Lisa pov
Tidak seharusnya aku tetap seperti ini, kamu sudah tidak bersamaku lagi. Seharusnya aku tidak pernah menaruh mu di dalam hatiku, atau lebih baik seharusnya kita tidak pernah bertemu.
Kamu dan aku mungkin nyata adanya, tapi cinta diantara kita mustahil adanya. Aku mencintaimu sampai kapanpun, biarlah aku menjadi bodoh karena sampai saat ini masih menginginkanmu.
Aku mencintaimu, maaf jika aku lancang melakukan itu.
Flashback on
Di sebuah negara yang dikenal dengan banyaknya boyband ataupun girlband yang terkenal begitupun dengan drama-drama nya, apalagi kalau bukan Korea Selatan.
Musim dingin tak seharusnya membuat seorang gadis harus terus bekerja, seharusnya saat seperti ini dia diam di rumah menikmati hari liburnya. Tapi kenyataannya tidak begitu, dia harus terus bekerja karena memang pekerjaannya sebagai bodyguard yang harus selalu mengikuti kemanapun majikannya pergi.
Gadis itu menghela nafas lelah, sudah lebih dari tiga tahun dia bekerja sebagai bodyguard untuk seorang solois terkenal di Korea Selatan. Lalisa Manoban gadis cantik asal Thailand yang merantau ke negeri ginseng untuk sekedar mengubah hidupnya.
Awalnya dia ingin mencoba peruntungannya untuk menjadi seorang dancer, namun takdir tak berpihak padanya. Untung saja dia menguasai beberapa ilmu beladiri yang menjadikannya sebagai bodyguard seorang solois cantik bernama Jennie Kim.
Awalnya berjalan biasa-biasa saja, Lisa mulai menyukai pekerjaannya karena dalam kata lain dia bisa bekerja sekaligus berlibur. Jennie yang sering keluar negeri untuk mengadakan konser atau sekedar bekerjasama dengan brand-brand terkenal yang mengharuskannya bolak-balik ke luar negeri.
Hingga suatu saat Lisa masuk dalam pesona seorang Jennie Kim, apalagi seringnya mereka bersama walaupun hanya sebagai bodyguard dan majikan. Namun dia sadar bahwa Jennie adalah bintang besar yang hanya mampu ia kagumi tanpa harus ia miliki.
Hari terus berlalu, Lisa terus berusaha menghapus semua perasaannya. Mulai memandang Jennie layaknya fans pada idolanya. Apalagi saat dia tahu Jennie sudah memiliki kekasih saat itu juga perasaannya sangat sakit. Dan saat itu juga Lisa mulai menghapus semua perasaannya untuk Jennie, mencoba untuk berprilaku seperti dulu saat pertama kali dia bekerja sebagai bodyguard Jennie.
Senyum Lisa mengembang begitu melihat Jennie berjalan dengan anggun dari ruang make up menuju panggung, dia dan yang lainnya bergegas mengikuti Jennie dari belakang. Jennie sedang mengadakan private konser.
" Bukankah dia sangat cantik?" Ucap Bobby salah satu bodyguard yang kebetulan berada di sebelah Lisa
" Hum bukan hal biasa, Jennie-shi selalu cantik" Lisa
" Kau benar, kalau saja aku seorang idol atau pengusaha mungkin aku akan menikahinya" Bobby
" Mimpi mu ketinggian" Lisa
" Memang dan aku tahu itu, setidaknya didalam mimpiku dia milikku" Bobby
Lisa tak menghiraukan ucapan Bobby, mendengar ucapan Bobby saja dia cemburu apalagi melihat Jennie yang sedang berpelukan dengan kekasihnya didepan sana.
" Huh aku tidak bisa menahan lagi, setelah kontrak kerja ku habis aku akan pulang" batin Lisa yang masih menatap Jennie dan kekasihnya.
" Tahukah kau hatiku sangat sakit, bisakah di kehidupan selanjutnya kau menjadi milikku"
Setelah konsernya selesai, Lisa mengikuti mobil yang membawa Jennie kembali kerumahnya. Lisa masih memikirkan apa yang baru saja terjadi diatas panggung.
Wajah bahagia Jennie ketika dilamar kekasihnya sungguh masih terbayang dalam benaknya. helaan nafas sudah beberapa kali ia keluarkan, membuat Bobby menoleh kearahnya.
" Ada apa denganmu?" Bobby
" Tidak aku biasa saja" Lisa
" Hah apa kau ada acara malam ini?" Bobby
" Tidak ada, kenapa?" Lisa
" Temani aku minum" Bobby
" Memangnya kau kenapa?" Lisa
" Aku ingin melupakan kejadian di konser tadi, ya walaupun besoknya aku akan ingat lagi setidaknya malam ini aku melupakannya" Bobby
Lisa mengangguk setuju, dia juga ingin segera melupakan kejadian tadi. Setelah Jennie memasuki rumahnya, beberapa bodyguard masih berjaga dirumahnya. Sedangkan Lisa dan Bobby kembali melajukan mobilnya menuju bar.
Lisa dan Bobby sudah menghabiskan dua botol wine, bahkan Bobby sudah meracau tak jelas berbeda dengan Lisa yang masih sadar. Lisa menatap kosong kedepan, sungguh dia tidak bisa membayangkan bahwa sebentar lagi Jennie akan menikah.
" Tidak seharusnya aku seperti ini, Jennie memang bukan takdirku. Tapi aku juga tidak rela kalau dia menjadi milik orang lain. Aku terluka" Lisa kembali meminum wine nya, menatap Bobby yang sudah tak sadarkan diri.
" Bukankah dia yang mengajakku minum? Lalu kenapa dia malah mabuk" Lisa memapah Bobby menuju mobil dia akan mengantar Bobby ke apartemennya.
Tepat hari ini adalah hari terakhir Lisa bekerja. Dia sudah menyelesaikan kontrak kerjanya. Lisa menghabiskan waktunya dengan terus menatap Jennie yang sedang menghadiri sebuah acara tv.
" Kau yakin besok akan pulang ke negara mu?" Bobby menatap sendu Lisa, bukan apa-apa Lisa adalah satu-satunya orang yang dekat dengannya.
" Yakin aku sudah memikirkannya, aku ingin menghabiskan banyak waktu bersama orangtua ku" Lisa
" Aku harap suatu saat nanti, kau datang lagi kemari atau aku yang akan kesana mengunjungimu" Bobby
" Aku akan menunggunya, datanglah kesana pintu rumahku selalu terbuka untukmu" Lisa menepuk pundak Bobby.
" Bolehkah aku menitip sesuatu?" Lisa
" Apa?" Bobby
" Jaga Jennie" Lisa
" Tentu saja itu kan tugasku, kenapa kau berbicara begitu?" Bobby
" Aku sama denganmu, aku juga menyukainya atau mungkin mencintainya" Lisa
" Wah daebak kau pandai sekali mengontrol perasaanmu, berbeda denganku" Bobby
" Aku juga sama sepertimu, selalu merasa sakit kalau dia sedang bersama kekasihnya " Lisa
" Memang takdir kita bukan untuk bersamanya " Bobby
" Kau benar kita hanya ditakdirkan untuk mengaguminya tidak lebih " Lisa
" Sudahlah aku janji akan menjaganya, siapapun jodohnya nanti aku tidak perduli, aku akan mencoba melupakannya " Bobby tersenyum menatap Lisa
" Ya kita harus melupakannya "
Flashback off
Lisa tersenyum melihat postingan Jennie Kim, Jennie terlihat cantik dengan balutan gaun putihnya tak lupa sebuket bunga ditangannya, Sangat-sangat cantik.
" Aku sudah bahagia Jennie, terimakasih sudah mengajarkanku tentang mencintai, aku menyukai kehidupanku sekarang. Terimakasih sudah menjadi salah satu kebahagian untukku walaupun aku tak bisa menjadikanmu sebagai milikku"
Lisa masih tersenyum mengusap lembut foto Jenni yang ada di ponselnya. Menghilangkan rasa cintanya sangatlah sulit, karena itu juga Lisa menempatkan Jennie di suatu tempat dihatinya. Di tempat dimana dia bisa menghabiskan seluruh cintanya untuk Jennie.
" Maaf aku belum bisa sepenuhnya merelakan mu, sampai jumpa di kehidupan selanjutnya, aku mencintaimu Jennie, selalu "
Tamat.
Gak selalu orang yang kita cintai harus kita miliki, bersabarlah mungkin dia bukan takdir kita. Jatuh cintalah dengan ikhlas, berikanlah kebahagiaan untuk orang yang kita cintai walaupun kebahagiaannya bukan dengan kita. Jangan egois dia juga pasti punya orang yang dicintainya.
Udah dulu ya guys jangan lupa votmen jaga kesehatan dan jaga pola makan kalian see you next time bye bye bye bye