04. Stuck

377 100 53
                                    

Minggu depan adalah hari ulang tahun Baekhyun dan Hyeran. Meski masih tergolong lama, Baekhyun sudah sibuk memikirkan tentang hadiah apa yang harus ia berikan pada temannya tersebut.

Lelaki itu sedang duduk di tengah toko, di sebelah rak kain katun Jepang yang bermotif macam-macam. Tiba-tiba, salah satu pekerja lewat di depannya. Ia pun memanggil, "Gaeun."

Yang merasa namanya Gaeun pun menoleh dengan siap sedia. "Ya?"

"Aku mau tanya sesuatu," kata Baekhyun.

Gaeun pun mendekat pada bos mudanya yang tengah duduk di sebuah kursi plastik. "Mau bertanya apa?"

"Begini, aku ingin memberikan hadiah ulang tahun pada temanku. Dia perempuan, seumuranku. Menurutmu... barang apa yang cocok? Aku sangat bingung," ungkap Baekhyun jujur.

"Hmm," Gaeun mengetuk-ngetuk dagu dengan telunjuk. "Kalau aku pribadi sebagai wanita, akan senang jika diberikan barang yang aku inginkan. Atau sesuatu yang berhubungan dengan hal-hal yang aku sukai," terangnya.

"Misalnya?"

"Misalnya, aku sangat suka warna ungu. Jadi, jika diberikan sesuatu yang warna ungu, aku akan sangat senang menerimanya. Atau misalnya... oh, aku sangat suka karakter SpongeBob, kalau ada yang memberikanku sesuatu tentang SpongeBob, aku pasti akan sangat menyukainya," jelas Gaeun panjang lebar.

"Oooh." Baekhyun mengangguk-angguk. "Ya sudah, terimakasih Gaeun."

"Sama-sama, Bos!" Gaeun memberikan pose hormat. "Aku permisi dulu."

Baekhyun hanya menatap datar. "Hm, iya."

"Kalau ada apa-apa, kau bisa mencariku lagi." Gaeun tersenyum ramah dan akrab.

"Baiklah."

Gaeun hanya kembali memberikan pose hormat, kemudian berlalu pergi. Tersisalah Baekhyun dengan pikirannya sendiri. Namun mendengar pendapat Gaeun, Baekhyun jadi sedikit lebih tercerahkan. Maklum, Baekhyun tidak punya pengalaman.

Ia pun berdiri dari kursi, kemudian berjalan menuju luar tokonya. Ingin mencari minum untuk dirinya di siang hari yang lumayan panas.

Sejak Baekhyun duduk di Taman Kanak-kanak, suasana Pasar Gwangjang sudah sangat akrab dengan dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejak Baekhyun duduk di Taman Kanak-kanak, suasana Pasar Gwangjang sudah sangat akrab dengan dirinya. Ada kios yang silih berganti, ada juga yang masih tetap berdiri. Ada yang dulunya toko kecil sekarang besar, ada juga yang dulunya besar sekarang jadi kecil. Kehidupan terus bergulir. Manusia datang dan pergi.

"Hei, Gendut. Mau ke mana, kau?" tanya seorang pemiliki toko yang sudah lama mengenal Baekhyun. Si penegur tersenyum cerah.

"Mau membeli minuman di kedai Bibi Shin," jawab Baekhyun sambil menunjuk, tanpa menghentikan langkah.

Sebenarnya, Baekhyun tidak suka dipanggil seperti itu. Namun ia sama sekali tidak marah, karena dirinya memang gendut. Kalau marah, apa tidak lucu? Begitu pikir Baekhyun.

EVERLASTING (Fanfiction) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang