CHAPT 33

1.7K 200 20
                                    

THE ICE PRINCE YOSHINORI

TERDAPAT ADEGAN DEWASA, MOHON DI SKIP BAGI YANG UNDERAGE.  🔞🔞🔞🔞🔞🔞

Karena mencium bau-bau orang mau mati, Drake langsung muncul di ruangan itu. Matanya membola saat melihat Lucia menikam Yoshi.

Lucia menoleh dengan matanya yang menatap nyalang "apa yang kau lakukan disini? Pergi!" Usir Lucia, bukan Lucia. Ini Eleanor sang dewi kegelapan.

"Eleanor, apa yang terjadi?" Drake bingung dengan Lucia.

"Pergi, Drake!" Lucia berujar dengan nada rendah.

Mata Drake bergeser pada anak perempuan Lucia yang duduk tenang sambil menggendong bayi serigala. Anak itu terlihat sama sekali tidak terganggu dengan apa yang terjadi didepannya.

"Drake!" Seru Lucia, Drake menghela nafas lalu pergi dari sana. Hanya dalam sedetik pria itu berubah wujud menjadi asap.

Keringat dingin menetes dari pelipis Yoshi. Dengan sisa-sisa tenaganya Yoshi berusaha menjauhkan tangan Lucia dari perutnya, tapi tidak berhasil. Yang ada belati itu kian menancap dalam.

"Lucia. Kau datang hanya untuk membunuhku?" Suara serak Yoshi membuat Lucia nyaris kehilangan konsentrasinya.

"Selama ini aku bersabar menunggumu kembali, dan sekarang kau datang. Tapi—"

Yoshi berhenti berkata, ia kehilangan banyak darah karena luka tikaman yang menganga lebar. Lelaki itu jatuh terduduk, Lucia menggerakkan matanya untuk menutup pintu ruangan kemudian menyenderkan tubuh Yoshi disana.

"Baiklah," Yoshi mengangguk pasrah "aku akan mati dengan tenang karena sudah melihatmu. Dan anak itu—" lelaki itu menelan kasar salivanya, Yoshi membuka mulutnya untuk memasukkan pasokan oksigen kedalam paru-parunya. Rasanya sesak sekali.

"Apa putri—" belum selesai Yoshi berkata, Lucia sudah lebih dulu menarik belati itu. Darah bercucuran dari lubang bekas tikaman tersebut. Tubuh Yoshi tersentak saat Lucia menarik balatinya dengan kasar.

"Vale?!" Lucia menoleh pada putrinya, namanya Valerie Graciella, Anderson sudah pasti karena itu adalah marga ayahnya.

Valerie menurunkan bayi serigalanya ke lantai lalu berjalan menghampiri ibunya. Lucia melirik Yoshi yang sudah memejamkan matanya, namun lelaki itu masih bernafas walau pendek-pendek. Ia tahu suaminya sedang berada di ambang kematian. Sedikit saja dirinya terlambat maka Drake atau mungkin saja dewa kematian akan membawa suaminya ke alam baka. Dan jika itu terjadi maka tidak akan ada lagi kesempatan.

Lucia mengulurkan belatinya pada Valerie. Tanpa banyak bicara Valerie langsung menyayat pergelangan tangan kirinya hingga darah merembes dari luka hasil sayatan tadi. Valerie lantas mengembalikan belati itu pada Lucia, dan Lucia juga melakukan hal yang sama seperti yang Valerie lakukan.

Ibu dan anak itu saling pandang sebelum menyatukan dua tangan mereka yang terluka, mengarahkannya pada luka di perut Yoshi,  darah mereka menetes ke dalam luka lelaki itu. Kedua tangan kanan mereka juga saling bertaut.

Lucia juga Valerie sama-sama memejamkan matanya, mulut mereka bergerak merapal mantra. Darah dari dua dewi kegelapan dengan energi yang berlawanan menyebar ke seluruh pembuluh darah Yoshi.

Hanya beberapa tetes tapi lebih dari cukup untuk membekukan hati lelaki itu. Menjadikannya ice prince yang sesungguhnya.

Hanya dalam waktu tiga detik luka menganga di perut Yoshi telah menutup sepenuhnya, tanpa meninggalkan bekas sedikitpun. Termasuk ceceran darah di lantai dan kemeja yang Yoshi kenakan. Semua kembali normal seakan tidak terjadi apa-apa.

THE ICE PRINCE YOSHINORI [END✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang