14. Stupidly Cute

382 86 126
                                    

Di bawah taburan bintang, langit gelap, dan hiasan bulan sabit, Baekhyun dan Hyeran masih berbaring di atas rerumputan, saling membelitkan bibir dan lidah mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di bawah taburan bintang, langit gelap, dan hiasan bulan sabit, Baekhyun dan Hyeran masih berbaring di atas rerumputan, saling membelitkan bibir dan lidah mereka. Hingga menit kedua hampir terlewat, mereka melepasnya sebab sudah sama-sama kehabisan udara pada rongga dada.

Mereka terengah sambil bertatapan. Tak ada yang menyesal, yang ada wajah mereka merona dengan jantung yang belum bisa berdetak normal.

"Baekhyun...."

"Hm?

"Kau... jangan melakukannya, ya," lirih Hyeran kemudian. Begitu halus dan berperasaan.

"Melakukan apa?"

"Kau bilang di telepon tadi... kau takut jika tidak ada waktu lagi. Apa masalahmu yang membuat matamu bengkak ini memicumu ingin bunuh diri?" tanya Hyeran, dengan suara yang belum apa-apa sudah bergetar. Matanya sungguh panas dengan cepat akibat membayangkan Baekhyun yang berakhir tragis dengan bunuh diri.

Baekhyun yang tadinya menatap sayu, kini melebarkan kelopaknya. Sedetik kemudian, kekehan keluar dari mulutnya. Hyeran pun bingung, apanya yang lucu?

"Tidak, Hyeran. Aku bukannya mau bunuh diri, aku bahkan tidak berpikir sampai ke sana," jawab Baekhyun kemudian.

"Lalu?" tanya Hyeran merengut manja.

"Itu...," Baekhyun menghela napas. "Aku berpikir untuk pindah rumah, mungkin pindah dari Seoul? Atau setidaknya pindah distrik."

Dahi Hyeran mengerut. "Kenapa?"

"Aku... ingin membuat jarak dulu dari ibuku. Aku tidak membencinya, aku hanya... ingin membuat jarak dulu. Kalau aku sudah merasa lebih baik, aku pasti akan kembali," jelas Baekhyun pelan dan perlahan.

Hyeran tidak bisa rileks, ia mendudukkan diri dan menatap Baekhyun yang masih berbaring. "Kenapa?" Lagi-lagi, pertanyaan yang sama.

Baekhyun menatap bintang-bintang dan bulan. Mengingat kenangan-kenangan buruknya sejak kecil hingga sekarang. "Aku merasa sedikit... kecewa," katanya.

Hyeran menghela napas, sedikit menunduk, lalu berbalik badan menatap sungai. Baekhyun mengalihkan atensinya dari langit menuju punggung Hyeran. Ia pun ikut duduk kemudian.

"Boleh aku tahu apa penyebabmu kecewa pada Bibi Byun?" Suara Hyeran kembali terdengar.

Keduanya kini duduk di rumput, memangku tangan di atas lutut. Baekhyun kembali menghela napas. Mengumpulkan kekuatan untuk menceritakan. Hyeran tentu menunggu dengan sabar, tanpa sedikit pun pemaksaan.

Dan hasilnya, Baekhyun pun mengatakannya juga, dengan air mata yang sesekali usil ke luar. Hyeran menatap sendu selama temannya bercerita. Tidak memotong satu pun kata, hanya tulus mendengarkan. Tunggu dulu, mana ada teman yang berciuman?

EVERLASTING (Fanfiction) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang