31. Lie

463 88 71
                                    

Di siang hari, mentari mulai terlihat redup walau tidak hujan. Hawa dingin dan sejuk lebih sering datang. Terlihat tumbuhan-tumbuhan mulai layu dan kecokelatan. Tanda sang musim gugur sudah datang.

Baekhyun baru-baru ini membuka satu cabang toko di daerah Dobong-gu—masih di wilayah Kota Seoul.

Malam ini, ia ada pertemuan semi resmi dengan salah seorang perancang busana muda terkenal di Seoul. Song Seungwan namanya. Sang perancang ingin mengadakan kerja sama dengan Baekhyun, menjadikan tokonya sebagai suplier utama bahan baku dari pakaian-pakaian yang akan si perancang buat nantinya.

 Sang perancang ingin mengadakan kerja sama dengan Baekhyun, menjadikan tokonya sebagai suplier utama bahan baku dari pakaian-pakaian yang akan si perancang buat nantinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul 8 malam lewat sedikit, Baekhyun sampai di restoran tempat mereka mengadakan janji. Ditemani Minseok sebagai asisten, Baekhyun turun dari mobilnya, lantas memasuki area restoran.

Setelah sampai di dalam restoran, Baekhyun dan Minseok mencari meja bernomor 22 yang sudah direservasi sebelumnya. Dari kejauhan, ada seorang wanita cantik sudah duduk manis di meja bernomorkan tersebut. Baekhyun dan Minseok pun menghampirinya.

"Selamat malam, apa kau Nona Son Seungwan?" tanya Baekhyun sesampainya di meja nomor 22.

Wanita itu menoleh segera. "Iya, benar. Apa kau Byun Baekhyun dari toko kain terbesar di Pasar Gwangjang itu?" tanyanya balik.

 Apa kau Byun Baekhyun dari toko kain terbesar di Pasar Gwangjang itu?" tanyanya balik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Betul, Nona." Baekhyun tersenyum tipis.

"Silakan duduk, Tuan." Seungwan mempersilakan dengan sopan.

"Terimakasih." Baekhyun mengangguk, lalu duduk berhadapan dengan wanita bernama Son Seungwan tersebut. "Apa kau sudah menunggu lama?" sambungnya.

"Tidak, aku juga baru 5 menit sampai," jawab Seungwan begitu ramah.

"Oh ya, ini Kim Minseok, temanku," lanjut Baekhyun memperkenalkan.

"Ah, bukan, Nona Son. Aku asisten Tuan Baekhyun. Dia terlalu baik menyebutku sebagai temannya," sambar Minseok pura-pura resmi.

Baekhyun menjeling, menghela napas, lalu tersenyum kikuk pada Seungwan. "Maaf, Nona. Minseok suka sekali bercanda."

Seungwan terkekeh. "Ah, tidak perlu minta maaf, Tuan. Oh ya, jadi bagaimana dengan tawaranku tempo hari? Apa kita akan langsung membicarakannya atau kalian mau pesan makanan dulu?" tanyanya mulai serius.

EVERLASTING (Fanfiction) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang