke tanah. Panah terakhir yang ia gunakan untuk membidik jantung Ogleo justru berbalik dan mengenai lengannya.

Harvey masih setia berada di luar kabut, pria itu semakin cemas melihat Lucia yang terduduk lama dengan panah menancap di lengannya.

"Lucia?" Panggil Harvey namun tidak ada jawaban dari Lucia.

Tanpa Harvey tahu Lucia sedang memejamkan matanya, mengerahkan energi terakhir yang tersisa di dalam dirinya.

Harvey mendongak melihat langit Voresham yang bertambah gelap, kabut yang membungkus Voresham semakin tebal juga. Harvey tahu Lucia sedang dalam keadaan marah yang semarah-marahnya.

Pria itu menelan ludahnya kasar, sungguh demi apapun Voresham sangat gelap dimana-mana. Lucia dari kegelapan telah bangkit. Kemarahan gadis itu tidak ada lagi yang bisa meredam.

THE ICE PRINCE YOSHINORI [END✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang