KESEMPATAN

1.4K 131 22
                                    

Jika ditanya tentang bagaimana rasa cintanya untuk Baekhyun, maka seluruh kata yang ada di dunia ini tidak akan cukup untuk Chanyeol gunakan bagaimana mendeskripsikannya.
Ia mencintai Baekhyun tanpa alasan, tanpa berkurang dan justru semakin bertambah setiap harinya, dari hari pertama mereka bertemu, hingga kini usia pernikahan keduanya yang sudah memasuki tahun ke tujuh.

Banyak yang bilang rumah tangga keduanya tidaklah sempurna karena tidak ada hadirnya seorang anak di dalamnya.
Tapi Chanyeol tidak memperdulikan hal itu, baginya hanya dengan memiliki Baekhyun saja sudah sangat cukup untuk hidupnya.

Tapi sekarang, rasa bahagianya telah berubah, bahkan Chanyeol tidak tau apakah ia masih benar-benar merasa bahagia atau justru ia tengah membohongi dirinya sendiri.
Tidak, bukan karena Chanyeol tidak mencintai pria mungilnya itu lagi, hanya saja ia mulai sadar bahwa dirinya bukanlah satu-satunya.

Chanyeol memang begitu mencintai Baekhyun hingga membuat dirinya tampak seperti orang bodoh, tapi ia juga tidak sebodoh itu hingga ia tidak tau tentang perselingkuhan yang Baekhyun lakukan di belakangnya selama beberapa minggu terakhir.
Chanyeol tau semuanya, termasuk siapa sosok yang tengah bermain gila dengan suaminya itu, tapi ia memilih untuk mengabaikannya dan bersikap seolah tidak terjadi apa-apa, karena lagi-lagi rasa cintanya pada Baekhyun mengalahkan segala rasa sakit dan kecewanya.

Chanyeol selalu bersikap seperti Chanyeol yang biasanya, selalu memperlakukan Baekhyun bak pangeran istana, hanya saja Chanyeol mulai sedikit menarik diri saat ingin mengajak Baekhyun untuk bercinta, ia takut saat lagi-lagi ia harus menemukan beberapa tanda dari pria lain di tubuh Baekhyun.
Ia takut murka, lalu akan berakhir dengan menyakiti pria mungilnya.
Jadi.... selain mencoba bersikap biasa saja, ia juga memilih untuk mengesampingkan nafsu seksualnya.
Sampai pada akhirnya, Chanyeol merasa lelah dengan keadaan, dan ia lelah karena menjadi satu-satunya yang berjuang untuk mempertahankan rumah tangga keduanya.

*
"Dari mana?"

Baekhyun terlonjak kaget saat dirinya baru saja membuka pintu rumah dan mendapati Chanyeol tengah bersandar pada tembok dengan kedua tangan yang terlipat di dada.

Bola mata Chanyeol yang biasanya berbinar hangat saat menatap kedua matanya, kini berubah menjadi sebuah tatapan tajam yang mengintimidasi.

"A-aku dari - "
Baekhyun tergagap, matanya bergerak tak berarah menghindari tatapan penuh sidik dari si jangkung, bibirnya ia gigit sendiri dan kedua tangannya meremas ujung bajunya karena gelisah.

"Dari mana, Baekhyunie?!" Chanyeol kembali tertanya dengan menekan suaranya, tatapan matanya pun semakin menghunus tajam pada mata sipit si mungil yang ia paksa untuk menatapnya.
"Aku tanya, kau dari mana?! Apa kau tidak mendengarku?!"
Suara Chanyeol semakin mengeras seiring air matanya yang tiba-tiba mengalir di pipi seolah tengah menumpahkan rasa sakit dan kecewa yang telah ia tahan selama ini.

"Aku pergi menemui temanku." Baekhyun mencoba menjelaskan.

"Teman? Teman macam apa yang membuatmu diam-diam pergi meninggalkan rumah disaat aku sedang tidur?"

"Kau terlihat sangat nyenyak, aku tidak tega untuk membangunkanmu."

"Kau pergi saat tengah malam, dan sekarang kau pulang saat menjelang pagi. Apakah menurutmu aku sebodoh itu untuk mempercayai alasanmu?" Chanyeol tersenyum miris seperti tengah mengasihani dirinya sendiri. "Sejak kapan? Apa kau juga tidur dengannya?" Tanyanya. "Oh, itu sudah jelas, harusnya aku tidak perlu bertanya tentang hal itu." Dan pertanyaan itu Chanyeol jawab sendiri.

"M-maaf, aku bisa menjelaskan."

Tubuh mungil yang masih berdiri di ambang pintu itu Chanyeol tarik paksa dan mendorongnya kasar hingga Baekhyun mengaduh saat punggungnya menyentuh tembok dengan sedikit keras.
"Apa? Apa yang ingin kau jelaskan?" Chanyeol semakin kehilangan kesabaran. "Tentang apa yang kau lakukan dengan pria bernama Loey itu? Huh?"
Mata sipit Baekhyun membola saat Chanyeol menyebutkan nama pria lain, mulutnya hendak terbuka untuk meminta maaf atau sekedar menjelaskan, tapi pergerakan tangan Chanyeol yang merobek paksa bajunya membuat semua hal yang ingin Baekhyun katakan tertahan di tenggorokan.

Chanyeol mengusak rambutnya sendiri, pandangannya ia alihkan dengan frustasi. Tubuh pria mungil yang dicintainya itu telah dipenuhi oleh tanda cinta yang ditinggalkan oleh pria lain seperti sengaja ingin mengejeknya.
Dinding yang tidak bersalah menjadi sasaran untuk meluapkan emosi, jemarinya yang bercucuran berdarahpun tidak dapat dirasakan oleh si jangkung, karena pada kenyataannya luka pada hatinya jauh lebih sakit dari pada luka kecil pada jemarinya.

Mungkin Baekhyun memang membuat kesalahan, tapi Chanyeol juga merasa bersalah karena merasa gagal menjadi seperti yang pria mungil itu inginkan.
Ya, bahkan disaat seperti ini pun Chanyeol masih menganggap bahwa dirinya adalah pihak yang bersalah.
Faktanya, tentang rasa cintanya untuk Baekhyun memang benar adanya, 'tulus, tanpa alasan, dan tidak ada batasan'.

"Katakan apa yang kau inginkan, Baekhyunie." Setelah emosinya mereda, kini suara Chanyeol sedikit melembut dan tatapan matanya pun melunak. Ia ingin menyerahkan nasib rumah tangganya pada Baekhyun.
"Aku akan memberimu kesempatan jika kau memintanya, dan aku juga akan melepasmu jika kau menginginkan itu."

"Beri aku kesempatan. Aku janji tidak akan mengulang kesalahan itu lagi." Baekhyun mengucap pilihannya dengan yakin setelah sebelumnya ia hanya bisa diam membisu, bibir tipisnya tak henti meminta maaf, dan ia juga menangis karena menyesal telah mengkhianati pria yang begitu tulus mencintainya.

Chanyeol menghembuskan nafasnya dengan lega, rasa sakit dan kecewanya telah melebur entah kemana saat mendengar jawaban dari pria mungilnya. Ia merasa bahagia, Baekhyun telah kembali padanya.
"Kemari." Tangan besarnya Chanyeol ulurkan, dan Baekhyun meraihnya tanpa ragu.

Keduanya berjalan ke arah kamar mandi, dan Chanyeol menyalakan shower, membiarkan air mengguyur membasahi tubuh keduanya.
"Aku akan menghilangkan jejak pria itu." Ucapnya, dan Baekhyun hanya menurut, membiarkan Chanyeol membuatnya bertelanjang dan menyabuni setiap lekuk tubuhnya tanpa terlewat, meskipun dapat Baekhyun lihat pria jangkung itu beberapa kali menarik nafasnya saat menggosok pelan area yang terdapat tanda kemerahan.

Baekhyun semakin sadar tentang kesalahannya, juga tentang bagaimana pria di hadapannya itu begitu tulus padanya.

Tentu Baekhyun menyesal, ia berselingkuh dengan seorang pria yang menjadi cinta pertamanya semasa sekolah dulu, dan ia tidak sadar bahwa kekhilafannya malam itu membuatnya bertindak sejauh ini. Ia yakin, meskipun Chanyeol berkata bahwa dirinya telah dimaafkan, itu bukan berarti bahwa luka yang ia torehkan tidak meninggalkan bekas.

"Chan, apakah aku sungguh layak untuk mendapatkan kesempatan ke dua?" Tangan mungil Baekhyun bergerak menyentuh dada Chanyeol dengan gemetar. "Pasti sakit sekali, 'kan?" Air matanya kembali menetes saat mengingat tentang apa yang telah ia lakukan di belakang pria jangkungnya itu.

"Aku kotor, aku menjijikkan." Suara Baekhyun terdengar bergetar karena tangisnya yang kian pecah.
"Aku jahat, aku tidak pantas untuk pria sebaik dirimu."

"Hei, tolong berhenti bicara seperti itu tentang dirimu." Wajah Baekhyun Chanyeol tangkup. "Kau sangat layak untuk mendapatkan kesemapatan ke dua asal kau janji untuk tidak mengulanginya lagi."

Baekhyun mengangguk cepat. "Aku janji, aku bersumpah bahwa hidupku tidak akan pernah bahagia seandainya aku mengkhianatimu lagi."

Chanyeol tersenyum, ia sangat yakin dengan keputusannya untuk memberikan kesempatan ke dua untuk pria mungilnya itu.
"Tolong katakan padaku jika ada hal yang tidak kau suka dariku dan tolong katakan juga jika kau ingin aku berubah."

Kali ini Baekhyun menggeleng dengan cepat.
"Jangan, tolong jangan berubah. Tolong tetap menjadi Chanyeol yang seperti ini." Pintanya dengan tidak tau malu.
"Tolong tetap menjadi Chanyeol yang selalu mencintaiku."

"Pasti, sayang. Pasti. Aku akan tetap mencintaimu selagi kau tidak memintaku untuk berhenti."
Tubuh mungil itu Chanyeol bawa untuk masuk dalam pelukannya, juga, melumat bibir tipis yang masih dan akan selalu menjadi candu untuknya.

Keadaan yang semula begitu memanas, kini telah kembali menjadi hangat, bahkan keduanya berakhir dengan bercinta di bawah guyuran air shower karena Chanyeol memang berencana untuk menghilangkan noda yang ditinggalkan oleh pria lain itu tanpa ada sedikitkpun jejak yang tertinggal di tubuh pria mungilnya.

CHANBAEK DAILY ROMANCE (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang