TUGAS

1.4K 131 2
                                    

Sebagai pasangan muda, Chanyeol dan Baekhyun memang selalu kompak untuk urusan yang menyangkut tentang kepentingan keduanya, tapi sebagai orang tua baru, keduanya justru kerap memiliki pemikiran dan pendapat yang bertolak belakang hingga tak jarang terlibat perselisihan.

"Aku tidak mau makan, aku hanya mau minum jus stroberi." Si kecil Naeun menutup mulutnya rapat-rapat saat sang papa mencoba untuk menyuapkan sesendok nasi padanya.

"Tidak nak, sekarang waktunya untuk makan. Papa janji akan memberikan segelas jus stroberi setelah makananmu habis."

Alih-alih membuka mulutnya, Naeun justru menggeleng ribut dan mulai menangis.

"Ada apa, nak? Kenapa menangis?"

Tangis Naeun semakin pecah saat sang ayah menghampirinya. Ia tau bahwa ayahnya itu akan berpihak padanya.
"Aku mau jus stroberi, tapi papa memaksaku untuk makan nasi." Adunya disertai rengekan yang berlebihan.

"Aku hanya mengajarinya untuk disiplin. Aku tidak memaksanya tanpa alasan." Baekhyun menjelaskan situasinya saat Chanyeol menatapnya dengan tatapan serius.

"Sedikit saja, Baekhyunie. Setengah gelas jus tidak akan membuat Naeun kenyang, pasti Naeun akan meminta makan setelah itu."
Ya, berbeda dengan Baekhyun yang terkesan tegas dan disiplin, Chanyeol justru sangat memanjakan Naeun dengan menuruti apapun yang anak perempuannya itu minta.

"Tidak, Chan. Meskipun jus stroberi juga sehat, tapi Naeun tetap perlu makan yang teratur." Baekhyun tetap pada pendiriannya. "Jika Naeun bisa menunda waktu makan hanya karena jus stroberi, kenapa hal itu tidak berlaku sebaliknya? Aku tidak melarangnya meminum jus stroberi, hanya saja, nanti. Tidak sekarang di saat sudah waktunya untuk makan siang."

"Aku tidak tau kenapa kau memiliki pemikiran sekolot ini." Tak ingin semakin berdebat, Chanyeol yang merasa kesal memilih untuk menggendong Naeun dan membawanya ke kamar.

*
"Aku sangat tau bahwa kau ingin memanjakan Naeun, tapi tolong berhenti membelanya disaat seperti itu. Kau membuatku terlihat tidak ada harga dirinya di depan anakku sendiri." Baekhyun tidak bermaksud memulai keributan saat Naeun tengah tidur siang di kamarnya sendiri, ia hanya ingin meluruskan agar Chanyeol tidak membuat Naeun tidak memiliki rasa hormat padanya. "Kau membuat Naeun tidak menghormatiku karena kau selalu berada dipihaknya tanpa peduli bagaimana situasi dan kondisinya."

"Aku tidak bermaksud membuat Naeun tidak menghormatimu, tapi menurutku Naeun masih terlalu kecil untuk kau didik dengan cara sekeras itu."
Ya, tentu saja Chanyeol tidak merasa ada yang salah atas tindakannya.

"Justru itu, Chan. Justru karena Naeun masih terlalu kecil, jadi kita bisa mengarahkannya untuk memiliki kepribadian yang baik dari sekarang." Baekhyun mengutarakan pendapatnya yang tentu saja berbeda dengan pendapat si jangkung, karena menurut Chanyeol, seiring berjalannya waktu Naeun akan belajar menjadi lebih baik secara perlahan, tanpa harus dipaksa untuk memahami ini dan itu sedini mungkin seperti yang Baekhyun harapkan.
"Kau selalu menuruti permintaanya, karena itu Naeun tidak pernah mendengarkanku."
Sejujurnya Baekhyun merasa sangat muak karena selalu berdebat dengan Chanyeol untuk hal seperti ini, tapi ia juga tidak bisa tinggal diam disaat menurutnya pemikiran Chanyeol adalah hal yang salah.

"Baekhyunie, Apa kau tidak pernah kecil? Apa kau tidak pernah merengek saat kau menginginkan sesuatu?"

Baekhyun terdiam sesaat, tapi di detik berikutnya ia kembali membuat pembenaran atas sikapnya.
"Ya, tentu aku pernah kecil, dan tentu aku pernah merengek saat aku menginginkan sesuatu, tapi ibu selalu mengajarkanku bahwa aku tidak harus mendapatkan apa yang aku inginkan jika itu bukan sesuatu yang seharusnya." Ujarnya yang masih mengingat betul tentang bagaimana sang ibu mendidiknya. "Sepertinya mama selalu menuruti permintaanmu hingga kau memiliki pemikiran seperti ini." Tuduhnya.

"Ini keluarga kecil kita, dan aku rasa tidak seharusnya kau melibatkan orang tua kita untuk masalah ini."

"Bukankah kau yang mengungkit tentang 'masa kecil' terlebih dulu?" Baekhyun masih tidak mau kalah.

Chanyeol menghela nafasnya. "Baiklah, maaf." Tangan Baekhyun Chanyeol raih dan memintanya untuk duduk di hadapannya.
"Berhenti berdebat, kita  harus mencari solusi bersama tanpa harus saling berteriak."

Sama halnya dengan Chanyeol, Baekhyun juga turut menghela nafasnya dan mengutarakan permintaan maafnya pada si jangkung.
"Pertama, kita harus memberi contoh yang baik, sepertinya kita terlalu banyak berdebat di depan Naeun."

Chanyeol mengangguk setuju.
"Sepertinya aku juga harus sedikit menarik diri agar tidak selalu memanjakannya." Chanyeol berujar dengan nada serius, berbanding terbalik dengan isi hatinya yang tidak begitu yakin bahwa ia akan sanggup untuk berkata 'tidak' pada si kecil.

"Aku juga tidak akan terlalu mengekangnya jika memang alasannya masuk akal." Baekhyun menimpali. "Tolong ingatkan aku jika aku terlalu berlebihan."

Ya, pada dasarnya semua harus seimbang, selain mengajari anak untuk memiliki kepribadian yang baik dan memiliki sopan santun, orang tua juga tidak boleh terlalu mengekang ataupun terlalu memanjakan anak, karena hal-hal itu justru akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak untuk kedepannya.

Akhirnya keduanya menyadari dirinya masing-masing dan berjanji untuk saling mengingatkan agar tidak ada yang melebihi batas seharusnya.

"Sepertinya kita melupakan sesuatu."

"Apa lagi?" Chanyeol memberikan tatapan tidak mengerti.

"Bagaimana cara memberitau Naeun bahwa di perutku telah ada calon adiknya yang sedang tumbuh?" Ucap Baekhyun sambil memegang perutnya yang tiba-tiba terasa sedikit kram. "Naeun selalu mengatakan bahwa dirinya tidak ingin memiliki seorang adik karena ingin menjadi satu-satunya."

Chanyeol membulatkan mata besarnya, perut Baekhyun yang masih tampak rata membuatnya lupa bahwa Baekhyun memang tengah mengandung anak ke dua. "Sepertinya kita juga harus mengajarinya untuk menyayangi siapa saja dan mulai mengajarinya untuk berbagi mulai sekarang."

Kali ini Baekhyun yang mengangguk setuju dengan pendapat Chanyeol.

Siang itu, sepasang suami yang sebelumnya berdebat untuk mencari pembenarannya masing-masing itu, kini sepakat untuk saling bekerjasama, bukan hanya tentang bagaimana cara mendidik Naeun dengan baik, tapi juga saling berpikir tentang bagaimana caranya untuk memberitahu balita yang tidak menginginkan hadirnya seorang adik itu.

"Sepertinya tugas kita masih banyak dan akan terus bertambah banyak." Keduanya terkekeh, tapi mau bagaimana lagi? Semuanya terjadi diluar kendali.

A/n: "Yang ngikutin cerita aku dari CBdailyromance1, (cerita part ini bisa nyambung sama part 'FABEL'). Iya, ini alesan kenapa Naeun sempet ga setuju kalo orang tuanya mau merencanakan anak ke 3. Karena dari awal Naeun pengen jadi anak tunggal, tapi tiba-tiba B hamil Seojun diluar prediksi." 😅


CHANBAEK DAILY ROMANCE (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang