Part 6

2K 266 5
                                    

"Jaeyun, bangunlah. Ayah harus berangkat. Sarapan sudah di atas meja"

Tuan Shim membuka korden kamar Jake lebar-lebar, membiarkan hangat dan terangnya sinar matahari pagi memasuki kamar sempit milik Jake. Tuan Shim hanya menggeleng kala melihat putra semata wayangnya justru semakin menaikkan selimutnya hingga menutupi kepalanya. Pria paruh baya itu pun lantas menarik selimut Jake. Cara ini berhasil membuat Jake mulai menggerakkan tubuhnya dan bangun terduduk di atas tempat tidur.

"Ayah harus berangkat kerja. Bangun dan makan sarapanmu"

"Hm, iya ayah"

"Ayah pergi kalau begitu"

"Hm, hati-hati"

Tuan Shim beranjak meninggalkan kamar putranya. Jake pun ingin kembali membaringkan badannya sebelum terdengar teriakan sang ayah.

"Jangan tidur lagi !"

"Iya yah !"

Jake pun duduk sejenak untuk mengumpulkan kesadarannya. Setelah beberapa menit, akhirnya Jake pun beranjak keluar kamar menuju kamar mandi untuk mandi.

——

Jay berjalan menuju kelasnya yang berada di lantai dua gedung fakultasnya. Dia segera masuk ke dalam kelas yang mulai dipenuhi mahasiswa lainnya. Dari sekian banyak mahasiswa, mata Jay memicing ketika menemukan sosok Jake tengah duduk manis di bangku barisan tengah sembari mengumbar senyum lebar padanya. Jay segera menghampiri sahabatnya itu dan duduk di sebelahnya.

"Apa ini ?"

Tanya Jay masih dengan tatapan heran.

"Apa ?"

"Tumben, kau datang awal"

"Memang kenapa ?"

"Jake, kalau kau lupa. Semester ini kau sering datang terlambat. Kalaupun tidak terlambat, biasanya kau datang lima menit sebelum jam masuk"

"Ya, hari ini aku datang awal, lalu apa salahnya ?"

Jake menumpu kepalanya dengan sebelah tangan sembari memberi senyuman manis kepada Jay.

"Tidak, sungguh mengherankan. Dan apa ini ? Kenapa sepertinya kau senyum senyum tidak jelas dari tadi ?"

"Aku hanya sedang bahagia"

Jake masih bertahan dengan posisinya dan senyumnya pun tak hilang dari wajah tampannya.

"Kenapa ? Oh, aku tau. Heeseung Sunbae menemuimu kemarin ?"

"Bagaimana kau tau ?"

Jake terlonjak kaget, seketika dia menegakkan tubuhnya dan menghadap ke Jay dengan raut wajah terkejut.

"Tentu. Aku yang memberitahunya"

"Hah ? Apa ? Bagaimana bisa ?"

Mata Jake melebar saat mendengar perkataan Jay.

"Tentu bisa. Dia mencarimu kesini"

"Hah ?"

"Tutup mulutnya sebelum lalat masuk ke dalam mulutmu"

Jake segera menutup mulutnya.

"Maksudmu, Kak Heeseung mencariku kesini"

"Yap, betul sekali"

Jay bersandar pada kursinya sembari melipat kedua tangannya di depan dada. Kali ini Jay yang mengumbar senyum.

"Jadi kemarin Kak Heeseung mencariku kesini sebelum ke cafe ?"

"Hm"

Jake seketika luruh, tubuhnya merosot. Jay yang melihatnya hanya menggeleng keheranan. Tak lama Jake berganti memeluk Jay dengan erat.

Just A Little BitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang