Part 17

1.3K 182 4
                                    

Jake bersemangat sejak pagi. Bahkan dia bangun lebih pagi hari ini. Dia sibuk memilih pakaian untuk kencan hari ini. Jake tidak punya banyak pakaian baru. Dia jadi kebingungan harus pakai apa agar terlihat tampan setidaknya untuk hari ini saja, hari spesialnya.

Tuan Shim yang sedari tadi memperhatikan betapa sibuknya Jake hanya menggelengkan kepala. Ini pertama kalinya dia melihat putranya bersemangat seperti ini. Tuan Shim yang telah rapi dengan seragam kerjanya, berdiri di ambang pintu sambil memperhatikan gerak-gerik Jake.

"Ayah, yang ini bagaimana ?"

Jake menunjukkan celana kain hitam dan kemeja berwarna coklat terang.

"Terlalu formal"

Jake melempar sepasang baju itu sembarang ke atas kasur lalu lanjut mencari pakaian lain dari lemarinya.

"Kau ini mau kemana ? Kenapa sepertinya kau bersemangat sekali ?"

Jake masih sibuk dengan kegiatannya menggeser berulang kali bajunya yang tergantung di dalam lemari.

"Kau mau pergi berkencan ?"

Tiba-tiba saja Jake menghentikan kegiatannya dan memberi cengiran pada ayahnya.

Tuan Shim tersenyum simpul.

"Wow, ayah baru tau kalau kau tengah dekat dengan seseorang. Pasti cantik kan ?"

Jake terdiam sembari mengulum bibirnya.

"Dia tidak cantik Yah. Dia tampan"

Batin Jake.

"Em, ya begitulah"

Jake menggedikkan bahunya sembari terus melihat bajunya tak begitu banyak itu.

"Pantas saja. Yasudah ayah berangkat dulu ya. Sukses kencannya"

"Hati hati Yah"

Tuan Shim pun meninggalkan Jake yang terus sibuk dengan bajunya.

Pilihan Jake pun jatuh pada sebuah sweater berwarna baby blue dengan logo beruang di salah satu bagian dadanya. Dia juga memilih jeans dengan warna yang hampir senada dan juga sepatu sneaker brand mahal pemberian Jay yang bahkan jarang dia pakai. Sayang katanya. Tapi demi kencan yang sukses, Jake akan memakainya kali ini.

Di tempat lain Heeseung tak kalah bingungnya hanya untuk memilih pakaian. Sudah hampir setengah jam lebih dia berdiri di depan lemarinya yang memenuhi dinding kamar. Berulang kali Heeseung mengambil pakaian dari lemarinya lalu mematutnya di depan kaca. Tapi tidak ada yang cocok.

Heeseung mengusak rambutnya. Baru kali ini dia bingung untuk memilih baju. Biasanya dia akan ambil apapun dari lemarinya. Tidak peduli apa itu terlihat bagus atau tidak, selama itu nyaman dipakai sudah cukup. Toh, apapun yang dipakai Heeseung, dia tetap tampan kan ?

——

Heeseung sampai di depan gedung apartemen Jake. Dia mengenakan kemeja biru muda polos yang dia masukkan ke dalam celana bagian depannya dengan kaos putih sebagai dalaman. Tak lupa celana jeans dengan warna hampir senada, sneaker berwarna putih, serta lengan kemeja yang terlipat sampai di bawah siku. Dia berdiri bersandar pada mobilnya sembari melipat tangannya di depan dada.

Tak lama Jake keluar dari gedung apartemen dan segera menghampiri Heeseung. Jake tersenyum cerah melihat penampilan Heeseung hari ini. Tampan. Seperti biasa.

"Apa ini ? Kakak pakai baju yang sama warnanya denganku ?"

Heeseung menatapnya datar. Dia tadi juga agak terkejut saat melihat Jake memakai pakaian yang sama warnanya dengannya.

"Hanya kebetulan"

Jawab Heeseung sekenanya.

"Ey, ini namanya jodoh Kak. Kalau sudah begini bukankah lebih baik kita pacaran. Jadi bisa terlihat kalau kita seperti pakai baju couple"

Just A Little BitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang