Ch. 09: Let You Be

764 56 0
                                    

"Gilaaaa! Gambarmu bagus-bagus semua, Baek! Kenapa kamu tidak membuka online shop yang menjual printilan-printilan saja, Baek? Lumayan lho, untuk menambah uang saku," ujar Erin melihat sketchbook digital dalam ipad Baekhyun. Mendengar pujian sahabatnya, Baekhyun tersenyum.

"Kamu mau berkolaborasi denganku, Rin?" tawar Baekhyun, namun sayangnya Erin menggeleng. "Aku masih kurang percaya diri untuk berbisnis. Aku hanya bisa memberimu dukungan saja."

"Hei, jangan begitu. Gambarmu juga bagus. Untuk saat ini kamu masih bisa bebas menikmati hidupmu, tapi cepat atau lambat, kita harus membuat dan menjual produk, mengingat kita mengambil jurusan design produk," ujar Baekhyun.

Erin tersenyum sebelum mengangguk. "Siap, Bos!" serunya, sebelum keduanya tertawa kecil.

"Baek."

Panggilan seseorang berhasil membuat keduanya menoleh. Erin menatap pemuda itu dengan pandangan tanya, berbeda dengan Baekhyun yang menatapnya tajam, sebelum mendatarkan kembali wajahnya.

Pemuda itu, siapa lagi kalau bukan orang yang terus berusaha mengirim pesan untuknya?

"Siapa?" tanya Erin tanpa suara pada sahabatnya. Baekhyun tidak menyahut. Ia hanya menatap tajam pemuda di hadapannya.

"Apa?"

Nam Hyuk tersenyum miris. "Kamu masih sangat membenciku?"

Baekhyun memutar bola matanya malas. "Katakan saja intinya, Jung Nam Hyuk."

Erin terkesiap. Ia menatap kedua pemuda itu bergantian dengan mata yang melotot, sebelum menatap mantan Baekhyun itu dari atas ke bawah.

Nam Hyuk mengeluarkan sebatang coklat dari sakunya. "Aku ingin kita berteman lagi."

Erin menatap Baekhyun khawatir, namun yang ditatap tetap bergeming dengan wajah datarnya. "Tidak perlu. Aku sudah memiliki Erin."

Nam Hyuk tersenyum kecil. Pemuda itu meletakkan coklat itu di atas meja yang diduduki Baekhyun dan Erin. "Aku memaksa," ujarnya sambil tersenyum sebelum melenggang pergi.

"Siapa dia?" gumam seorang pemuda tinggi yang menyaksikan semuanya dari kejauhan.

***

"Baekkie, aku membelikanmu teh."

"Baekkie, aku membelikanmu americano."

"Baekkie, aku membelikanmu jus jeruk."

"Baekkie, aku membawakanmu stroberi dari kebunku."

Baekhyun menghela nafasnya lelah, namun ia tetap mencoba fokus men-design gantungan kunci di ipad-nya. Sudah seminggu sejak Erin menyarankan membuka online shop, namun selama seminggu itu pula Nam Hyuk rutin mengganggunya setiap hari.

"Baekkie, aku membawakanmu stroberi dari kebunku," ulang Nam Hyuk seraya menyodorkan sekantung stroberi. Baekhyun menatap pemuda itu kesal, "Bisakah kamu berhenti menggangguku?"

Nam Hyuk tertawa kecil, sebelum mengambil posisi duduk di hadapan Baekhyun. Suasana taman yang cukup tenang sesungguhnya membuat pikiran Baekhyun lebih dapat berkonsentrasi, namun semuanya buyar ketika lagi-lagi Nam Hyuk menemukannya di sini.

Pemuda yang lebih tinggi dari Baekhyun itu membuka kotak plastik yang tadinya membungkus stroberi-stroberi itu, sebelum menuangkan air mineral di kotak plastik itu dan mencucinya.

"Aku ingat alasanmu yang sering memakan stroberi," ucap Nam Hyuk seraya mencuci buah berwarna merah tersebut satu per satu. Baekhyun mencoba memfokuskan dirinya pada design-nya, meski ia dapat merasakan detakan jantungnya yang kian cepat.

[BL] Should be You [CHANBAEK 🔞] [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang