Part 5

2.1K 295 2
                                    

Heeseung duduk di salah satu meja di dekat jendela. Heeseung memandang jalanan yang mulai ramai karena hampir jam pulang kerja. Wajahnya datar tanpa ekspresi.

"Kak, ini pesananmu"

Heeseung mengalihkan atensinya pada Jake yang baru saja datang sembari meletakkan segelas latte. Jake tersenyum padanya, sedangkan Heeseung hanya memandangnya tanpa ekspresi.

"Terima kasih"

"Hm. Aku permisi dulu"

"Jake, tunggu"

Jake kembali membalikkan badannya saat mendengar Heeseung memanggilnya.

"Iya ?"

"Apa kau sibuk ?"

"Em, kurasa tidak. Tidak banyak pelanggan hari ini"

Heeseung diam sesaat.

"Bisa kita bicara ?"

Jake nampak ragu.

"Baiklah"

Jake pun duduk di kursi tepat di depan Heeseung. Keduanya sama sama diam.

"Apa kabar ?"

Pertanyaan klise. Kenapa Heeseung nampak kaku.

"Aku baik"

"Syukurlah"

Keduanya kembali terdiam.

"Em, Jake"

"Ya ?"

"Sudah lama kau bekerja disini ?"

Jake terdiam.

"Em, entahlah. Sudah setahun mungkin"

Heeseung menganggukkan kepalanya. Keduanya kembali terdiam. Entah mengapa mereka berdua jadi canggung seperti ini. Bukankah hanya seminggu mereka tidak bertemu tapi kenapa rasanya sangat canggung. Seperti dua orang yang tidak bertemu bertahun-tahun. Heeseung juga merasa heran kenapa Jake jadi kelihatan canggung dengannya. Biasanya anak itu begitu bersemangat bertemu dengannya.

"Kak, kau ingin bicara apa ?"

Heeseung meragu. Skenario yang sempat disusunnya tadi mendadak hilang. Heeseung jadi lupa apa sebenarnya tujuan utamanya menemui laki-laki itu.

"Kak ?"

Heeseung mendongak, memandang Jake yang masih setia menunggu jawaban Heeseung.

"Kau mau makan malam denganku ?"

Jake membulatkan matanya. Dia memandang tak percaya pada pujaan hatinya itu. Sedangkan Heeseung masih memasang wajah datar.

"Apa ? Makan malam ?"

"Hm"

Kali ini Jake memicingkan matanya, seolah mempertanyakan kesungguhan Heeseung.

"Kenapa tiba-tiba kakak ingin mengajakku makan malam ?"

Heeseung gugup tapi berusaha tenang.

"Oh itu, aku ingin mengganti janji makan siang denganmu yang gagal waktu itu"

"Ah, itu"

Kepala Jake mengangguk-angguk mengingat janji yang dimaksud Heeseung.

"Jadi ? Kau mau atau tidak ?"

"Oh tentu. Tapi tunggu, aku harus selesaikan pekerjaanku dulu"

Jake menjawab dengan penuh semangat dan tiba-tiba Jake berubah panik.

"Shiftku selesai jam 6. Masih dua jam lagi. Kakak ingin menunggu ? Oh jangan. Kakak pulang saja ya. Kirimkan aku dimana lokasinya. Aku akan menyusul nanti"

Just A Little BitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang