Ch. 37: Prison

431 36 6
                                    

"SIALAN KALIAN! KELUARKAN AKU DARI SINI!"

Lay menatap datar wanita yang tengah berteriak di balik jeruji besi yang sedikit pengap itu. Jari-jari dengan kuku panjangnya menempel pada tiang-tiang penghalang, berpegangan begitu erat sampai ujung jarinya menguning.

"Nona Jang Tae Ri, tenanglah. Berteriak tidak akan membantu meringankan masalah ini," ucap Lay, namun hal itu tidak meredahkan amarah Tae Ri sama sekali. Wanita itu terus-menerus berteriak histeris, membuat orang lain dalam jeruji besi mulai tersulut emosinya.

Kehebohan itu terhenti tatkala seorang petugas lainnya menghampiri Lay, membisikkan sesuatu, lalu menunduk dan pergi. Tatapan Lay kini beralih pada Tae Ri yang masih menunjukkan wajah kesalnya.

"Anda kedatangan tamu."

Setelahnya, Tae Ri dibawa ke sebuah ruangan dengan dua orang petugas lain yang menahan pergelangan tangannya agar ia tidak kabur. Sepanjang perjalanan, Tae Ri terus-menerus memberontak, berharap tiba-tiba saja cekalan itu dapat terlepas.

"Kamu tidak berubah, Jang Tae Ri."

Tae Ri bahkan tidak menyadari bahwa ia telah tiba di ruangan yang dimaksud. Di hadapannya, terdapat Chanyeol yang duduk di sana. Di antara mereka terdapat sebuah kaca yang membatasi keduanya.

Buru-buru Tae Ri berlari mendekat ke kaca pembatas, menangkupkan serta menggesek-gesekkan kedua tangannya di depan dada, memohon dengan nada memelas, "Kamu tahu kan, semua ini adalah fitnah belaka?"

Chanyeol mendengus. "Menyadap ponselku, menaruh kamera pengintai di tempatku, menjebakku, dan membodohiku. Kali ini apakah kamu akan mencoba memanipulasiku, di saat aku sendiri yang menyerahkan seluruh buktinya kepada pihak kepolisian?"

"Chanyeol-ah, aku tidak pernah bermaksud begitu .... Aku hanya berharap kamu bisa mencintaiku dan menjadi milikku, itu saja." 

"Aku tahu." Chanyeol menegakkan duduknya dari posisi bersandar. "Dari awal aku sudah tahu sifatmu. Di hari kita memutuskan untuk jadian dan menaikkan popularitas kita, diam-diam aku mendengarmu berbicara dengan seseorang di telepon sebelum hal itu terjadi. Kamu berkata akan menjatuhkan popularitas EXO bahkan sebelum kami populer apabila aku menolak tawaranmu. Bahkan kamu juga meminta persiapan aib-aib kami sampai ke informasi tentang keluarga kami, just in case aku benar-benar menolak tawaranmu. Aku tidak masalah kalau kamu hanya melukaiku, tapi aku tidak mau kalau Kai dan Sehun sampai terkena imbasnya. Itulah alasan sesungguhnya mengapa aku menerima tawaranmu."

Tae Ri mengepalkan tangannya. "Tidak pernahkah kamu melirikku sepintas saja? Serendah itukah posisiku di matamu?"

"Benar." Chanyeol menatap Tae Ri dengan tatapan datar. "Aku sudah tahu bahwa kamu itu licik, namun tidak kusangka sejauh itu tindakanmu. Aku pernah nyaris menyukaimu, tapi untungnya otakku masih mampu berpikir menggunakan logika. Aku akuimu usahamu cukup besar, namun maaf, aku tidak bisa menerima orang sepertimu di hidupku. Ayo akhiri semuanya di sini dan tidak pernah bertemu lagi."

"Akhiri semua ini, katamu?" Tae Ri mendengus tak percaya. "Bagaimana dengan bayi kita? Kamu baru saja membuat ibunya dipenjara! Dia pasti akan membencimu karena sudah menjadi ayah yang tidak becus!"

"Dari awal aku memang tidak pernah menjadi ayah biologisnya, jadi itu bukan masalah bagiku."

Tae Ri berdecih. "Kalau tahu begini, seharusnya dari awal aku membunuh bayi itu. Bayi tidak becus! Bukannya memberiku kehidupan yang indah, malah memberiku beban selama sembilan bulan terakhir! Sekarang tidak ada yang mengurusnya, dan aku senang akhirnya ia mati saja. Benar-benar sia-sia pengorbananku selama ini."

Chanyeol tidak menanggapi apapun yang dilontarkan Tae Ri. Wanita itu berakhir terisak dengan kepala yang menunduk. "Pokoknya dia harus mati ... kalau ia masih mampu bertahan hidup, akan kupastikan aku membunuhnya saat aku keluar dari penjara nanti."

[BL] Should be You [CHANBAEK 🔞] [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang