10. The Vision

348 96 77
                                    

Gemulai angin mengempas-empas surai hitam pria bernama Byun Baekhyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gemulai angin mengempas-empas surai hitam pria bernama Byun Baekhyun. Pukul enam hampir tujuh, dirinya pulang dari rumah sakit ke rumah yang sudah dirindu-rindu. Lampu-lampu jalan dan bangunan mulai dinyalakan agar tidak redup. Lamunan ricuh dalam kesenyapan diri, ia alun. Sesekali, makin terhibur dengan tawa riang Sunhee yang bercanda dengan Ibu.

Hanya Ayah, Ibu, dan Sunhee yang menjemput Baekhyun. Minjeong sedang ada tugas penelitian dengan teman-teman kuliahnya sejak pagi hingga cakrawala sudah mulai menenggelamkan sang surya.

2 hari tidak siuman ditambah 3 hari dirawat setelah siuman, akhirnya Baekhyun diperbolehkan pulang sebab kondisinya terpantau baik dan luka jahitan pun tidak menunjukkan adanya infeksi, sehingga sudah bisa dirawat jalan. Namun untuk sebulan ke depan, Baekhyun harus terus meminum 6 macam obat yang sudah diresepkan oleh Dokter Kim Junmyeon. Salah dua obatnya, adalah obat yang berkenaan dengan masalah hormon pada tubuh Baekhyun.

Satu jam perjalanan, sampailah Baekhyun beserta keluarganya di rumah yang Hyeran bilang terlihat hangat bila dilihat dari kejauhan.

"Pelan-pelan, Nak," ujar Ibu sambil membantu Baekhyun untuk menuruni mobil.

"Aku bisa, Ibu." Baekhyun tersenyum lembut. Senang diperhatikan oleh Ibu.

Dan Nyonya Byun yang nama aslinya adalah Kim Yujin itu, sudah lebih baik sikapnya kepada Baekhyun selepas mengetahui kesalahan hidupnya.

Jujur saja, Baekhyun kerap merasa malu diperlakukan spesial oleh ibunya. Iya, karena Baekhyun belum terbiasa. Dan Baekhyun, belum tahu alasan aslinya.

"Baekhyun, kau harus banyak istirahat," ucap Ibu di sela-sela langkah mereka menuju rumah, dari garasi mobil.

"Tapi, kata Dokter Junmyeon, aku harus banyak bergerak, Bu. Supaya aliran darahku lancar dan lukanya bisa lebih cepat sembuh," sahut Baekhyun sopan.

Itu benar. Peredaran darah yang lancar dibutuhkan saat pemulihan luka. Apalagi, luka Baekhyun termasuk luka parah yang bahkan menembus hingga ke organ dalam. Bukan sekadar luka luar yang akan sembuh dengan sendirinya. Maka dari itu, obat yang diresepkan oleh dokter pun cukup banyak.

Setelah masuk ke dalam rumah, Baekhyun langsung pergi ke kamarnya. Ibu dan Sunhee mengikutinya di belakang.

"Kakak, ayo kita belajar bersama. Besok, aku ada ulangan harian matematika," ucap Sunhee riang pada kakaknya yang baru saja mendudukkan diri di tepi ranjang.

Baekhyun tersenyum, mengusap pipi dan rahang mungil adiknya. "Iya. Ambillah bukumu ke sini," ucapnya lembut.

"Heh... jangan dulu," cegah Ibu tak pikir dua kali, lalu menunduk menatap anak ketiganya. "Ibu kan sudah bilang, Sunhee, perut kakakmu masih sakit. Jangan kau suruh mengajarimu dulu. Dia ingin istirahat dulu sebelum makan malam tiba."

Mendengar ujaran Ibu, Sunhee jadi merengut. Ia menatap Baekhyun dengan wajah yang murung. Melihat Sunhee yang pipinya bersemu namun kecut, Baekhyun jadi ikut murung.

EVERLASTING (Fanfiction) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang