Ch. 16: Grumpy Chanyeol

684 46 3
                                    

Desahan demi desahan terdengar saling sahut menyahut di dalam sebuah kamar yang megah. Keringat membasahi tubuh kedua insan yang tidak memakai sehelai benangpun di sana.

"Aaaah, Chanyeol! I'm coming!" desah Baekhyun tidak karuan saat pergerakan Chanyeol yang menubruk tubuhnya terasa kian cepat. Hingga pada suatu titik, keduanya saling menyerukan nama satu sama lain, bersamaan dengan cairan putih yang turut mengenai ranjang dan lantai.

Baekhyun berusaha mengatur nafasnya yang tersengal-sengal. Ia baru saja memejamkan matanya sejenak saat dirasakannya hawa panas nan lembab mengenai kulit di dadanya. Matanya terbuka, menemukan Chanyeol tengah menjilat dadanya. Buru-buru ia mendorong kepala si tinggi agar menjauh.

"Kenapa mendorongku menjauh?"

Baekhyun hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. "Ada tugas yang belum aku selesaikan dan deadline-nya besok. Malam ini kita cukup satu ronde saja, ya?"

Chanyeol tertawa meledek. "Memangnya kenapa aku harus menurutimu? Kamu sudah istirahat tadi, jadi dapat kuasumsikan energimu masih sanggup untuk satu ronde lagi sebelum kamu mengerjakan tugasmu."

Baekhyun menatap Chanyeol jengkel. "Tidak bisa ya, sehari saja kamu tidak mencari gara-gara denganku?"

Tanpa memedulikan seruan Chanyeol, Baekhyun melangkah ke kamar mandi, membersihkan dirinya dan berganti baju bersih. Chanyeol ditemukan dengan dahi berkerut tidak senang karena Baekhyun yang tidak memenuhi keinginannya.

"Aku tidak menyangka ada seseorang yang sudah bisa bertindak layaknya majikan di rumah orang lain," sindir Chanyeol dengan mulutnya yang melongo lebar, namun Baekhyun masih tetap bertindak acuh tak acuh.

"Aku tidak pernah punya majikan. Aku hanya mempunyai dealer," ucap Baekhyun memutar bola matanya malas, sebelum duduk di meja belajarnya dan mengeluarkan beberapa peralatan menggambar.

Chanyeol menghampiri tempat duduk Baekhyun setelah mengenakan kembali pakaiannya. Ia merebut salah satu gelang hasil desain Baekhyun begitu pemuda yang sedang duduk itu baru saja mengeluarkannya dari dalam tas.

"Hei! Aku tidak memberikannya padamu!" seru Baekhyun, hendak merebut kembali gelangnya yang dicuri. Chanyeol mengangkat gelang tersebut tinggi-tinggi, menyebabkan Baekhyun gagal merebut kembali karyanya.

"Aku akan mengembalikannya kalau kamu berhasil merebutnya kembali," ucap Chanyeol. "Kau mau memberikannya padaku atau tidak, pokoknya gelang ini milikku. Kau tidak bisa berlaku tidak adil jika itu menyangkut seorang Park Chanyeol."

"Dasar pencuri! Tidak kusangka seseorang yang kaya bisa bertindak begitu rendah," cibir Baekhyun. Ia menyerah, memilih untuk duduk dan kembali berfokus pada tugas research-nya. Fokusnya teralihkan saat pintu kamarnya tertutup, menandakan bahwa Chanyeol sudah keluar dari kamarnya.

Baekhyun menghela nafasnya berat. "Kalau kamu begini terus, bagaimana aku akan bisa move on darimu?" gumamnya.

Sementara itu, Chanyeol yang masih berdiri di depan kamar Baekhyun, tanpa sengaja mendengar ucapan yang dilontarkan pemuda pendek itu. Ia terdiam sejenak, sebelum pergi dan masuk ke kamarnya.

***

"Halo?" sapa Baekhyun begitu menempelkan ponsel ke telinganya. Ia masih tergeletak di atas kasur padahal jam sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi. 

"Baekkie! Temani aku berbelanja bahan makanan di supermarket, yuk?" ajak Erin. Baekhyun menguap, namun ia bangkit juga.

Tidak butuh waktu lama bagi Baekhyun untuk segera beranjak dari tidurnya. Ia segera bersiap-siap dan berangkat. Saat ia hendak keluar setelah selesai mengenakan sepatu, di saat itu pula Chanyeol juga keluar dengan pakaian trendy-nya.

[BL] Should be You [CHANBAEK 🔞] [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang