CHANBAEK DAILY ROMANCE (2)

KELUARGA KECIL

Setelah membersihkan diri usai bekerja seharian, Chanyeol mengambil duduk di sisi sebelah Baekhyun yang tengah menonton acara televisi sambil memakan sepotong kue cokelat yang ia belikan sepulang bekerja tadi.

"Sayang, bagaimana hari ini? Apakah semuanya berjalan dengan baik?" Sebuah kalimat yang tidak pernah lupa untuk Chanyeol tanyanya pada Baekhyun, meskipun untuk sesekali suaminya itu telah memberitahunya tentang beberapa aktivitas hari ini melalui pesan teks saat ia masih berada di kantor.

"Tidak semua berjalan baik, tapi bukan sebuah masalah besar juga." Baekhyun meletakkan sisa kue cokelatnya di atas nakas, dan meneguk setengah gelas air putih yang Chanyeol berikan.
"Naeun diizinkan untuk pulang sekolah lebih cepat karena dia mengerjakan tugasnya dengan sangat cepat di jam pelajaran terakhir, dia anak yang pintar." Baekhyun terdengar antusias saat bercerita, dan Chanyeol pun memberikan seluruh perhatiannya untuk mendengarkan cerita dari pria mungilnya itu. "Saat di rumah, Naeun hanya bermain di kamarnya, dan hal-hal lainnya berjalan seperti biasanya." Sebuah anggukan paham dan sebuah senyuman tampan terulas di bibir Chanyeol sebagai respon.
"Seojun sedang sedikit rewel setelah pulang sekolah, dia tidak mau tidur siang, dan dia juga tidak berselera makan saat makan malam tadi." Baekhyun melanjutkan ceritanya sambil mencoba mengingat tentang hal-hal yang terjadi seharian tadi.

"Kenapa begitu? Apakah Seojun sedang tidak sehat?" Raut wajah Chanyeol mendadak berubah, pasalnya ia memang belum sempat menengok anak-anaknya yang sudah tertidur di kamarnya masing-masing saat ia pulang dari kantor karena ia memang pulang terlambat, dan seingatnya Baekhyun tidak memberi kabar jika Seojun jatuh sakit.

"Tidak-tidak, Seojun sangat sehat." Baekhyun meraih tangan Chanyeol dan menggenggamnya. "Mungkin dia hanya sedang bosan dengan agenda tidur siangnya." Kekehan kecil terdengar saat Baekhyun melanjutkan ceritanya. "Jangan khawatir, Seojun baik-baik saja. Untungnya dia tidak menolak saat aku membuatkan susu hangat sebelum tidur."

"Lalu, bagaimana denganmu? Pasti lelah sekali." Chanyeol bertanya sekaligus menjawab pertanyaannya sendiri. "Maaf karena aku tidak banyak membantu." Mata bulatnya tampak sendu saat netranya menatap lurus pada perut Baekhyun yang semakin hari semakin membesar karena adanya janin yang sedang tumbuh di dalamnya. "Kau sedang hamil, tapi disaat bersamaan kau juga mengurus banyak hal sendirian."

"It's ok, Chan. Ini kehamilanku yang ke tiga kalau kau lupa. Aku sudah terbiasa." Baekhyun menggeleng heran, di kehamilannya yang ketiga ini, Chanyeol memang lebih sensitif dan protektif jika dibandingkan dengan saat ia mengandung Naeun dan Seojun dulu. "Aku tidak mau memakai jasa asisten rumah tangga karena aku merasa mampu untuk melakukannya sendiri."

"Justru itu.... Kau hamil (lagi) saat Naeun dan Seojun masih butuh perhatian ekstra."

"Ssstt..." Jari telunjuknya Baekhyun letakkan di bibir si jangkung.
"Jangan berkata seperti itu, Naeun dan Seojun akan sedih jika mendengarnya, mereka akan berpikir bahwa mereka merepotkan dan aku kesulitan karena hal itu." Baekhyun mengingatkan agar Chanyeol lebih berhati-hati dengan ucapannya. "Selain itu, bayi kacang satu ini juga akan merasa sedih karena ucapanmu terdengar seperti kau sedang menyesali keberadaannya."

"Ugh, Maaf. Ayah tidak bermaksud seperti itu." Wajahnya Chanyeol sejajarkan dengan perut Baekhyun, lalu menyibak piyama pria mungil itu hingga menampakkan perut bulatnya. "Maaf, ya? Ayah janji tidak akan mengatakan hal-hal seperti itu lagi." Ucapnya sambil mengusap permukaan perut yang mengembung itu dengan lembut dan menghujaninya dengan banyak kecupan. Sungguh, Chanyeol tidak bermaksud menyesali keberadaan calon anak ke tiganya, hanya saja ia terlalu terbawa suasana dan ia juga tidak tega melihat Baekhyun yang terlihat kelelahan, sementara dirinya tidak bisa banyak membantu karena harus pergi bekerja. "Sebagai permintaan maaf, ayah akan membeli banyak makanan dan minuman sehat untuk besok dan kedapannya, oke?"