JODOH (6)

2.4K 187 32
                                    

"Sssstt..." Chanyeol meletakkan jari telunjuknya di bibir guna memberi isyarat pada dokter dan perawat yang masuk ke dalam ruangannya agar tidak membuat suara dan membuat Baekhyun terusik dari tidurnya.

Dokter itu mengangguk paham dan berjalan mendekat dengan langkah kaki perlahan, begitu pula dengan seorang perawat yang turut masuk bersamanya.

"Apakah kalian pengantin baru?" Celetuk perawat itu karena merasa gemas dengan sepasang pria yang tampak mesra meskipun tengah berada di rumah sakit.

"Tolong bantu do'anya." Chanyeol menunjukkan senyum terbaiknya.

"Apa yang anda rasakan sekarang? Apakah ada keluhan?" Tanya  dokter bermarga Kim itu sebelum melakukan pemeriksaan.

"Dada kiri saya masih sangat nyeri, dan ini... Apa saya boleh mengeluh untuk hal ini juga?"
Chanyeol melirik selang kateter dan kantung urin yang menggantung di sisi tempat tidurnya. "Saya rasa saya sanggup untuk berjalan, dan saya tidak membutuhkan ini." Sepertinya Chanyeol melupakan fakta bahwa lututnya juga masih dibalut kain perban karena tulang tulutnya sedikit bermasalah.
"Ini memalukan." Lirihnya.

"Baiklah." Dokter itu meminta Chanyeol untuk membuka kancing baju atasnya terlebih dulu untuk memeriksa kondisi dadanya, di sana sebuah lebam berukuran cukup besar akibat terbentur  kemudi terlihat sangat jelas, merah dan cenderung kehitaman.

"Bagaimana anda bisa menahan nyerinya semalaman tanpa memanggil perawat?" Dokter Kim melirik Baekhyun yang masih terlelap sebelum meminta perawat mengoleskan krim pereda nyeri di dada Chanyeol. "Sepertinya saya juga tidak akan tega mengusik tidurnya jika dia tidur senyenyak itu." Celetuknya kemudian.
"Dan untuk ini, apakah anda sungguh tidak memerlukannya?" Kini dokter Kim melirik pada kantung urin milik Chanyeol.
"Saya rasa anda masih sangat lemas dan tulang lutut anda juga retak, sepertinya akan sulit untuk berjalan ke kamar mandi."

"Tidak masalah, ini tidak nyaman." Keluh Chanyeol yang kembali mendapat anggukan paham dari dokter Kim "Perawat akan membukanya nanti."

"Baiklah... Jika ada keluhan lain, anda bisa menekan tombol yang di sana untuk memanggil perawat." Dokter Kim menunjuk tombol yang terletak di dekat ranjang pasien yang Chanyeol tempati, lalu pamit untuk meninggalkan ruangan.

"Sshh..." Chanyeol mendesis nyeri saat Baekhyun bergerak dan membenamkan wajahnya di dada Chanyeol. Tapi sial suara desisannya itu justru membuat Baekhyun terbangun dari tidurnya.

"Apakah ada yang sakit?" Baekhyun bertanya dengan suara parau khas seorang bangun tidur dan chanyeol segera menggeleng dengan cepat.

"Masih terlalu pagi, tidurlah lagi." Bisik Chanyeol lembut.

Tapi Baekhyun yang telah mendapatkan seluruh kesadarannya tentu ia tidak bisa kembali tidur dan memilih untuk duduk di kursi.
"Apa yang harus kulakukan? Ingin ku panggilkan dokter?" Tawarnya. "Ingin ku mintakan beberapa makanan untuk sarapan?Atau...?"

"Mmmm..." Chanyeol mengerutkan kening untuk berpikir.
"Aah... Aku mau ciuman selamat pagi." Ucapnya dengan spontan dan cepat, namun setelahnya ia menutup mulutnya dengan telapak tangannya sendiri dengan cepat pula, ia teringat bahwa Baekhyun tidak akan suka dengan candaan semacam ini.
"Maaf, aku hanya berc- ".

'Cup..'

Satu kecupan yang Baekhyun berikan di bibir tebalnya membuat mata Chanyeol membola dengan sempurna.
"Baekhyunie?" Chanyeol menatap Baekhyun dengan bingung.

"Apa? Kau bilang kau ingin ciuman selamat pagi bukan?" Jawab Baekhyun santai dan merasa tidak ada yang salah dari tindakannya. "Apakah itu 'kurang' untuk disebut 'ciuman' selamat pagi?" Tanyanya tanpa merasa canggung.

CHANBAEK DAILY ROMANCE (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang