NAKAL

818 94 14
                                    

"Hei, anak kecil! Apa kau tidak tau cara mengantri?" Chanyeol yang sedang mengantri di depan kasir untuk membayar minuman dingin yang hendak ia beli dibuat kesal oleh seorang anak laki-laki yang tiba-tiba berdiri di depannya dengan raut tanpa dosa. "Kau tidak boleh menerobos antrian, itu tidak sopan." Tegurnya dengan nada kesal saat anak itu berbalik badan dan menatapnya dengan berani.

"Kenapa? Apa kau tidak suka?"
Selain berkacak pinggang, bocah berusia kisaran 10 tahunan itu juga berusaha untuk memelototkan mata sipitnya agar terlihat galak. "Aku sedang buru-buru, jadi biarkan aku membayar jajananku terlebih dulu." Ucapnya sambil meletakkan keranjang belanjaannya di meja kasir dan kembali berbalik badan untuk menatap Chanyeol saat petugas kasir sedang memindai beberapa jajanan yang ingin ia beli.

"Ini bukan tentang 'suka atau tidak suka', tapi ini tentang 'etika'." Nafasnya Chanyeol hembuskan dengan kasar, sepertinya ia cukup menahan diri agar tidak semakin terbawa emosi dan membuat suasana menjadi semakin gaduh. "Lagipula urusan sepenting apa yang kau miliki sampai harus membuatmu terburu-buru?"

"Bukan urusanmu. Wlee 🤪" Bocah itu menjulurkan lidahnya dengan wajah konyol setelah petugas kasir selesai memindai jajanannya dan ia pun memberikan beberapa lembar uang untuk membayar. "Padahal kau sudah besar, tapi sepertinya kau tidak pernah belajar bagaimana caranya mengalah."
Ya, alih-alih merasa bersalah karena telah menerobos antrian, anak laki-laki itu justru mencibir Chanyeol karena meributkan hal yang menurutnya sangat sepele.

"Apa kau bilang?" Chanyeol mengangkat tangannya ke udara. Sungguh, ia benar-benar ingin memukul anak nakal itu karena terus membuatnya merasa kesal.

"Monsteeeeer...." Anak itu berteriak dan segera berlari saat menyadari pergerakan Chanyeol, tapi sial, ia justru tersandung kakinya sendiri dan berakhir dengan jatuh tersungkur di lantai hingga membuat jajanan yang baru saja ia beli jatuh berserakan di sana. "Huaaa 😭" Tangisnya pun pecah begitu saja, tanpa peduli bahwa semua orang tengah menatapnya. Padahal ia jatuh karena ulahnya sendiri, tapi ia menatap marah pada Chanyeol seolah menyalahkan siswa SMA bertubuh tinggi itu atas apa yang terjadi pada dirinya.

"Apa? Kau mau menyalahkanku?" Chanyeol menunjuk dirinya sendiri. "Aku bahkan tidak menyentuhmu." Ucapnya dengan sebuah seringaian mengejek. "Karena kau anak nakal, jadi kau pantas mendapatkannya." Chanyeol berjalan pergi dari sana setelah membayar minumannya.

"Namaku Byun baekhyun, kata ibu aku anak yang manis, bukan anak nakal." Mendengar gumaman lirih itu, Chanyeol pun menghentikan langkahnya, lalu berjalan mendekati si bocah yang masih duduk di lantai sambil menyeka air mata, dan menyedot ingusnya.

"Nama yang manis, tapi faktanya kau memang anak yang nakal." Chanyeol berjongkok dan membantu mengambil beberapa bungkus jajanan yang tercecer di sana. "Kau menerobos antrian, kau jail,  dan kau juga menyalahkan orang lain yang tidak bersalah."

Alih-alih menyadari kesalahannya dan meminta maaf, Baekhyun justru menangis dengan keras hingga membuat semua orang memberikan tatapan mengintimidasi pada Chanyeol.

"Bukan salahku." Chanyeol mencoba membela diri agar orang-orang tidak menyalahkannya. "Dasar anak nakal." Ucapnya dengan kesal, lalu menarik paksa tangan Baekhyun agar mengikutinya keluar dari mini market.
"Ini jajananmu." Beberapa bungkus jajanan yang masih berada di tangannya Chanyeol kembalikan pada pemiliknya. "Cepat pulang dan jangan membuat onar di mana-mana." Chanyeol hendak pergi dari sana, tapi lagi-lagi ucapan bocah itu membuat Chanyeol menghentikan langkahnya.

"Bagaimana aku bisa pulang jika ada monster yang sedang mengamuk di rumahku?"

Chanyeol pikir kalimat itu hanyalah sebuah candaan konyol, bahkan ia berniat untuk mengejek Baekhyun karena membicarakan tentang monster di siang bolong seperti ini, tapi belom sempat mulut Chanyeol terbuka, mata bulatnya telah lebih dulu melihat beberapa luka lebam yang terdapat pada lengan kurus anak laki-laki itu saat lengan jaket kebesaran yang dikenakannya tidak sengaja tersingkap naik. "Siapa yang melakukannya?" Mata Chanyeol membola, ia kembali berjalan mendekat, bukan untuk memarahi Baekhyun lagi, melainkan untuk menanyakan apa yang terjadi. Karena setelah diperhatikan lagi, ternyata masih ada bekas lebam yang belum sepenuhnya memudar di sudut bibir kanan anak laki-laki itu.

CHANBAEK DAILY ROMANCE (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang