Ch. 17: Busted?

582 42 4
                                    

"Thank you, Baek, for the delicious cookies you made."

Well, setidaknya itulah yang Baekhyun bayangkan akan reaksi Nam Hyuk jika ia berikan kue kering buatannya, namun seluruh harapan itu pupus pagi ini, bergantikan oleh amarahnya yang meluap ketika tidak menemukan karyanya itu. Yang tersisa di piring itu hanyalah serpihan-serpihan kecil sisa kue; hanya remahan-remahannya saja.

"PARK CHANYEOOOOOOOOOL!" teriaknya kesal kepada tersangka satu-satunya itu. "CHANYEOL, BANGUN! WE NEED TO TALK!"

Kriek!

"Apa?" tanya Chanyeol setelah turun ke lantai dasar, disusul dengan dirinya yang menguap. Ia belum sepenuhnya sadar, tampak dari sebelah tangannya yang mengucek-ngucek matanya.

Baekhyun menunjukkan piring kosongnya. "Kueku! Kenapa kamu memakannya?" gerutunya.

Alis Chanyeol berkerut. "Kenapa kamu marah memarahiku alih-alih berterima kasih? Aku menghargai usahamu yang membuatkanku kue, jadi sudah kuhabiskan semuanya."

Baekhyun memijat pelipisnya yang berdenyut. "Itu bukan untukmu, tetapi untuk Nam Hyuk!"

"Oh."

Baekhyun tidak percaya dengan balasan yang dilontarkan Chanyeol. "APA? 'OH' SAJA?" serunya kesal.

"Lalu apa yang harus kulakukan? Kau yang menawariku kemarin, jadi kukira kau membuatnya untukku," ucap Chanyeol santai. Baekhyun mengeraskan rahangnya. Ingin sekali dirinya meninju pemuda tinggi di hadapannya itu.

"Saat kutawari kemarin, itu memang jatahmu karena itu adalah hasil kue yang hancur. Karena sudah kamu tolak, jadi sudah kumakan. Sialnya kamu malah memakan milik Nam Hyuk!"

"Oh, gitu."

"Sialan!" Baekhyun menghentakkan kakinya, berjalan pergi. Namun, belum sempat ia melangkah lebih jauh, Chanyeol menarik pergelangan tangannya, membuatnya berhenti.

"Aku akan membelikan cookies pengganti, jadi berhentilah membuat keributan apalagi ini masih pagi sekali," ucap Chanyeol dengan nada datarnya. Baekhyun memutar bola matanya malas, "Terima kasih, tapi kamu tidak perlu melakukannya."

Setelahnya, Baekhyun meninggalkannya. Chanyeol yang melihat itu hanya dapat mengendikkan bahunya acuh tak acuh.

***

Chanyeol menatap kedua insan yang sedang duduk berdua di kursi taman. Yang satu sedang sibuk menggambar di tab miliknya, yang lainnya sibuk bercerita. Sesekali mereka tertawa terhadap lelucon yang telah dilontarkan, memicu Chanyeol untuk mendengus.

"Tidak ada yang lucu," gumam Chanyeol menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Apanya, Hyung?"

Chanyeol menolehkan kepalanya ke sumber suara, menemukan Sehun dan Kai sudah kembali ke tempat duduk mereka di kantin. Mata Chanyeol terpana pada sebungkus plastik dalam genggaman tangan Kai, "Kau sudah membelinya?"

Kai menyerahkan plastik itu, sesuai dengan arahan Chanyeol. Belum sempat kedua anggota yang lebih muda itu bertanya lebih lanjut, Chanyeol sudah terlebih dahulu beranjak dari duduknya dan menghampiri dua insan yang sedari tadi ia pantau.

"Dia sungguh tidak sadar ketika diam-diam aku menyimpan buku tulisnya, sampai ketika dosen meminta kami untuk mengumpulkan tugas, di saat itulah ia panik mencari bukunya. HAHAHAHA!" cerita Nam Hyuk, disusul suara tawanya Baekhyun. Namun, tawa tersebut tidak bertahan lama, sampai ketika Chanyeol menginterupsi percakapan mereka.

"Bukankah itu sama saja dengan mem-bully?"

Baekhyun menatap Chanyeol tajam, berbeda dengan Nam Hyuk yang mengangkat sebelah alisnya dengan senyum jenaka. "Ada apa dengan orang yang baru saja datang ini?"

[BL] Should be You [CHANBAEK 🔞] [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang