Ch. 10: Gift from Deer Lu

733 48 0
                                    

"Sehun, bangun."

Sehun menerjapkan matanya beberapa kali. Ketika pandangannya sudah kembali jernih, sebulir air mata menetes ketika ia menyadari siapa yang membangunkannya.

"Luhan Hyung ...."

Di sekeliling Luhan terdapat banyak sekali bunga yang bermekaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sekeliling Luhan terdapat banyak sekali bunga yang bermekaran. Matahari pagi tampak terik namun tidak terasa panas. Yang ada, malah angin sepoi-sepoi bertiup ringan.

"Aku merindukanmu, Hyung," gumam Sehun yang sudah menangis bahagia. Bibirnya tersenyum menandakan betapa bahagia dirinya, menatap sang kekasih yang sudah dua tahun ini begitu ia rindukan.

Luhan turut tersenyum. Di tangannya, terdapat sekuntum bunga anyelir putih. Sehun menerjapkan matanya beberapa kali, sebelum kembali tersenyum senang.

"Hyung menerima bunga pemberianku beberapa hari lalu," ucap Sehun, masih setia tersenyum menampilkan sederetan giginya. Pemuda tinggi itu menatap sekeliling. Tidak ada orang lain selain mereka. Hanya ketenanganlah yang menyelimuti.

 Hanya ketenanganlah yang menyelimuti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hyung ... apakah ini artinya kini aku berada di alam yang sama dengan Hyung?" tanya Sehun dengan mata berbinar, namun Luhan hanya tersenyum dan menggeleng.

"Kini aku sudah bisa pergi dengan tenang, Sehun-ah."

Sehun menerjapkan matanya beberapa kali, sebelum tertawa canggung. "Apa maksudmu, Hyung? Aku baru saja tiba di sini."

Luhan menunjukkan bunga anyelir dalam genggamannya. "Anyelir putih baru telah datang untuk menggantikan yang sudah layu dan mati. Sudah saatnya aku reinkarnasi, Sehun-ah."

"Tidak lucu, Hyung ...."

"It's a gift, Sehun-ah."

"Berhenti mengatakan hal-hal mengerikan, Hyung!" teriak Sehun dengan isak tangisnya. Sehun tidak peduli bagaimana ia bisa sampai di alam yang sama dengan Luhan, namun mengapa sang kekasih begitu kejam untuk langsung meninggalkannya lagi?

Lagi-lagi, Luhan tersenyum. Ingin sekali Sehun mendatangi dan memeluk kekasihnya, namun kakinya seperti sudah bersatu dengan tanah. Kakinya terasa begitu berat untuk digerakkan.

[BL] Should be You [CHANBAEK 🔞] [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang