Besok adalah akhir pekan, itu berarti hari ini adalah shift malam Jake di minimarket. Waktu sudah menunjukkan pukul dua belas malam, masih ada dua jam lagi jam kerjanya selesai.
Minimarket lengang setelah seorang pengunjung wanita baru saja pergi. Jake kembali melanjutkan pekerjaannya menambah beberapa stok barang yang mulai menipis di rak. Saat tengah sibuk, Jake mendengar suara pintu terbuka. Secara otomatis Jake menghentikan pekerjaannya dan berbalik ke arah pintu untuk menyambut pengunjung yang datang.
"Selamat datang"
Jake terdiam saat menemukan sosok yang berdiri di depan pintu.
"Kak Heeseung !"
Jake pun buru-buru menghampiri pria jangkung itu. Sudah dua hari semenjak Heeseung mencampakkannya waktu itu, setidaknya begitulah menurut Jake, dia tidak menemukan laki-laki itu dimanapun. Bahkan ketika dia pergi ke fakultasnya sekalipun, Jake tidak bisa melihat batang hidungnya. Itu membuat Jake sedikit uring-uringan dua hari ini. Dan Jay lagi-lagi yang jadi sasarannya.
Tapi lihat sekarang, pujaan hatinya dengan senang hati muncul di hadapannya tanpa dia cari. Dan ini kedua kalinya, setelah sebelumnya Jake menghilang dari hadapan Heeseung. Apa perlu Jake sering menghilang agar laki-laki itu dengan sukarela mencarinya ?
——
Heeseung duduk di meja yang ada di depan minimarket. Pandangannya menyapu seluruh area di dekat minimarket. Daerahnya cukup ramai karena dekat pusat keramaian. Apalagi akhir pekan seperti ini, daerah ini nampak semakin ramai. Waktu sudah lewat tengah malam tapi tidak ada tanda bahwa daerah ini akan sepi. Atau justru semakin malam semakin ramai.
Tak lama Jake datang membawa dua cup mi pedas lalu meletakkannya di depan Heeseung sebelum kembali masuk meninggalkan Heeseung. Tak berselang lama Jake kembali dengan dua kaleng minuman bersoda. Heeseung hanya diam memperhatikan semua yang Jake kerjakan. Hingga akhirnya laki-laki manis itu duduk di hadapannya.
Heeseung terus memperhatikan Jake yang tengah membuka kaleng minumannya. Jake yang merasa diperhatikan seketika tersedak minumannya sendiri hinga terbatuk. Jake mengusap kasar mulutnya sebelum mengalihkan pandangnya pada Heeseung yang masih terus memperhatikannya.
Jake gugup luar biasa. Bagaimana tidak, pujaan hatinya tengah memperhatikannya tanpa sedikitpun beralih pada hal lain. Jantung Jake sudah tidak karuan rasanya. Jake ingin tenggelam saja.
"Ehem"
Heeseung tersadar dari lamunannya. Dia mengerjap beberapa kali hingga akhirnya mengalihkan atensinya pada mi pedas di depannya. Dengan tergesa dia membuka tutup mi lalu mencampurnya dan dengan segera menyumpitnya, memasukkan dalam mulutnya.
"Ash, panas"
Heeseung merintih kepanasan. Buru-buru dia buka kaleng minuman lalu menenggaknya. Jake yang memperhatikan tingkah seniornya itu tertawa geli.
"Pelan-pelan Kak. Masih panas"
Heeseung benar-benar malu. Bisa bisanya dia gugup di depan Jake. Heeseung dengan malu mencoba menatap Jake yang masih tertawa geli akan tingkahnya. Ada perasaan aneh dalam hati Heeseung kala melihat senyum lebar laki-laki di hadapannya itu.
"Ayo dimakan. Tapi tiup dulu"
Ujar Jake sedikit mengejek.
Keduanya pun memulai sesi makan mereka. Tidak ada percakapan di antara keduanya. Hanya sesekali Heeseung yang mencuri pandang pada Jake. Entah kenapa Heeseung rasanya ingin terus menatap wajah tampan di depannya itu. Sementara itu, Jake yang tidak sadar tengah diperhatikan terus sibuk menghabiskan makanannya.
——
Heeseung dan Jake telah menyelesaikan sesi makan mereka. Kini Jake kembali pada pekerjaannya karena tiba-tiba minimarketnya ramai pengunjung. Heeseung masih duduk diam di depan minimarket sembari memperhatikan ke dalam. Disana dia melihat Jake tengah melayani para pengunjung dengan ramah. Meskipun sudah tengah malam Jake sama sekali tidak terlihat lelah, justru dia terlihat bersemangat. Senyum Heeseung mengembang melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just A Little Bit
FanfictionJust a little bit, Your existence bothers me Just a little bit, Breaking down my world -- Heeseung X Jake bxb Start : 30 November 2021 End : 19 February 2022