6 bulan kemudian.
Setelah Baekhyun yang sudah tidak bermasalah dengan keluarganya, kini Hyeran-lah yang 'bermasalah'. Perempuan itu enggan pulang ke rumah jika tidak ada kepentingan. Kalau rindu dengan ibunya, biasanya mereka akan bertemu di luar, lalu menghabiskan waktu berdua dengan berbelanja, jalan-jalan, makan-makan, nonton bioskop, dan lain sebagainya. Jika rindu tidur sama-sama, sang ibu-lah yang datang ke apartemen Baekhyun, lantas tidur dengan Hyeran di kamar lainnya.
Sudah tinggal bersama selama 6 bulan, tentu sudah banyak juga yang Baekhyun dan Hyeran lakukan. Namun Nyonya Heesa kita tidak pernah menyinggung masalah yang menjurus ke hal berbau privasi. Menurutnya, Hyeran dan Baekhyun sudah dewasa dan tidak patut jika ditanyai tentang hal-hal privasi secara berlebihan. Biar itu menjadi urusan mereka berdua.
"Bagaimana Baekhyun, Hye? Sibuk apa dia sekarang?" tanya si ibu dengan nada yang ringan.
"Masih sama, Bu. Pergi bekerja di jam 9 pagi dan pulang pukul 5 atau 6 sore. Kalau Selasa dan Jumat, biasanya dia akan pamit dari toko pukul 3 sore karena harus pergi ke tempat gym. Dan biasanya, dia akan sampai di apartemen pukul 7 malam setelah gym," jelas Hyeran sambil memainkan ponselnya. Melihat-lihat sosial media.
Ibu mengangguk-angguk. Lalu menyendok es krimnya yang ada di dalam mangkuk. "Kau sendiri, saat tidak ada Baekhyun biasanya melakukan apa?" tanyanya lagi.
"Banyak, Bu." Hyeran meletakkan ponselnya di atas meja. "Membaca novel, menonton TV, memasak, mencuci. Lalu kalau sudah tidak tahu lagi harus melakukan apa, aku biasanya akan melakukan yoga dengan panduan YouTube," urainya tenang, lalu menyeruput milkshake vanilla-nya.
Langit di luar restoran sudah mulai biru tua. Malam akan segera tiba. Sekumpul angan memenuhi otak sang ibu, ia menatap langit agak lama, sebelum kembali menatap putrinya yang sangat ia cinta. "Hye."
"Ya, Bu?"
"Kalau ada sesuatu yang ingin kau ceritakan. Sesuatu yang tidak kau ketahui, atau sesuatu yang membuatmu bingung dan cemas, kau boleh menceritakannya pada Ibu."
Hyeran menatap dengan telaah, namun tak banyak tanya, ia tersenyum dan mengangguk saja. "Tentu saja, Ibu. Oh ya, Haechan bagaimana? Bulan lalu, dia sering tidur di rumah teman. Apa sekarang masih begitu?" tanya Hyeran mulai serius.
Terlihat raut wajah Ibu melesu dan menyendu. Ia menghela napas halus. "Iya. Sejak kau tidak tinggal lagi dengan kami, Haechan seperti dilanda kecewa. Bukan padamu... tapi pada Ayah," ungkap Ibu perlahan.
Hyeran hanya diam, tidak berkomentar.
"Dia kecewa pada Ayah yang membuatmu harus memilih antara kehilangan Baekhyun atau tetap pada panahan. Menurutnya itu tidak adil dan tidak masuk akal," sambung Ibu.
"Ya, Haechan benar. Sangat benar. Ayah memang kejam dan tidak masuk akal," sahut Hyeran dalam hati.
Kalau bukan karena Baekhyun yang sering mengingatkan, mungkin Hyeran yang dulunya sabar menghadapi adat ayahnya itu akan menjadi anak durhaka—sebab rasa bencinya pada keputusan semena-mena pria yang sayangnya adalah ayahnya sendiri tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
EVERLASTING (Fanfiction) ✔️
FanfictionWangeun dan Soondeok kembali bertemu setelah 10 abad lalu cinta mereka direnggut oleh maut. Namun, mereka harus memulai semua dari awal, sebab meski mereka adalah reinkarnasi dari Wangeun dan Soondeok, Byun Baekhyun dan Ji Hyeran tidak seperti kedua...