CHAPT 4

1.6K 288 0
                                    

THE ICE PRINCE YOSHINORI






Anak laki-laki itu memiliki wajah tampan yang solid dan begitu balance. Segalanya yang ada di wajahnya tidak ada yang berlebihan, seolah telah di takar sedemikian imbangnya. Rahang tegasnya, hidung yang mancung, bibir tipis, alis tegas, serta sorot mata yang tajam, dan mengintimidasi.

Setiap manusia di ciptakan dengan begitu kompleks. Namun sekali lagi, tidak ada manusia yang benar-benar sempurna tanpa celah. Termasuk pangeran kita ini, meski di karunia segala komponen tubuh yang terlihat sempurna di mata orang lain. Tetap saja ia memiliki kekurangan. Ekspresi yang datar dan dingin.

Mungkin bagi sebagian orang menganggap itu adalah sebuah keistimewaan, dan menjadi daya tarik tersendiri. Tapi bagi Yoshi sendiri itu adalah sebuah kekurangan.

*****

Karena merasa bosan dengan acara yang ada di hadapannya, diam-diam Yoshi ingin meninggalkan tempat duduknya. Ia benar-benar bosan duduk di antara pemimpin wilayah, selain itu Yoshi juga tidak tertarik dengan obrolan politik mereka.

Yoshi menoleh ke kanan dan ke kiri, penjaga ada di mana-mana, Agorn dan Hugo juga terlihat di pandangannya. Bola matanya terus bergulir untuk mencari celah dimana dia bisa meninggalkan halaman kantor kepala wilayah ini dengan aman.

Ia menunggu hingga Agorn sedikit lengah. Pria itu sangat sulit untuk di akali, tapi pangeran Yoshi masih berada satu level di atas Agorn dalam hal mengakali, tentu saja rencana melarikan dirinya sukses besar. Ia menyelinap ke belakang bangunan, seingat Yoshi di belakang bangunan itu terdapat jalan kecil menuju pasar aksesoris.

Karena di adakan pentas seni otomatis banyak dari rakyat wilayah lain yang datang, karena acara itu memang di peruntukkan seluruh rakyat Voresham. Oleh karena itu pasar aksesoris tetap buka hingga selesai acara. Yoshi yang berhasil kabur memutuskan untuk pergi ke pasar itu untuk melihat-lihat, siapa tau ada barang yang bisa menarik perhatiannya. Mengingat ia hampir tidak tertarik pada apapun kecuali berkuda dan panahan.

"Aragorn. Kau menyusahkan ku" gumam Yoshi

Laki-laki itu berjalan pelan-pelan di antara banyak orang di pasar itu, ia terus mengamati sepanjang jalan, aksesoris yang di jual setiap pedagang berbeda.

Semua pernak-pernik itu tampak menarik, tapi masih belum ada yang dapat memikat hati seorang ice prince ini. Setelah melewati banyak pedagang aksesoris akhirnya ada satu benda yang menarik perhatiannya begitu Yoshi melihatnya. 

Yoshi berjalan mendekat, sebelah tangannya meraih benda itu lalu ia lihat secara lamat-lamat. 

"Silahkan tuan"

Yoshi mengangkat pandangannya, seorang wanita tua tersenyum ke arahnya. Dan Yoshi hanya bisa membalas dengan senyum tipis yang bahkan nyaris tidak terlihat. Satu yang ia syukuri sekarang, tidak ada yang mengenalnya, tidak ada yang tahu bahwa dia adalah seorang pangeran.

"Tuan tertarik? Benda itu terbuat dari tembaga asli Prysona tuan," ujar wanita tua itu

Yoshi mengangguk, masih terus memperhatikan benda kecil di tangannya. Benda itu adalah sebuah kalung yang bandulnya berbentuk anak panah dan busur, kalung itu di jual satu set. 

"Aku ambil ini satu set" Yoshi mengangkat kedua kalung itu dan langsung memberikan beberapa uang koin kepada si penjual setelah itu ia langsung pergi tanpa mengatakan apa-apa lagi.

"Tuan? Ini uangnya terlalu banyak."

"Tuan kembaliannya?!" Teriak wanita itu tapi Yoshi sudah hilang dari pandangannya, berbaur dengan banyak manusia disana.

THE ICE PRINCE YOSHINORI [END✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang