Lisa POV
Sudah hampir lebih lima tahun perasaan ini masih ada dan masih sama hanya untukmu, Athaya Jennie Arumi.
Kau begitu lancang memasuki hatiku yang kosong, tatapan tajam milikmu mampu membuat sesuatu didalam sana berdegup kencang, aku tidak tau apa itu tapi ku akui itu sangat menyenangkan.
Aku disini masih mengharapkan mu, perasaanku masih utuh untukmu, sudah ku coba membuka hati untuk yang lain, namun nyatanya kau lancang mengisi seluruh hatiku tanpa menyisakan nya untuk orang lain yang mungkin akan menjadi masa depanku.
Lima tahun berlalu namun kau masih pemenangnya, bisakah kali ini saja kau menjadi milikku, aku memaksa.
Lisa POV end
Lalisa Ocean Gavriel, gadis cantik berusia 22 tahun itu sedang menikmati waktu sore nya dengan mengenang pujaan hatinya saat SMA dulu.
Sesekali dia tersenyum mengingat kenangan indah saat pertama kali bertemu gadis cantik penyuka musik, Athaya Jennie Arumi atau sapaan akrabnya Jennie.
" Aku sungguh merindukanmu, apakah kau juga merindukanku? Hah terdengar mustahil tapi apa salahnya aku berharap" Lisa kembali menyesap kopinya, secangkir kopi dan kue kering ditemani senja, sungguh sempurna bukan? Pantas saja Lisa sampai mengingat kenangannya, toh suasananya yang mendukung.
Flashback
Ajaran baru telah dimulai kembali, SMA Orion adalah salah satu SMA favorit di ibukota, salah satu mubar nya tak lain dan tak bukan adalah Lalisa Ocean Gavriel, Lisa baru saja memasuki jenjang SMA dan dia menjadikan Orion sebagai SMA pilihannya.
Lisa mulai celingukan mencari seseorang yang tak lain adalah sahabatnya yang juga sekolah di Orion.
" Aduh mana nih anak gak keliatan batang hidungnya" hingga tepukan di pundaknya membuat Lisa cukup terkejut.
" Astaga kaget loh, ngapain sih dicariin juga, darimana?" Lisa menatap gadis yang malah cengengesan.
" Sorry deh tadi gue abis liat mading dulu, nyari kelas" ucapnya, gadis itu tak lain adalah Sooya Alana sahabat Lisa dari orok, dulu mereka tetanggaan cuma sekarang Lisa lebih milih tinggal sendiri di apartemennya dengan alasan lebih dekat ke sekolahnya.
" Terus udah ketemu?" Lisa, mereka mulai berjalan sambil saling merangkul.
" Udah dan Lo tau kita sekelas, aaakk seneng banget gue" ucap Sooya seraya memekik senang.
" Ah elah gak ada yang lain apa selain sama Lo" canda Lisa
" Dih jahara Lo" Sooya memukul pundak Lisa main-main dan keduanya terkekeh bersama.
Akhirnya mereka sampai di kelas X a, kelas yang katanya berisi anak-anak pinter.
Lisa dan Sooya segera mencari kursi yang akan mereka duduki, kalau dilihat-lihat sudah banyak juga anak-anak yang lain dan mereka pun sama sedang memilih tempat duduk.
Tiba-tiba saja tatapan mata hazel Lisa bertatapan dengan mata kucing seorang gadis yang baru saja masuk kelas bersama beberapa temannya. Cukup lama tatapan mereka bertahan hingga gadis itu tersenyum manis dan entah apa yang terjadi tiba-tiba saja jantung Lisa berdegup kencang.
Dengan segera Lisa mengalihkan pandangannya, bukannya tidak sopan hanya saja tatapan gadis itu begitu menyiksanya, jantungnya berdegup kencang seperti habis berlari.
" Hais apaan sih cuma tatapan doang" Lisa memilih acuh dan segera duduk disebelah Sooya.
" Kenapa Lo?" Sooya jelas heran dengan tingkah Lisa yang tiba-tiba diam