HUKUMAN

3.2K 191 27
                                    

"Chanyeol-ah, bisa tolong bantu aku?"

"...."

"Chanyeol-ah..."

"...."

"Chan...."

Baekhyun yang tengah berkutat dengan segala bahan untuk membuat salad buah di dapur dibuat kesal lantaran sang suami tak kunjung datang saat dipanggil, bahkan pria jangkung itu juga tidak menjawab panggilannya.

"Sungguh, sebenarnya apa yang sedang dilakukan manusia itu?"  Baekhyun berjalan menuju kamar dan membuka pintunya dengan sedikit kasar.
"Chan... Aku memanggilmu berkali-kali, apa kau sungguh tidak mendengarku?" Omelnya begitu mendapati Chanyeol tengah sibuk dengan dunianya sendiri.

"Uh, hai sayang. Maaf aku tidak dengar." Jawab Chanyeol santai sambil melirik Baekhyun sekilas, lalu kembali fokus pada sebuah mainan kereta api yang berada di tangannya, salah satu karakter dalam serial anak-anak yang kerap di sapa dengan panggilan 'Thomas'.
"Thomas haus, jadi aku akan memberinya minum." Ucapnya seolah menjelaskan pada si mungil tentang hal apa yang tengah ia coba untuk lakukan. "Tapi aku bingung kenapa ini tidak bisa masuk?" Chanyeol menatap Baekhyun dengan polos, lengkap dengan bola matanya yang mengerling lucu.

"Karena Thomas lebih besar dari ukuran gelasnya, Chan! Apa kau benar-benar sebodoh itu?"Baekhyun semakin bersungut kesal saat Chanyeol menanyakan pertanyaan konyol

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Karena Thomas lebih besar dari ukuran gelasnya, Chan! Apa kau benar-benar sebodoh itu?"
Baekhyun semakin bersungut kesal saat Chanyeol menanyakan pertanyaan konyol.

"Apa benar karena itu?" Chanyeol masih memasang wajah polosnya.
"Milikku sangat besar, tapi aku bisa memasukkannya ke dalam lubang milikmu yang sangat sempit sekali." Ucapnya lagi sambil mengerutkan kening seolah tengah heran kenapa bisa demikian.

"Apakah otakmu tertinggal di dasar kolam saat kau berenang tadi pagi?" Baekhyun yang tak ingin semakin kesal memilih untuk meninggalkan kamar setelah memberikan satu pukulan yang tak cukup keras di kepala Chanyeol.

Sementara di tempatnya, Chanyeol justru tengah tertawa puas karena berhasil menjahili si mungil, meskipun ia harus mendapatkan satu pukulan di kepalanya.

*
Merasa penasaran dengan alasan Baekhyun memanggilnya, Chanyeol pun segera meninggalkan mainannya untuk menghampiri si mungil di dapur.  "Ada apa, sayang? Apa kau perlu bantuanku?" Tanyanya sambil memeluk Baekhyun dari belakang dan mencuri satu kecupan di tengkuk.

"Tidak perlu, nafsuku sudah hilang." Jawab Baekhyun sambil melepaskan diri dari pelukan Chanyeol, lalu menyimpan salad buah yang telah selesai ia buat.

"Huhh?"

"Iya, sebenarnya aku ingin mengajakmu bercinta di sini, tapi kau malah sibuk berusaha memasukkan Thomas ke dalam gelas daripada memasukkan penismu ke dalam lubangku yang kau bilang sangat sempit itu."

Chanyeol menelan ludahnya, hanya dengan mendengar Baekhyun mengatakan hal seperti itu saja rasanya batang penisnya sudah berdenyut dengan semangat. "Benarkah? Kau tidak ingin meminta bantuanku untuk mencuci buah-buahan atau semacamnya?"

"Eung." Baekhyun mengangguk membenarkan ucapan Chanyeol. "Bahkan aku sudah mengolesi lubangku dengan campuran susu kental manis dan juga madu. Aku pikir kau akan menyukainya, tapi ternyata kau justru menolakku sebelum kau mencobanya." Baekhyun menyunggingkan senyum jailnya tanpa Chanyeol tau.
Ya, tentu saja ia sengaja mengatakan hal sevulgar itu karena ia ingin balik menjahili suaminya yang memang berotak mesum itu. Setidaknya agar pria bertubuh jangkung itu menyesal karena ulahnya sendiri.

Chanyeol mengerucutkan bibirnya, juga menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Maaf... aku janji tidak akan berpura-pura tidak mendengarmu lagi dan aku juga akan berhenti bersikap jail." Sesalnya.

"Jadi... Apa kau mau membantuku sekarang?"

Mendengar itu, Chanyeol mengangguk dengan cepat, ia tidak ingin menyesal untuk kedua kalinya.

"Baiklah, ikut aku!" Baekhyun berjalan ke arah kamar mandi, dan Chanyeol mengikutinya dengan antusias.

"Di kamar mandi? Bukan di dapur?" Tanyanya, dan anggukan kepala dari Baekhyun membuat Chanyeol berjalan sambil membuka baju dan celananya sendiri. 'Agar nantinya tidak membuang waktu', pikirnya.

"Apa yang kau lakukan?" Baekhyun terkejut saat dirinya berbalik badan dan mendapati Chanyeol hanya mengenakan celana dalam berwarna hitam.

"Kau butuh bantuanku, 'kan?"

Baekhyun mengikis jarak hingga punggung Chanyeol menyentuh pintu kamar mandi. "Kau benar, aku butuh bantuanmu." Ucapnya sambil menjilat salah satu puting Chanyeol, lalu sedikit menggigitnya.

"Sayang... apa kau benar-benar sedang ingin?" Chanyeol menelan ludahnya karena gugup, ia paham jika Baekhyun memasang raut wajah seperti ini, maka permainan akan didominasi oleh Baekhyun yang agresif karena kepalang nafsu.

"Kau tau anak nakal harus dihukum, 'kan?" Kali ini Baekhyun sedikit berjinjit untuk berbisik di telinga si jangkung.

"I-iya." Chanyeol tergagap saat Baekhyun meremas penisnya dari luar celana dalam yang ia kenakan.

"Lalu... apa kau sudah siap menerima hukumanmu? Sepertinya aku ingin menghukummu tanpa ampun." Baekhyun berbisik lagi.

"I-iya, aku siap." Chanyeol tergagap lagi, ia mendekatkan wajahnya dan kedua matanya terpejam untuk bersiap mendapatkan cumbuan pada wajahnya, namun di detik berikutnya Chanyeol kembali membuka matanya saat Baekhyun tak kunjung menyentuhnya.

"Apa yang kau pikirkan 'Park mesum Chanyeol'?"
Baekhyun menekankan kalimatnya, juga menunjukkan seperangkat alat mencuci kamar mandi yang ada di tangannya.

"Sayang... Ini tidak lucu." Chanyeol merengek seperti hampir menangis. "Kau sudah membuat miliku mengeras." Ucapnya seolah meminta pertanggung jawaban dari si mungil.

"Itu urusanmu." Baekhyun terkekeh penuh kemenangan. "Bersihkan kamar mandi, atau kau tidak boleh menyentuhku sama sekali?" Lidahnya Baekhyun julurkan, lalu melenggang pergi, meninggalkan Chanyeol yang tengah merutuki dirinya sendiri karena sifat jail yang dimilikinya.

CHANBAEK DAILY ROMANCE (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang