05. Gifts

355 98 66
                                    

Hari ini, rencananya Baekhyun akan ke luar rumah. Ingin ke mall besar yang berada di pusat kota untuk mencari hadiah untuk teman baiknya, Ji Hyeran. Sebagai pendamping, ia mengajak Minseok untuk menemaninya menjelajah.

"Mau aku yang membawa mobil, atau kau saja?" tanya Minseok selaku kakak kelas Baekhyun waktu SMA, sekaligus anak buah Baekhyun di toko kainnya sekarang.

Namun meski Minseok bekerja di tokonya dan mendapat penghasilan dari gaji yang diberikan oleh ayahnya, Baekhyun tidak pernah memandang Minseok lebih rendah darinya. Ia menatap Minseok sebagai teman. Sejak dulu, hingga sekarang.

"Aku saja," kata Baekhyun.

Kedua lelaki itu sedang bercakap-cakap di depan rumah Baekhyun, ketika Minjeong ke luar rumah dengan pakaian yang kurang layak—setidaknya menurut Baekhyun sebagai kakak lelaki Minjeong.

"Minjeong, apa kau serius dengan pakaianmu?" tanya Baekhyun langsung.

Minjeong menatap dirinya sendiri. Dari bahu sampai kaki, lalu kembali menatap kakaknya dengan dahi mengernyit. "Memangnya ada apa dengan pakaianku? Ini sedang tren," ujarnya tak bersalah.

Minseok menatap dandanan Minjeong, lalu menyembunyikan senyum, yang berarti tak habis pikir dengan penampilan Minjeong yang tampak seperti ingin menggelar konser.

"Itu terlalu terbuka, memangnya kau mau pergi ke mana?" tanya Baekhyun baik-baik.

"Itu terlalu terbuka, memangnya kau mau pergi ke mana?" tanya Baekhyun baik-baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minjeong menatap tak senang, lalu menghela napas. "Ini adalah musim semi jika kau lupa. Cuacanya tidak dingin, aku tidak perlu mengenakan mantel tebal yang akan membuat keringatku pecah," tukasnya.

"Bukan begitu maksudku–"

"Kau tidak usah khawatir, Kakak. Aku ini sudah besar, aku bukan Sunhee. Aku tahu apa yang aku lakukan dan kenakan," ujar Minjeong lagi.

Baekhyun menghela napas sabar. "Ya sudah kalau begitu. Kau mau ke mana? Biar aku antar–"

"Tidak perlu, terimakasih. Pacarku akan menjemputku sebentar lagi," potong si adik cuek, sambil memindahkan tatapannya ke depan, ke arah lain yang bukan kakaknya.

Minseok menyentuh punggung Baekhyun sekilas, memberi isyarat kalau Baekhyun tidak usah kembali merendahkan hati dan diri kepada Minjeong lagi. Baekhyun menoleh pada Minseok. Pria berwajah awet muda itu mengangguk sekali, tanda mengajak Baekhyun untuk memasuki mobil.

Baekhyun kembali menatap Minjeong. "Ya sudah. Kau hati-hati, ya, Minjeong. Aku mau pergi dengan Minseok dulu," pamitnya.

"Iya," balas Minjeong.

. . . .

Siang pukul 2. Cuaca musim semi hari ini  begitu cerah ceria. Awan tiada, hanya ada langit biru yang tampak angkuh pamer keindahan.

Setelah menghabiskan waktu 15 menit saja, Baekhyun dan Minseok sudah sampai di mall tujuan. Suasana mall, tentunya ramai. Ini bukan era pandemi yang mengharuskan manusia terkurung di rumah dan takut-takut ketika ke luar.

EVERLASTING (Fanfiction) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang