Part 12

1.4K 199 1
                                    

"Kak Heeseung, tunggu !"

Jake setengah berlari untuk mengejar langkah kaki jenjang Heeseung. Jake benar-benar panik saat Heeseung tiba-tiba berdiri dan pergi begitu saja. Dia tahu Heeseung kesal dengan perkataan Sunghoon. Ini pertama kalinya Heeseung bersikap demikian dan Jake cukup terkejut dengan itu.

"Kak, tunggu"

Jake berhasil menyusul Heeseung dan menghentikan langkahnya. Dia mencoba menormalkan nafasnya yang terengah.

"Kak, tunggu. Bisa kita bicara ?"

Heeseung mengalihkan pandang dari Jake.

"Kak, ayolah"

Heeseung tak bergeming.

"Kak ?"

Heeseung menghembuskan nafas pelan.

"Oke. Kita bicara di tempat lain"

——

Heeseung memarkirkan mobilnya tak jauh dari taman kota. Tempatnya cukup sepi namun pemandangannya langsung mengarah ke sungai yang paling terkenal di kota.

Heeseung dan Jake duduk di dalam mobil. Tidak ada yang memulai pembicaraan. Keduanya saling diam, hanya suara pendingin dan hembusan nafas keduanya. Jake sekilas melirik ke arah Heeseung yang masih terdiam. Wajahnya tanpa ekspresi dan tatapannya fokus ke luar jendela di depannya.

"Kak"

Jake memberanikan diri untuk membuka suaranya. Ini pertama kalinya bagi Jake takut untuk memulai pembicaraan dengan Heeseung.

"Kau marah ?"

Tanya Jake hati-hati. Tapi tak ada respon.

"Kau kesal ?"

Jake dapat mendengar Heeseung menghela nafas.

"Kak, aku tau kau pasti marah dengan sikap Sunghoon"

Heeseung masih diam. Jake mulai bingung harus bagaimana.

"Aku tidak marah"

Akhirnya Heeseung membuka suara.

"Jangan bohong, Kak"

"Aku tidak"

"Kak"

Heeseung mengacak rambutnya kasar.

"Baik. Aku marah. Tapi apa hakku untuk marah"

Jake tersenyum tipis.

"Kau berhak untuk marah. Tidak ada yang salah dengan itu"

Heeseung menyandarkan tubuhnya pada kursi mobil. Dia merasa malu harus mengakui jika dirinya marah atas tindakan dan ucapan Sunghoon.

"Lalu siapa orang itu ?"

Tanya Heeseung kemudian.

"Sunghoon ?"

"Hm. Kenapa dia banyak tau tentangmu ?"

Heeseung diam sejenak.

"Mantanmu ?"

Jake panik kembali.

"Bukan"

Sangkal Jake.

"Lalu"

"Dia temanku, dulu. Dan dia pernah menyukaiku atau mungkin masih menyukaiku"

Heeseung terkesiap mendengar ucapan Jake.

——

Flashback

Awalnya Jay lah yang berteman baik dengan Sunghoon. Mereka berasal dati lingkungan yang sama. Maksudnya lingkungan anak orang kaya. Tapi Jay memilih dekat dengan Jake. Dia lebih nyaman bermain game konsol di kamar sempit Jake daripada menonton home teater pribadi di rumah teman-teman kaya rayanya.
Jake pertama kali bertemu saat masuk SMA. Kebetulan Sunghoon masuk di sekolah yang sama dengan Jake dan Jay. Sekolah mereka terbilang sekolah unggulan, dan Jake adalah satu dari sekian banyak anak di luar sana yang beruntung bisa masuk di sekolah itu. Dia pernah menolak, dia ingin bersekolah di sekolah biasa karena biayanya lebih murah tapi ayahnya memaksa begitupun orang tua Jay yang akhirnya membantunya berada di sekolah itu dengan beasiswa.

Just A Little BitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang