Ch. 18: Family Visit

539 45 0
                                    

Baekhyun sedang mencoba mengocok junior-nya sendiri saat Chanyeol tiba-tiba berlari ke dapur dengan wajah horor.

"What? Kamu lama, jadi aku—he-hei! Mau ke mana?"

Belum sempat Baekhyun berbicara, Chanyeol sudah menggendongnya ala bridal style dan berlari ke kamarnya di atas. Baekhyun menatap Chanyeol dengan pandangan bingung, apalagi ketika menyadari bahwa pemuda itu memasukkannya ke kamar dengan pintu bergambar harimau, bukan tempat yang biasa Baekhyun tiduri.

"Keluargaku datang, jadi kamu bersembunyi dulu di sini," ucap Chanyeol, sebelum pemuda tinggi itu buru-buru berlari balik ke bawah setelah menutup pintu. Baekhyun menerjapkan matanya beberapa kali, sebelum wajahnya berubah merah. Untung saja mereka tidak langsung tertangkap on spot, bisa-bisa Baekhyun menjedotkan kepalanya ke tembok. Ia tidak dapat membayangkan rasa malu yang akan dia dapatkan apabila Chanyeol tidak menyelamatkannya terlebih dahulu.

Sialnya, tubuhnya masih terangsang, sehingga junior-nya itu masih berdiri tegak. Mulutnya menganga tatkala ia baru tersadar bahwa ia sedang tidak mengenakan apapun, sementara pakaiannya tadi masih berserakan di lantai dapur.

"Bagaimana ini?" gumamnya panik, namun ia juga tidak dapat melakukan apa-apa.

Sementara itu, di sisi lain, Chanyeol sedang menyambut tamu-tamunya. Saat ia turun ke bawah tadi, keluarganya itu sudah masuk sendiri ke rumahnya.

"Samchoooon!" seru Seo Yoon, keponakan Chanyeol yang kini berusia lima tahun. Bocah itu berhambur ke gendongan Chanyeol, disusul dengan kecupan kecil dari pamannya itu.

"Kenapa kalian datang tanpa memberitahuku terlebih dahulu?" protes Chanyeol tidak terima.

"It's a surprise. Kalau kami memberitahumu dulu, itu tidak akan menjadi kejutan untukmu," ucap Yoora, kakak perempuan Chanyeol yang baru saja duduk di sofa dan meletakkan barang-barangnya.

"Kamu jarang sekali mengabari appa tentang keadaanmu, jadi appa memutuskan untuk datang dan melihat dengan mata kepala appa sendiri saja," ucap Papa Park. Laki-laki paruh baya tersebut meneliti seluruh furnitur dan dekorasi di rumah putranya itu. "Kamu membeli gitar baru?"

"Hmm," sahut Chanyeol seadanya. Ia sibuk mengawasi gerak-gerik ayahnya seraya berdoa dalam hati agar tidak ada barang-barang aneh milik Baekhyun yang terlihat. Pemuda tinggi itu akhirnya dapat bernafas lega tatkala sang ayah memutuskan untuk duduk di sebelah Yoora dan menyalakan televisi.

"Samchon, Yoon-ie ingin minuman manis," pinta Seo Yoon yang masih berada di pelukan Chanyeol. Si paman tertawa pelan, sebelum ia mengangguk. "Ayo kita ambil di da—"

"Chanyeol-ah! Ini kenapa ada pakaian berserakan di dapur? Bahkan sampai ada celana dalam yang bukan dicuci," tanya mama Park yang baru saja keluar dari dapur, dengan kedua tangannya yang memegang seluruh pakaian yang tadi dikenakan oleh Baekhyun.

"Sial!" maki Chanyeol dalam hati. Ia menelan ludahnya susah payah. Ia membisu tanpa tahu apa yang harus ia jelaskan. Otaknya buntu, tidak dapat menemukan alasan yang pantas.

"Anu ... itu ...."

"Lho? Ini bukan bajumu, kan? Ukurannya jauh lebih kecil daripada pakaianmu biasanya," ucap mama Park lagi. Yoora dan papa Park langsung menghampiri mama Park, sebelum keduanya turut menatap Chanyeol dengan alis berkerut.

"I-itu ...."

"Kamu membeli baju online, ya? Ternyata saat tiba, ukurannya sangat tidak sesuai dengan yang kamu harapkan?" terka Yoora meleset, namun Chanyeol mengangguk dan tersenyum canggung. Beruntung sang kakak secara tidak langsung telah membantunya, membuat Chanyeol merasa sedikit lebih lega.

[BL] Should be You [CHANBAEK 🔞] [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang