"Aku tadi ingin memberikanmu ini, tapi aku lupa."
"Kau... ingat untuk membawa ini di tengah-tengah kekacauan?"
"Ini adalah benda kesukaanmu."
"Aku sendiri, berhasil membawa ini."
"Ya... aku yakin Haesoo akan menyukainya."
"Ini untukmu. Kau tidak suka? Aneh... katanya, semua wanita cantik menyukai ini."
~
Hyeran muncul dari balik pintu, membawa totebag berisi hadiah untuk Baekhyun. Begitu dirinya masuk, wanita itu bersitatap dengan orangtua serta adik Baekhyun, lalu mendekatkan diri dengan langkah terburu.
"Selamat pagi, Bibi, Minjeong." Hyeran menyapa tergesa kepada yang posisinya lebih dekat dulu.
"Selamat pagi, Hyeran. Kau datang?" Ibu tersenyum dengan binar senang dan haru.
Hyeran tersenyum dan menggangguk. Sekilas menatap pada Baekhyun yang berada di atas ranjang rumah sakit. "Apa yang terjadi, Bibi? Tadi aku ke toko Bibi, mau mencari Baekhyun, tapi karyawan di sana bilang, Baekhyun di rumah sakit karena ditikam seseorang. Aku sangat kaget. Pantas saja, sejak kemarin Baekhyun tidak membalas pesanku," jelas Hyeran dengan intonasi khawatir.
Kemudian, Minjeong, gadis berusia 20 tahun itulah yang mengangkat suara. Dengan rinci, ia menjabarkan kronologis kejadian malam itu kepada Hyeran. Matanya kerap dilinangi air selama menjelaskan.
Hyeran ikut menitikkan air mata. Tidak menyangka. Baekhyun yang pemalu dan terkesan tidak punya keberanian akan banyak hal itu tanpa ragu dan takut melawan seseorang yang disinyalir akan menyakiti adiknya. Hyeran jadi semakin merasa kagum terhadap sang teman.
"Jadi, begitu...."
"Iya, Kakak." Minjeong menyeka matanya. Ceritanya sudah selesai.
"Baekhyun sangat hebat. Kau harus bangga memiliki kakak seperti dia. Dia sangat menyayangimu, tidak takut untuk melindungimu," ucap Hyeran penuh ketulusan.
Minjeong jadi semakin terbawa. Air matanya jadi sulit untuk usai, namun ia mengangguk pelan. Kemudian, Hyeran pun meminta izin pada Minjeong dan ibunya untuk mendekat ke brangkar milik Baekhyun.
Dilihatnya sang teman mengenakan pakaian rumah sakit berwarna biru tua, dibantu selang oksigen untuk bernapas, juga infus yang paten ditancapkan. Melihatnya saja, Hyeran sudah ngeri dan meremang. Seumur-umur, Hyeran belum pernah diinfus. Disuntik saja dia takut. Namun, senyum Hyeran terkembang halus, kala melihat Sunhee terlelap di samping sang kakak yang belum kunjung bangun.
KAMU SEDANG MEMBACA
EVERLASTING (Fanfiction) ✔️
FanfictionWangeun dan Soondeok kembali bertemu setelah 10 abad lalu cinta mereka direnggut oleh maut. Namun, mereka harus memulai semua dari awal, sebab meski mereka adalah reinkarnasi dari Wangeun dan Soondeok, Byun Baekhyun dan Ji Hyeran tidak seperti kedua...