"Hyung ... apa yang harus kulakukan?"
Chanyeol terdiam, membiarkan Sehun terus memeluknya seraya terisak pelan. Ia terus menunggu kata-kata yang mungkin akan dilontarkan adiknya.
"Hyung ... aku benar-benar bingung."
"Tentang apa, Hun?"
"Bagaimana jika apa yang dikatakan Jongin benar, bahwa aku mendekati Erin hanya sebatas karena Luhan Hyung mempertemukan kami? Sepertinya aku terlalu egois, ya?"
Chanyeol mengusap kepala adiknya itu. "Menurutku, yang terpenting adalah hatimu sendiri, terlepas apakah kamu dipertemukan oleh Luhan atau bukan, yang penting adalah keinginanmu sendiri. Seandainya Erin datang untuk menemuimu saat ini, apakah kamu akan menemuinya atau malah mengabaikannya?"
Sehun tampak terdiam. Pemuda itu menatap foto Luhan yang masih setia tersenyum manis di sana.
"Luhan Hyung selalu tahu apa yang terbaik untukku."
"Lalu apa jawabanmu, hm?"
Sehun bangkit dari duduknya. "Aku akan menemui Erin dan menyelesaikan masalah ini."
Setelahnya, Sehun pergi begitu saja, meninggalkan Chanyeol yang kini tersenyum kecil. "Sudah saatnya Sehun kembali membuka hatinya."
***
Erin sudah nyaris terlelap ketika ponselnya berdering. Buru-buru ia mematikan suaranya sebelum membangunkan ayahnya yang kini tertidur lelap di ruang tengah.
Ting!
Sebuah pesan suara masuk dari Sehun. Setelah memastikan volumenya berada di tingkat terendah, Erin mendekatkan ponsel ke telinganya dan mendengarkan rekaman suara itu.
"Erin-ah, bisakah kamu menemuiku sebentar? Aku ada di depan rumahmu saat ini."
Erin tersentak. Ia segera menyisirkan rambutnya yang sudah berantakan, lalu buru-buru berlari ke luar.
"Kenapa kamu kemba—"
Belum sempat Erin menyelesaikan pertanyaannya, Sehun sudah mendekapnya erat. Pemuda itu menyenderkan kepalanya dengan sedikit membungkukkan tubuhnya.
"Ada apa, Sehun-ah?"
"Biarkan aku memelukmu sebentar, Erin-ah."
Gadis itu menyadari posisi Sehun yang sedikit membungkuk. Ia memutuskan untuk berjinjit, meski tidak banyak perbedaan tinggi yang terjadi.
"Erin-ah, bagaimana kalau kita memulai semuanya dari awal?"
"Hah?"
"Pacaran, maksudku."
Wajah Erin berubah merah. Gadis itu menggeleng cepat, "Kamu tidak perlu memaksakan dirimu sendiri. Bisa berada di dekatmu saja sudah membuatku senang kok, aku tidak akan meminta lebih yang bisa membuatmu tidak nyaman."
"Aku benar-benar tulus mau menjadi kekasihmu dan tidak ada paksaan dari siapapun," jelas Sehun dengan wajah seriusnya. "Kalau aku tidak serius, aku tidak akan kembali ke sini malam-malam begini, apalagi aku yang mengantarmu pulang kemari tadi."
Mata Erin tampak berkaca-kaca, namun gadis itu tidak dapat menyembunyikan senyumannya. Ia menangguk pelan dengan kepala menunduk. Di saat itulah, ia baru menyadari bahwa ia masih mengenakan baju tidur.
"Ah, maaf! Aku tidak seharusnya keluar dengan baju tidur begini ...."
Sehun tertawa kecil, "Tidak apa-apa, kamu masih tetap cantik meski hanya memakai baju tidur, minusnya hanya sedikit pendek saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Should be You [CHANBAEK 🔞] [COMPLETED]
RomanceWARNING: • Gay • 21+ • smut • explicit content • read at your own risk. •••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••• Semua itu bermula dari Chanyeol yang mendatangi klub malam tempat Baekhyun bekerja. Setelah melewati...