Rain and Story

1.5K 116 0
                                    

Hujan mendengar namanya apa yang kau pikirkan? rindu, kenangan atau hanya sekumpulan air yang turun langsung dari langit. Apapun itu hujan bagiku adalah kebahagiaan, ketenangan dan gemerciknya adalah irama alami yang kusukai.
Bagiku hujan bukan hanya fenomena alam tapi hujan adalah hal terbaik yang pernah ada, aku pernah meminta bantuan kepadanya dan ya dia membantuku.

Hari sudah mulai sore dan sepertinya akan turun hujan. Meskipun hampir malam masih banyak yang beraktivitas seperti gadis cantik yang baru saja pulang dari kegiatannya bekerja di salah satu rumah makan yang tak jauh dari tempat tinggalnya.

" Huh~~ sangat melelahkan bisakah aku beristirahat sehari saja" berbicara sendiri sembari menatap langit seolah sedang berkeluh kesah pada penciptanya

Jennie Kim gadis cantik yang hidupnya bisa dibilang kurang beruntung dia hidup sendiri baru saja dua bulan yang lalu kedua orangtuanya meninggal akibat kecelakaan bus yang mereka tumpangi.

" Semoga hari ini tidak hujan aku tidak mau kedinginan" lirihnya

Terlambat nyatanya hujan baru saja turun dengan lebat menghela nafas Jennie mendengus bisa-bisanya dia terjebak hujan sore-sore begini.

" Nona apa kau perlu tumpangan" ucap seseorang dari dalam mobilnya. Jennie tidak mudah percaya dengan orang baru jadi dia belum menjawab

" Ayolah nona hujan akan semakin lebat dan hari juga sudah mulai malam" benar saja apalagi dia hanya sendirian

" Percayalah aku orang baik hanya ingin membantumu" ucapnya lagi, tidak ada pilihan Jennie masuk kedalam mobil orang asing itu

Terjadi keheningan diantara mereka sampai pemilik mobil menanyakan alamat rumah Jennie

" Dimana alamatnya nona" ucapnya

" kau hanya tinggal belok kiri dan disitu rumahku" ucap Jennie

" emm kalau boleh tau siapa namamu" ucapnya

" Jennie Kim kau bisa memanggilku Jennie" Jennie mengulurkan tangannya

" namaku lalisa" ucapnya

" Hanya itu, maksudku marga mu?" Jennie

" aku tidak punya itu" Lisa

Jennie terdiam entah apa yang dia pikirkan

" tadi aku melihatmu cukup lama berdiri di halte" Lisa

" Ya aku selalu pulang naik bis" Jennie

" ah begitu ya" Lisa

Mobil Lisa berhenti tepat didepan rumah sederhana namun terlihat nyaman

" terimakasih Lisa untuk tumpangannya" Jennie memberikan gummy smile nya

" Iya sama-sama, senang berkenalan denganmu Jennie" balas Lisa dengan senyum eyes smile nya

Mobil Lisa perlahan pergi meninggalkan pekarangan rumah Jennie

" ada apa denganku apakah mulai sekarang aku akan menyukai hujan" gumamnya

Sudah dua minggu setelah perkenalan singkatnya Jennie tidak pernah bertemu lagi dengan Lisa ada rasa aneh dihatinya untuk orang asing itu entahlah dia seperti sedang rindu. Karena hujan yang mempertemukan mereka Jennie selalu berharap hujan kembali mempertemukan dirinya dan Lisa seperti sekarang ini Jennie kebetulan sedang libur dari pekerjaannya dia tidak kemana-mana karena diluar hujan.

" Hujan apakah wajar jika aku merindukannya" jennie menatap langit yang nampak mendung tidak ada kilat hanya gemerciknya suara hujan yang seakan menyahutinya

" Kau tau setelah orangtuaku tiada aku selalu kesepian dan kedinginan aku membutuhkan seseorang yang mampu menemaniku setiap saat, satu saja aku hanya butuh satu teman dalam hidupku aku tidak minta lebih hanya satu teman yang mampu berada di sisiku, memberiku semangat, merangkul ku ketika aku kesulitan, mencintaiku layaknya aku mencintai diriku sendiri, begitupun sebaliknya,  beri aku satu saja maka aku akan menjaganya aku sangat kesepian rasanya aku ingin mati saja, ketika aku merasa lelah aku ingin sekali memiliki seseorang yang siap memelukku sampai aku semangat kembali, aku akan menunggunya, menunggu dia yang Tuhan takdirkan untukku, aku tidak perduli selama apapun itu aku akan tetap menunggunya, tapi bisakah sekarang saja aku sangat merindukannya" selayaknya mantra ajaib setelah mengatakan itu terdengar suara ketukan dari pintu rumahnya

oneshot jenlisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang