DON'T FIGHT THE FEELING

1.4K 135 15
                                    

Tak terasa kini Baekhyun sudah duduk di bangku kelas 11 SMA, Chanyeol pun selalu dibuat bangga lantaran sang anak yang selalu berada di peringkat 3 besar di kelasnya, bahkan tak jarang lelaki bertubuh mungil itu juga menjuarai beberapa olimpiade tingkat nasional ataupun internasional.

Bertahun-tahun membesarkan Baekhyun seorang diri tentu bukanlah hal yang mudah, tapi beruntung Chanyeol dikelilingi oleh tetangga yang cukup peduli dan banyak membantunya, ya meskipun beberapa diantaranya tetap menggunjing Chanyeol lantaran menjadi orang tua tunggal saat usianya masih sangat muda.

Yang Chanyeol lakukan saat itu adalah bekerja paruh waktu di beberapa tempat, sementara Baekhyun akan ia titipkan di sebuah panti asuhan selama ia bekerja, lalu ia akan menjemputnya pulang di malam hari.
Hal itu berlangsung cukup lama, dari semenjak Hyunbi memutuskan untuk pergi, sampai Baekhyun masuk usia sekolah taman kanak-kanak.

Dengan tabungan yang ia miliki, Chanyeol mulai membuka bisnis kecil-kecilan yang ia pasarkan secara online agar ia memiliki lebih banyak waktu bersama Baekhyun.

Berkat kesabaran dan kerja kerasnya, perlahan semua usahanya itu membuahkan hasil, Chanyeol mulai berpindah dari satu kontrakan ke kontrakan lain yang lebih baik, dari awalnya hanya mampu membeli sebuah sepeda, kini Chanyeol mampu untuk membeli sebuah mobil bekas, meskipun ia harus membayarnya dengan beberapa kali cicilan.

Chanyeol bahagia, karena sejak awal 'Baekhyun' telah menjadi pilihannya, bahkan Chanyeol tidak keberatan meskipun ia tidak memiliki waktu untuk sekedar berkencan atau sebentar saja menikmati masa mudanya. Selain tentang pekerjaan, waktunya hanya Chanyeol habiskan untuk berdua dengan Baekhyun setiap harinya.
Melihat Baekhyun tumbuh dengan sehat adalah hal yang cukup untuknya, dan tentu saja Chanyeol masih akan terus bekerja keras agar Baekhyun tidak merasa kurang meskipun hanya memiliki seorang ayah seperti dirinya.

*
Seiring berjalannya waktu, keadaan pun semakin berubah, Baekhyun yang mulai beranjak dewasa, bukan lagi Baekhyun kecil yang selalu bertingkah manja pada sang ayah, jujur saja Chanyeol merasa rindu pada sosok itu, tapi mau bagaimana? ia tidak mungkin berharap bahwa Baekhyun akan terus menempel padanya disaat anak laki-lakinya itu mungkin sudah mulai tertarik dengan salah satu teman di sekolahnya.

"Apa kau memiliki pacar di sekolah?"
Kalimat yang Chanyeol lontarkan itu membuat Baekhyun tersedak oleh susu cokelat yang tengah ia teguk

"Sepertinya tebakan ayah benar." Chanyeol terkekeh, lalu melanjutkan aktivitas makan malamnya.
"Ajak dia main ke rumah dan kenalkan pada ayah."

"Huhh?"

"Ayah hanya penasaran pada sosok yang telah membuat anak ayah berubah." Ucap Chanyeol menjelaskan maksudnya.

"Berubah?" Baekhyun masih tidak paham arah pembicaraan sang ayah.

"Mungkin tidak berubah, ayah hanya rindu pada sosok anak ayah yang sangat manja." Chanyeol kembali terkekeh, sementara Baekhyun hanya terdiam.

'Apakah aku menyakiti hati ayah karena terlalu menjaga jarak selama ini?' Batin Baekhyun serius.
"Apa yang harus kulakukan, Ayah?" Sendok makan yang masih berada dalam genggamannya Baekhyun letakkan, lalu menatap kedua mata sang ayah dengan tatapan yang sulit untuk Chanyeol artikan.

"Ada apa?"

"Aku menyukai orang yang tidak seharusnya." Baekhyun berencana untuk jujur setelah sekian lama menyimpan rapat perasaannya.
"Aku menyukai ayah sebagai seorang pria dewasa." Akunya dengan tenang. "Bahkan aku sering bermimpi basah tentang ayah." Baekhyun berdiri dari duduknya, sementara Chanyeol masih terdiam, membiarkan Baekhyun menyelesaikan kalimat-kalimatnya.
"ITU PERASAAN YANG SANGAT GILA! AKU ANAK YANG MENJIJIKKAN!!"
Kali ini Baekhyun berteriak kencang, lalu berlari ke kamar serta menguncinya, meninggalkan sang ayah yang masih duduk membatu di tempatnya.

"Baekhyunie, kau hanya bercanda, 'kan?" Chanyeol bermonolog.
"Kau tidak mungkin merasakan apa yang ayah rasakan selama ini, 'kan?" Pikiran Chanyeol benar-benar kacau.
"Kau tidak benar-benar mencintai ayah sebagai orang lain, 'kan?"
Chanyeol memijit pelipisnya sendiri, perasaan yang selama ini ia sangkal, justru dirasakan juga oleh sang anak.

Dengan langkah yang tergesa, Chanyeol berjalan menuju kamar Baekhyun, mengetuk pintunya, juga memanggil lelaki mungil itu berkali-kali.

"Maaf, Ayah. Aku tidak tau bagaimana cara mengendalikan perasaanku." Akhirnya Baekhyun menyahut meskipun masih enggan membuka pintu kamarnya. "Tolong jangan marah padaku."

"Ayah tidak akan marah, Baekhyunie. Buka pintunya dulu, oke? Kita harus bicara."

Meskipun ragu, akhirnya Baekhyun beranjak dari tempat tidur dan membuka pintu kamar untuk ayahnya. Kepalanya terus menunduk, tanpa berani menatap wajah sang ayah yang berdiri di ambang pintu kamarnya. "Maaf." Lirihnya.

"Tidak perlu meminta maaf, itu bukan salahmu." Wajah yang masih menunduk itu Chanyeol tangkup agar menatapnya, lalu menuntun tangan Baekhyun untuk naik ke atas tempat tidur agar keduanya dapat mengobrol dengan nyaman.

Malam itu, Chanyeol memutuskan untuk memberitahu Baekhyun tentang semua hal yang selama ini ia simpan sendiri, tentang fakta bahwa dirinya bukanlah ayah kandung dari lelaki mungil itu dan tentang fakta bahwa dirinya juga memiliki perasaan lain pada sosok yang selama ini telah ia anggap sebagai anak kandungnya itu. Sejujurnya Chanyeol berencana untuk merahasiakan semua itu seumur hidupnya, tapi ia juga tidak mau jika sang anak terlalu menyalahkan diri sendiri atas sebuah rasa yang ia pun juga tidak dapat mengendalikannya.

Tentu Baekhyun sangat terkejut tentang fakta bahwa Chanyeol bukanlah ayah kandungnya, tapi setidaknya ia sedikit lega karena perasaannya untuk pria dewasa di hadapannya itu tidak semenjijikkan yang ada di pikirannya. "Jadi, selain aku menyayangi ayah karena ayah adalah ayahku, apakah tidak masalah jika aku menyayangi ayah sebagai seorang pria dewasa juga?" Tanyanya dengan polos dan Chanyeol hanya mengangguk kecil sebagai jawaban.

Setelah sekian lama menjaga jarak, akhirnya Baekhyun kembali mendapatkan sebuah ciuman dari sang ayah seperti dulu, tentu bukan hanya sebuah ciuman ringan di pipi dan di kening seperti biasanya, karena untuk pertama kalinya, Chanyeol mendaratkan sebuah ciuman di bibir sang anak, lengkap dengan lumatan-lumatan basah seolah keduanya adalah pasangan kekasih yang sangat mendamba satu sama lain.

'Tuhan, ini bukan suatu kesalahan, 'kan?'

CHANBAEK DAILY ROMANCE (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang