Ch. 25: We Met

532 45 0
                                    

"Luhan Hyung, aku kembali."

Kyungsoo meletakkan seikat bunga anyelir putih pada rak yang berisikan foto Luhan. "Aku membawa dua orang untuk kuperkenalkan padamu. Ini Baekhyun, sahabatku di kelab malam. Ini Erin, yang aku yakin kamu lebih mengenalnya daripada aku."

Kyungsoo banyak mengomel kepada Luhan, seolah-olah Luhan masih di sana bersamanya. "Aigoo, kamu tidak pernah mengenalkan pacarmu padaku, bahkan sampai waktu terakhir di saat kamu sudah harus bereinkarnasi. Aku marah padamu, Hyung."

Baekhyun tersenyum sendu menatapnya. Ia menepuk punggung Kyungsoo beberapa kali untuk menenangkannya, namun ia tidak menyangka bahwa dibalik suara Kyungsoo yang terdengar tegar, mata laki-laki itu sudah berkaca-kaca.

"Kyungsoo-ya, kita cari udara segar dulu, yuk?" ajak Baekhyun, berniat menenangkan Kyungsoo. Pemuda dalam rangkulan Baekhyun hanya mengangguk.

"Aku akan menyusul kalian. Ada yang ingin kusampaikan pada Luhan Oppa secara pribadi," ucap Erin yang diizinkan oleh Baekhyun dan Kyungsoo.

Erin menatap lama foto Luhan yang tampak begitu memesona itu. Gadis itu menarik nafasnya dalam, sebelum mulai bersuara, "Halo, Luhan Oppa. Ini bukan pertama kalinya kita bertemu, tapi kita juga tidak pernah bertemu di dunia nyata secara langsung."

"Aku memanggilmu dengan 'Oppa' saja, boleh, kan?"

***

Sebuah mobil berwarna merah terparkir dengan rapi di sisi gedung. Ketika pintu tersebut terbuka, seorang laki-laki bertubuh tinggi keluar dari dalamnya. Ia membawa sebuket bunga anyelir putih bersamanya.

Ia berjalan menyusuri koridor yang sunyi menuju ke tempat kekasihnya, namun langkahnya terhenti saat ia menyadari keberadaan seorang gadis yang berdiri di depan rak orang yang ia cintai.

"Oppa, aku tidak tahu mengapa kamu menitipkan Sehun padaku. I mean, aku tidak tahu kenapa kamu memilihku, apalagi kita tidak pernah bertemu sebelumnya tapi tiba-tiba kamu mengunjungi mimpiku dan berkata akan bereinkarnasi. Lebih-lebih lagi, kamu menyerahkan bunga anyelir putih padaku, yang bahkan aku sendiri tidak mengerti apa yang hendak Oppa sampaikan," ucap gadis itu. "Beruntung aku akhirnya bertemu dengan orang yang mengenali Oppa, jadi akhirnya aku dapat menemuimu di sini."

"Untuk masalah Sehun ..."

Pemuda yang sedang memegang sebuket bunga anyelir putih itu menajamkan pendengarannya ketika mendengar namanya sendiri.

"... aku tidak janji bisa selalu menjaganya. Aku hanya bisa mendukungnya sebagai seorang penggemar, karena ada kemungkinan besar ia bahkan tidak mengenalku."

"Aku mengenalmu, Lee Erin."

Gadis yang tadinya sedang berbicara itu tersentak kaget. Ia menoleh, membuat matanya hanya terbuka semakin lebar saat menyadari orang yang baru saja ia sebut namanya itu sudah berdiri di belakangnya. Apakah ia mendengar semuanya?

"A-ah ... oke."

Sialan, Lee Erin! Apa yang harus kamu lakukan dalam kecanggungan ini?

Sehun meletakkan buket bunganya pada rak Luhan. Aksinya sempat terhenti sejenak saat melihat buket lainnya di sana, namun ia mengabaikannya.

Kedua insan itu berdiri berdampingan menghadap rak Luhan dalam waktu yang cukup lama. Erin dengan pemikiran cemasnya karena takut ketahuan, sedangkan Sehun yang bertanya-tanya kemana Erin pergi selama ini; apa yang telah terjadi, apakah ia bersama Baekhyun, dan apakah ia sudah mendengarkan lagu terbaru mereka. Namun, tidak ada satu katapun yang berhasil terlontarkan. Hanya keheningan yang menemani, sehingga mengajak kecanggungan untuk turut bergabung. Erin berdeham sejenak, "Umm ... aku pamit dulu, ya."

[BL] Should be You [CHANBAEK 🔞] [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang