Malam itu terlewat begitu saja. Baekhyun tidur dengan Hyeran di kamar wisma hingga pagi menjelang. Di atas single bed yang harusnya hanya ditempati seorang saja. Tak ada yang mengganggu mereka, sebab wisma atlet tersebut memang begitu privat. Orangtua Hyeran yang baru sampai lagi di Tokyo 2 hari lalu saja, tinggal di hotel, bukan di wisma tempat anaknya.
Mereka tidak melakukan apa-apa setelah Hyeran melakukan... emm, BJ. Setelah itu, mereka hanya tidur di pukul 10 sebab esok harinya, Hyeran harus bersiap paling tidak sejak pukul 8. Alarm pun diatur di pukul 6, supaya tidak terlalu terburu mengejar jam tayang.
Ketika alarm berbunyi, Hyeran yang tidak susah bangun langsung terbangun tanpa drama pura-pura tidak dengar. Ia mematikan bunyian ribut pada ponselnya, lalu berbalik ke sebelah tuk menatap lelaki yang tidur dengannya sejak tadi malam. Wajah-sudah-berbeda itu sedang menghadap padanya sekarang.
"Baekhyun...," panggil Hyeran halus. Tidak tega membangunkan namun apa boleh buat, ini bukan rumah mereka. Ugh, boleh tidak ia tinggal dengan Baekhyun setelah semua ini usai?
Namun, Baekhyun yang manis masih menutup matanya pulas. Hyeran menatap lama, dengan senyuman yang pelan-pelan mengembang. Lagi-lagi, sebuah deja vu indah menyerangnya. Dengan lemah lembut, mengelus wajah kekasihnya. Tersenyum lagi karenanya.
"Rasanya seperti pernah begini denganmu. Melihat wajah tidurmu di sampingku. Tapi di mana? Ini yang pertama. Mengapa kau selalu membuatku dilanda banyak deja vu?" Batin Hyeran bertanya pada Baekhyun.
"Baek, bangunlah, Sayang. Aku harus siap-siap, kau juga...." Hyeran mengusap pipi, lalu menyugar poni.
Baekhyun membuka kelopaknya perlahan. Terlihat bola mata yang masih lesu dan merah. Lucu sekali menurut Hyeran.
"Rambutmu halus sekali." Hyeran masih membelai rambut si pria, menyambut pagi sang tercinta dengan pujian.
Baekhyun tersenyum kecil, terlihat masih sangat mengantuk. Menutup matanya lagi tanpa melepas senyum, lalu mengelus wajah sampai rambut wanitanya dengan lembut.
"Baekhyun, aku mau siap-siap," ujar Hyeran lagi.
Lelaki itu kembali membuka mata, mendekati wajah Hyeran tuk mengecup dahinya singkat sebelum bangun dari ranjang sempit pacarnya. "Apa aku akan dimarahi penjaga karena keluar dari kamarmu jam segini?" tanyanya sambil bangkit menuju lemari, mengambil jaket denim yang ia gantung di sana.
Hyeran mendudukkan diri, memandang Baekhyun yang sedang berdiri. "Kalau mereka tanya, bilang saja kau calon suamiku. Pasti mereka tidak akan marah," jawabnya santai.
Gerakan memakai jaket Baekhyun terhenti dibuatnya. Ia mengerjap-ngerjap. "Yang benar? Boleh bilang begitu?" tanyanya memastikan.
Hyeran mengangguk lucu, membuat Baekhyun tersenyum. Kemudian, lelaki itu pun pergi ke kamar mandi sebentar, untuk buang air dan cuci muka. Setelah selesai, Baekhyun kembali ke luar.
KAMU SEDANG MEMBACA
EVERLASTING (Fanfiction) ✔️
FanfictionWangeun dan Soondeok kembali bertemu setelah 10 abad lalu cinta mereka direnggut oleh maut. Namun, mereka harus memulai semua dari awal, sebab meski mereka adalah reinkarnasi dari Wangeun dan Soondeok, Byun Baekhyun dan Ji Hyeran tidak seperti kedua...