Part 21

1.2K 194 4
                                    

Jake dan Karina tengah berbincang-lebih tepatnya Karina yang bicara- saat pelayan datang mengantarkan pesanan mereka. Beberapa piring dan mangkuk makanan datang disajikan di atas meja. Jake memperhatikan satu persatu makanan yang diletakkan di atas meja. Namun, atensinya teralih pada tangan kiri Karina yang hampir menyentuh mangkuk sup yang panas. Jake pun seketika berteriak.

"Kak Karina awas"

Namun, Jake terlambat. Karina lebih dulu menyentuh mangkuk itu. Mangkuk sup itu terjatuh dan sup yang panas itu pun mengenai tangan Jake yang tadi sempat akan meraih tangan Karina. Mangkuk dari keramik itu pecah di lantai. Isinya pun mengotori lantai di bawah. Orang-orang yang ada disana pun seketika mengalihkan perhatian mereka pada meja Jake dan Karina. Seorang pelayan pun terkejut saat melihat apa yang terjadi. Dia segera mencari handuk dan air dingin untuk mengompres tangan Karina yang memerah.

Sementara itu, Jake pun segera memunguti pecahan kaca yang berserakan di lantai. Tanpa dia sadari Heeseung datang mendekat termasuk Sunoo dan Niki yang rupanya duduk tak jauh dari meja mereka.

"Kak Jake ada apa ?"

Tanya Sunoo panik.

"Ada apa ?"

Tanya Heeseung.

Karina yang menyadari kehadiran Heeseung segera menoleh.

"Oh itu, aku tidak sengaja menyenggol mangkuk sup yang panas"

Jake yang sibuk membereskan pecahan mangkuk pun berdiri untuk melihat Heeseung. Tampak Heeseung memandangnya dengan tatapan dingin.

"Tadi Kak Ka-"

"Kenapa kau tidak menghentikannya ?"

Simpul Heeseung.

Jake nampak terkejut.

"Ak-"

"Heeseung, ini bukan salah Jake. Tadi aku yang tidak sengaja-"

"Bagaimana bisa ?"

"Hah ?"

"Bukankah ada Jake ? Harusnya dia melihatmu hampir terluka. Tapi kenapa dia tidak menghentikanmu"

"Heeseung, kenapa kau marah ? Aku bilang kan ini salahku karena tidak hati-hati"

"Sudah. Ayo kita ke rumah sakit"

Heeseung segera menarik Karina menjauh dari kerumunan.

"Tapi Heeseung itu Jak-"

Ucapan Karina tak terdengar lagi karena sosoknya yang semakin jauh dibawa pergi oleh Heeseung.

Jake masih berdiri tertegun di tempatnya. Dia bingung, sebenarnya apa yang baru saja terjadi. Apa itu barusan ? Heeseung marah ? Marah karena apa ? Bahkan dia tidak tau dia salah apa ? Tadi Karina yang tidak sengaja, kan ? Lalu, apakah ini salahnya ?

Hati Jake terasa perih. Dadanya pun sesak. Pikirannya kosong. Di otaknya hanya teringang ucapan-ucapan Heeseung yang menyalahinya. Dia ingin membela diri. Tapi lidahnya terasa kelu. Dia sudah berulang kali kena marah Heeseung tapi kenapa kali ini dia terlihat marah besar.

"Kak, aku juga kesakitan"

Gumam Jake.

"Kak, kau tidak apa ? Kita ke rumah sakit ya ? Tanganmu berdarah"

Suara khawatir Niki menyadarkan Jake. Dilihatnya tangannya yang nampak memerah dan terlihat darah yang mengalir karena luka-luka kecil dari goresan pecahan keramik tadi.

Bahkan sakit di tangannya tak sebanding dengan rasa sakit di hatinya.

--

Niki dan Sunoo mengantarkan Jake pulang. Sebelumnya Sunoo dan Niki sudah memaksa Jake untuk ke rumah sakit dulu, tapi Jake menolak dan memilih untuk pulang saja. Sunoo dan Niki tak bisa berbuat apapun, mereka memahami kondisi Jake yang sedang buruk.

Just A Little BitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang