"Erin-ah, aku mau air."
Mendengar permintaan sahabatnya, Erin segera menuangkan air ke sebuah gelas rumah sakit yang telah disiapkan. Di sisi lain ranjang, Kyungsoo sedang membantu menghidangkan makanan untuk Baekhyun.
Bertepatan dengan itu, pintu kamar terbuka. Ketiganya menoleh, mendapatkan Chanyeol yang berjalan masuk setelah menutup pintu. "Hai," sapanya dengan sebuah senyum tipis.
"Hai," sahut Erin turut tersenyum, berbeda dengan Kyungsoo yang hanya menatapnya datar. Tatapan Chanyeol terhenti pada makanan di hadapan Baekhyun, sebelum bertanya, "Kenapa makanannya tidak dimakan?"
"I'm going to," sahut Baekhyun, bertepatan dengan Erin yang meletakkan segelas air di samping makanan itu. Setelahnya, gadis itu menatap ke Kyungsoo, menggerak-gerakkan matanya ke arah pintu dan sebaliknya, namun Kyungsoo hanya menyerngit bingung tanpa menjawab apapun. Gadis itu menggerang kesal, sebelum menatap Chanyeol dengan senyuman tipisnya, "Sunbae, aku dan Kyungsoo ada urusan mendadak. Bisakah Sunbae yang menemani Baekhyun dulu di sini?"
Baekhyun mencengkram pergelangan tangan Erin, menatap gadis itu dengan matanya yang sudah melotot. Bibir pemuda itu bergerak tanpa suara, "What are you doing?"
"Luruskan semuanya sekarang, talk to him. Kami akan menjagamu dari luar," sahut gadis itu setengah berbisik. Setelahnya, ia menarik Kyungsoo untuk keluar dari kamar, menyisakan Chanyeol dan Baekhyun di ruangan itu.
"Umm ... kamu sudah makan?" tanya Baekhyun basa-basi, berusaha menghilangkan kecanggungan di sana. Chanyeol menggeleng, "Belum, tapi tidak apa. Kamu makanlah dulu."
Baekhyun mengangguk. Setelahnya, kecanggungan kembali melanda, hanya terdengar dentingan suara dari sendok dan piring yang beberapa kali saling bertabrakan. Oh, tidak lupa dengan suara klakson mobil di jalan raya yang terdengar melalui jendela besar di kamar itu.
"Baek, bolehkah aku duduk di sisi ranjangmu?"
Baekhyun terdiam sejenak, sebelum mengangguk. Sebuah senyum tipis lagi-lagi terulas di bibir Chanyeol. Pemuda tinggi itu duduk di ranjang Baekhyun. Tatapan matanya tidak dapat lepas dari laki-laki yang tengah menyantap hidangan di hadapannya.
"Kenapa kamu menatapku seperti itu?" tanya Baekhyun. Ia mulai merasa tidak nyaman dengan tatapan Chanyeol yang begitu intens terhadapnya, namun si pelaku hanya terkekeh pelan.
"Aku bertanya-tanya, sudah berapa lama sejak terakhir kali kita bisa menikmati waktu kita seperti ini?"
"Memangnya kita pernah tidak bertengkar?" celetuk Baekhyun berhasil membuat Chanyeol kian tertawa. Baekhyun hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, sebelum memutuskan untuk kembali menyantap makanannya.
"Baekhyun-ah."
"Hmm?"
"Setelah kupikir-pikir, kita tidak pernah benar-benar meluangkan waktu untuk dilalui secara bersama, selain hanya sebagai sex buddy."
Baekhyun belum memutuskan untuk mengatakan apa-apa. Ia masih fokus memasukkan suapan lain ke mulutnya seraya menunggu Chanyeol untuk melanjutkan kata-katanya.
"Setelah ini, ayo kita lebih sering meluangkan waktu untuk satu sama lain."
Sendok yang tadinya sudah nyaris masuk ke mulut Baekhyun, kini kembali berada di pelukan piring putih di atas meja. Baekhyun menatap Chanyeol dengan tatapan datarnya sebelum kembali bersuara, "Chanyeol-ah."
"Hmm?"
"Seperti yang pernah kukatakan, kamu sudah meni—"
"Aku belum menikah, Baek, dan aku tidak berencana melakukannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Should be You [CHANBAEK 🔞] [COMPLETED]
RomanceWARNING: • Gay • 21+ • smut • explicit content • read at your own risk. •••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••• Semua itu bermula dari Chanyeol yang mendatangi klub malam tempat Baekhyun bekerja. Setelah melewati...