36. Purpose [END]

882 90 151
                                    

Bulan-bulan kian terlewat, musim telah berganti dingin dan bersalju tebal. Orang-orang ke luar rumah dengan baju hangat terbaiknya. Menikmati minuman hangat, makanan hangat, dan air mandi hangat jika sedang di rumah.

"Oh ya, bagaimana kabar istrimu, Hyun? Sudah berapa bulan kandungannya?" tanya seseorang di tempat gym—Jung Yunho

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oh ya, bagaimana kabar istrimu, Hyun? Sudah berapa bulan kandungannya?" tanya seseorang di tempat gym—Jung Yunho. Mereka baru saja menyelesaikan aktivitas fitnes mereka.

"Dia sehat, Pelatih. Tapi sudah malas sekali ke mana-mana karena perutnya yang berat. Dia lebih banyak di apartemen sekarang. Sudah 9 bulan. Dokter bilang, mungkin akan lahir di minggu ini," terang Baekhyun.

"Pantas saja dia sudah tidak pernah mengikutimu lagi ke sini." Yunho terkekeh.

"Iya." Baekhyun tersenyum tipis, teringat istrinya yang tidak bisa jauh darinya walau sesenti—meski sekarang sudah tidak bisa mengikuti lagi karena membawa perutnya ke mana-mana begitu melelahkan bagi Hyeran.

"Aku sudah tidak sabar ingin melihat si kembar Byun. Pasti mereka lucu sekali. Aku boleh melihat mereka ketika mereka sudah lahir, bukan?" Yunho menyenggol lengan Baekhyun.

"Tentu saja boleh, Pelatih." Baekhyun tersenyum.

"Lalu, kalau kau sedang di luar begini, siapa yang menemani istrimu di apartemen?"

"Ada Kak Ryeowook, asisten rumah tangga kami. Ada ibuku dan adikku juga, Minjeong. Terkadang, ada ibunya Hyeran juga dan Haechan, adiknya. Mereka sering menginap di apartemen sejak kandungan Hyeran memasuki 8 bulan."

Yunho pun mengangguk-angguk paham.

Semenjak 2 bulan lalu, Baekhyun tidak lagi melakukan fitnesnya sebanyak 3 kali seminggu, melainkan hanya sekali seminggu. Karena dirinya harus banyak menemani Hyeran yang begitu manja. Sudah 2 bulan juga Baekhyun mengurangi mengunjungi toko-tokonya.

Saat kandungan Hyeran memasuki 8 bulan dan sudah malas ke luar mengikuti aktivitas Baekhyun, para ibu mulai datang dan menginap di apartemen untuk menemani Hyeran. Mereka melakukan rolling. Seminggu ibu Baekhyun dan adik-adiknya—lebih sering Minjeong. Lalu seminggu berikutnya, giliran ibu Hyeran—terkadang dengan Haechan juga.

Ponsel Baekhyun pada tas selempangnya berbunyi terpendam. Si pemilik pun meraih tasnya, mengambil benda yang tengah bergetar dan meletakkannya di telinga.

"Halo, Bu?"

"Baekhyun, Hyeran sudah kami bawa ke rumah sakit bersalin."

"Hah?!" Baekhyun terlonjak dari tempatnya duduk. Yunho sampai ikut-ikutan terkejut.

"Air ketubannya sudah pecah, tapi belum ada kontraksi. Ibu dan Minjeong takut kalau ketubannya habis atau bagaimana, jadi kami langsung membawanya. Sekarang sudah hampir sampai di rumah sakit. Minjeong yang membawa mobil."

"Baik, Bu. Aku akan segera menyusul."

"Langsung, Baekhyun!"

"Iya, Ibu. Emm Hyeran, Hyeran ada?"

EVERLASTING (Fanfiction) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang