Part 28

1.2K 163 1
                                    

Jake duduk di meja makan siap dengan pakaian rapinya untuk berangkat kuliah. Dia tengah sibuk dengan ponselnya. Jake sibuk berbalas pesan dengan seseorang yang dia namai 'Kak Hee ♥️' dalam kontak ponselnya. Sesekali dia akan tersenyum ketika melihat pesan yang dikirim oleh orang itu.

Tuan Shim yang sibuk menata makanan di meja menatap Jake keheranan.

"Jaeyun, letakkan ponselmu. Bukankah kau tau aturan ketika di meja makan"

Suara lembut namun tegas itu berhasil membuat Jake sontak mematikan ponselnya dan dengan buru-buru memasukkannya ke dalam tas.

Ayahnya itu memang selalu mengajarinya untuk tidak menggunakan bahkan meletakkan ponsel di meja makan. Bukan karena apa, ayahnya hanya ingin mengajarinya untuk fokus menghabiskan makanannya. Itu juga dilakukan untuk menghargai orang lain yang sedang makan di meja yang sama dengannya.

"Maaf, yah"

Jake tertunduk.

"Habiskan dulu sarapanmu baru nanti kembali pada ponselmu. Mengerti ?"

Jake mengangguk paham dan mulai menyantap sarapan sederhana yang disiapkan sahabatnya.

Tuan Shim paham ini terlihat seperti mengajari anak kecil. Namun memang meskipun Jake sudah tumbuh menjadi dewasa, baginya Jake akan jadi putra kecil kesayangannya.

--

Heeseung sudah bersiap di depan mobilnya, menunggu Jake turun dari tempat tinggalnya untuk berangkat bersama. Tak lama Jake muncul dari balik pintu apartemen bersama seorang pria paruh baya yang nampak asing bagi Heeseung. Namun dalam beberapa detik kemudian Heeseung meyakini pria paruh baya itu pasti ayah Jake.

"Pagi Kak"

Sapa Jake ceria dengan senyum khasnya.

"Pagi"

Balas Heeseung dengan senyum tipis.

Pandangan Heeseung lalu beralih pada pria di samping Jake. Pria itu tak lebih tinggi dari Jake. Dia memiliki fitur wajah yang hampir sama dengan Jake. Yang membedakan hanyalah aksen wajahnya sangat khas Korea sedangkan Jake memiliki aksen wajah orang barat.

"Oh ya, Ayah ini Kak Heeseung, seniorku di kampus. Kak Heeseung ini ayahku"

Jake akhirnya memperkenalkan keduanya.

"Aku Heeseung, senior Jake. Senang bertemu dengan paman"

Ucap Heeseung dengan sopan.

"Senang juga bertemu denganmu"

Jawab Ayah Jake dengan senyum yang mirip dengan Jake.

Sekarang Heeseung tau dari mana asalnya senyum favoritnya itu.

"Kalau begitu ayah berangkat dulu ya"

Pamit Tuan Shim pada Jake.

"Paman, ikutlah dengan kami. Biar aku mengantarmu ke tempat kerja sekalian"

Ujar Heeseung menawarkan tumpangan.

"Tidak perlu. Lagian tempat kerjaku berlainan arah dengan kampus kalian"

"Ah, begitu ya. Kalau begitu hati-hati, paman"

"Iya. Terima kasih atas tawarannya"

"Hati-hati ayah"

"Hm"

Tuan Shim pun berjalan menjauh meninggalkan keduanya.

"Akhirnya aku tau darimana senyum indah itu"

Ujar Heeseung masih melihat sosok Tuan Shim yang semakin menjauh.

"Hm ?"

Jake menatap Heeseung bingung.

Just A Little BitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang