Selamat membaca~ jangan lupa vote dan komentar-komentar serunya supaya aku semangat nulisnya😳😁 Makasih, sobat-sobatku🤗
.
.
.Sejak kecil, Ji Hyeran punya kebencian terhadap salah satu alat pembidik yang begitu populer di dunia. Meskipun alat itu sudah berguna sejak zaman dulu sampai zaman sekarang, bahkan sudah begitu bergengsi sampai bisa masuk ke dalam cabang olahraga kelas berat di ajang Asian Games, Hyeran tetap tidak peduli. Ia tetap benci dan tidak menyukai benda itu sama sekali.
Namun, takdir seolah mengoloknya. Ayah dan ibunya adalah pengusaha di bidang tekstil, lebih spesifiknya penjahit—yang sekarang sudah bukan lagi penjahit kelas teri yang menerima orderan satu-satu, melainkan kelas kakap yang setiap harinya menerima orderan beratus-ratus.
Orangtua Hyeran memiliki rumah jahit yang mempekerjakan 100 orang penjahit dan menghasilkan berkodi-kodi, bahkan bergross-gross pakaian setiap harinya. Baik itu setelan, celana, baju, yang mana semua model dan bahannya bermacam ragam.
Ya, benar, perusahaan konveksi.
Namun... yang membuat Hyeran jengkel adalah, ayahnya yang penjahit itu sungguh menyukai salah satu olahraga cabang atletik yang tidak Hyeran sukai. Panahan, atau lebih biasa disebut Memanah.
Saking sukanya, ia ingin anak-anaknya—Hyeran dan adik lelakinya pandai menggunakan panah. Bukan panah asmara, tetapi panah sesungguhnya.
Alasannya agak kolot. Karena Ayah Hyeran ingin sekali menjadi atlet pemanah di waktu muda, namun ia tak cukup berbakat untuk melaju mewakili negaranya di kancah internasional. Maka, ia menginginkan anak-anaknya dapat menjadi penggantinya. Setidaknya, mau berkutat dalam lingkup olahraga Panahan tersebut.
Tapi, tetap saja. Takdir tetap takdir, nasib tetap nasib.
"Wohoo! Kakakku memang keren!" Si Adik bertepuk tangan, ketika bidikan Hyeran berhasil mengenai lingkaran kuning di tengah.
Dalam Panahan, ada 4 lingkaran yang menentukan kadar kebolehan. Lingkaran tengah, berwarna kuning. Jika berhasil membidiknya, artinya kau sangat-sangat berbakat. Jadilah wakil negara!
Apabila mengenai lingkaran merah, artinya kau juga berbakat, hanya agak melenceng. Kalau mengenai lingkaran biru, mungkin kau berbakat, tetapi kurang konsentrasi. Bila mengenai lingkaran hitam, pasti kau adalah pemula yang on the way menjadi profesional! Jangan menyerah! Jika di lingkaran putih, kau masih pemula. Jika membidik udara, lebih baik kau pulang dan tidur saja.
Hanya bercanda.
Dan Hyeran, setelah mendapat pujian dari adiknya yang bernama Haechan, malah menghempas busur panah tak berdosanya ke atas rerumputan tempat latihan.
"Ya ampun, Kakak! Busur itu mahal. Bisa-bisanya kau ini," sungut Haechan, sambil memungut busur kakaknya.
Hyeran terduduk malas di atas rerumputan, sedang Haechan sibuk merapikan bekas-bekas kakaknya latihan. Pemuda itu sangat mencintai olahraga tersebut rupanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
EVERLASTING (Fanfiction) ✔️
FanfictionWangeun dan Soondeok kembali bertemu setelah 10 abad lalu cinta mereka direnggut oleh maut. Namun, mereka harus memulai semua dari awal, sebab meski mereka adalah reinkarnasi dari Wangeun dan Soondeok, Byun Baekhyun dan Ji Hyeran tidak seperti kedua...