E P I L O G U E

2.1K 188 16
                                    

THE ICE PRINCE YOSHINORI

HAPPY READING

SONG—MY UNIVERSE COLDPLAY X BTS

Jingga adalah warna yang sangat langka di Voresham. Oleh sebab itu sore hari ini banyak—atau mungkin seluruh rakyat Voresham menyambut senja dengan suka cita.

Biasanya kantung-kantung kapas di langit berwarna ungu ketika sore, tapi hari ini kantung-kantung awan itu berwarna jingga dan sangat cantik. Seolah mengatakan bahwa Voresham adalah sebuah negeri dongeng.

Sang Surya telah pulang ke peraduan, namun semburat cahayanya di ufuk barat bersatu padu dengan warna jingga di langit membawa kesan tersendiri bagi masing-masing orang.

Hangat, penuh kenangan, bahagia, haru dan semua perasaan yang terkadang membuat hati tidak nyaman tapi kadang kala juga mampu menguatkan.

Yoshi berdiri tegak didepan kastil tiga. Kedua tangannya berada di dalam kantung celana. Kepalanya mendongak dengan mata terpejam. Menikmati semilir angin sore yang belum pernah ia rasakan. Ketika ia membuka mata, langit senja yang indah memenuhi pandangannya.

Puncak bangunan megah di hadapannya kini menambah kesan indah di pandangan lelaki itu. Arti indah yang tidak bisa di mengerti oleh orang lain.

"Apa lagi yang harus aku ucapkan selain kata terimakasih," gumam Yoshi memandangi langit dengan segenap perasaannya.

Lelaki itu tersenyum tipis sebelum melangkahkan kakinya memasuki kastil tiga untuk menemui belahan jiwanya.

******

"Lucia!"

Seorang perempuan berambut hitam panjang menoleh begitu mendengar suara lembut itu. Pintu kamarnya terbuka menampakkan sosok lelaki yang sama sekali tidak pernah pudar dalam pikiran dan hatinya. 

Lucia mengulas senyum yang mampu membuat bongkahan es yang sangat kokoh di hati Yoshi meleleh dalam sekejap.

"Dante!" Balas Lucia berbisik.

Yoshi kemudian masuk dan menutup pintu tersebut. Ia membawa kakinya menuju ke ranjang. Ia duduk disana sambil bersender pada headboard. Kedua kakinya terbuka lebar, ia menepuk tempat di tengah kakinya memberi instruksi pada Lucia agar gadis itu duduk disana.

Tanpa banyak bicara Lucia langsung duduk di tengah kaki Yoshi. Menyandarkan tubuhnya di dada bidang sang suami.

Mereka sudah tidak melakukan hal seperti ini lebih dari tiga bulan. Keduanya sibuk dengan urusan masing-masing. Terutama Yoshi yang tengah di sibukkan dengan proyek pembuatan jalan layang yang menghubungkan antara Voresham dan tandore. Bahkan terkadang mereka hanya bertemu ketika rapat evaluasi mingguan atau bulanan saja.

Selama beberapa saat keduanya saling terdiam. Hanya suara helaan napas yang terdengar. Lucia tidak tahu jika Yoshi tengah memejamkan matanya.

"Dante!" Panggil gadis itu sambil memainkan jemari Yoshi yang berada perutnya.

"Hmm,"

"Menurutmu abadi itu apa?"

Yoshi membuka matanya secara perlahan "abadi?"

"Menurut mu apa arti dari abadi?"

"Kekal." Jawab Yoshi apa adanya

"Untuk apa hidup kekal kalau tidak bersama orang yang kita cintai," ujar Lucia menarik atensi Yoshi.

"Hidup dalam kekal tapi bersama orang yang salah itu adalah neraka terjahanam." Lanjut Lucia

Yoshi menegakkan punggungnya kemudian mencondongkan tubuhnya ke depan, menaruh dagunya di sebelah bahu Lucia.

THE ICE PRINCE YOSHINORI [END✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang