spesial love

1K 137 19
                                    

Tidak seperti biasanya hari ini Jennie berangkat sekolah pagi-pagi sekali, bahkan dia menghiraukan tatapan kedua orangtuanya yang memperhatikan setiap pergerakannya sedari tadi.

" Sayang apa ada hal penting di sekolah, kau nampak terburu-buru" ucap wanita paruh baya yang tak lain adalah nyonya Kim, ibunya Jennie.

" Tidak eomma hanya saja Jennie sudah sangat merindukan kekasih Jennie" tuan dan nyonya Kim lantas terkekeh, ada-ada saja anaknya itu.

" Hadeh gak nyangka ternyata putri appa begitu mencintai kekasihnya hum" tuan Kim mengusap lembut pucuk kepala Jennie.

" Tapi sayang kau harus sarapan dulu sebelum berangkat, lagipula kekasihmu itu pasti baik-baik saja" nyonya Kim

" Baiklah eomma dan tolong siapkan sarapan untuknya, Jennie khawatir dia belum sarapan" Jennie

" Baiklah sayang akan eomma siapkan" nyonya Kim menyiapkan kotak makan berisi dua potong sandwich dan susu coklat kotak untuk kekasih sang putri.

" Nah sudah selesai" nyonya Kim menyerahkannya pada Jennie

" Terimakasih eomma aku berangkat dulu, bye eomma, appa, i love you" sebelum Jennie benar-benar berangkat, dia menyempatkan mengecup pipi orangtuanya.

" I love you too sayang" tuan dan nyonya Kim hanya bisa memaklumi kelakuan putrinya yang selalu heboh setiap pagi.











Jennie keluar dari mobilnya dengan senyum cerah, menggendong tas dan menenteng kotak bekal untuk kekasihnya yang Jennie yakini belum sarapan. Jennie melangkahkan kakinya menuju gedung yang ada disebelah gedung kelasnya. Ya mereka terpisah gedung karena suatu hal.

Kakinya menyusuri lorong kelas yang nampak sunyi seperti tak ada penghuninya, walaupun banyak siswa siswi berlalu lalang. Mereka seperti tidak berminat untuk mengeluarkan suara atau mungkin memang tidak bisa.

Jennie terus berjalan hingga sampailah ia di sebuah taman yang sama sepinya dengan lorong tadi. Senyumnya mengembang tatkala mata kucingnya menemukan sosok yang dicarinya. Dia sedang memegang sebuah buku yang cukup tebal, sepertinya dia sedang membaca salah satu pelajaran favoritnya, astronomi.

Jennie berjalan dengan perlahan sebenarnya mau berjalan cepat pun dia tak akan ketahuan. Tangannya lantas melingkar dilehernya, dia tampak terkejut dan Jennie terkekeh karena ulahnya sendiri yang mengagetkan sang kekasih.

Jennie beralih kehadapan sang kekasih, senyumnya semakin mengembang tatkala kekasihnya pun memberikan senyuman.

" Hai sayang aku merindukanmu, kenapa semalam tidak menghubungiku dan membalas pesanku, aku khawatir tau" dia nampak terkejut dan menatap Jennie dengan rasa bersalah yang amat ketara.

" Aku sungguh minta maaf sayang ponselku lowbat dan hari ini aku lupa membawanya"  Jennie mengusap lembut pipi kekasihnya, lantas mengecup tangannya yang sedari tadi dia genggam.

" Tak apa sayang aku mengerti, aku hanya mengkhawatirkan mu, lain kali hubungi aku nee?" Dia lantas menganggukkan kepalanya dengan antusias, merasa senang karena Jennie tidak marah.

Jennie beralih duduk disebelah kekasihnya, tersenyum lembut dan mulai membuka kotak bekal yang berisi sarapan pagi untuk kekasihnya.

" Lihatlah sayang, eomma yang membuat dan menyiapkannya untukmu" jennie mengambil sepotong sandwich dan memberikannya pada sang kekasih

" Benarkah honey, wah ini sangat enak. Terimakasih selalu membawakan ku sarapan " ucapnya tak lupa mata hazelnya yang berbinar indah, menikmati sarapan paginya.

Sebenarnya mommy dan daddy-nya selalu mengajaknya sarapan bersama, namun setelah menjalin kasih dengan Jennie dia lebih suka sarapan dengan apa yang dibawa oleh kekasihnya.

oneshot jenlisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang