PONSEL (1)

584 59 10
                                    

Chanyeol benar-benar dilanda panik sekarang, bagaimana tidak? ia baru saja kehilangan satu-satunya ponsel yang ia miliki.
Sebenarnya bukan ponsel itu yang menjadi alasan utama, melainkan isi yang berada di dalamnya.

Selain terdapat banyak koleksi film porno yang Chanyeol unduh dari internet, pria jangkung itu juga memiliki video pribadi dirinya yang sering kali iseng merekam aktivitas solonya. Tidak hanya sampai di situ, si maniak gila itu juga menyimpan beberapa video mesumnya bersama para mantan kekasihnya pada benda pipih yang kini raib entah kemana itu.

Pagi tadi Chanyeol terlambat bangun, dan hal itulah yang membuat dirinya terburu-buru saat bersiap untuk berangkat bekerja tanpa menyadari bahwa tas ranselnya sedikit terbuka.
"Sial, kemana aku menjatuhkannya? Apakah terjatuh di dalam kereta?" Mulut Chanyeol tak henti mengumpat saat memeriksa lagi isi tas ranselnya.

"Sebenarnya apa yang sedang kau cari? Kau tidak akan menemukan jodohmu di dalam situ." Itu suara Loey, rekan kerja Chanyeol yang tiba-tiba menyeletuk saat melihat Chanyeol  membongkar isi tas untuk kesekian kalinya sejak pagi tadi hingga kini jam istirahat kerja.

"Ponselku hilang." Chanyeol mendengus frustasi, lalu mendudukkan diri di samping Loey untuk menyantap menu makan siang yang telah ia pesan sebelumnya.

"Mungkin sekarang memang saat yang tepat untuk kau menggantinya dengan yang baru. Ponselmu sudah cukup ketinggalan jaman asal kau tau." Begitulah Loey, selalu mengungkapkan isi kepalanya tanpa berpikir dua kali.

"Bukan perkara ponselnya, bodoh." Chanyeol semakin kesal karena ucapan Loey yang tidak pernah terdengar enak di telinganya.

"Huh? Apa kau menggunakan ponsel itu untuk transaksi barang haram?" Lagi-lagi, Loey dan mulut tanpa filternya. 😂

"Video haram lebih tepatnya, aku menyimpan banyak di sana." Chanyeol mengaku dengan begitu santai hingga membuat Loey tersedak minumannya.

"Sinting, kukira kau begitu panik karena ada hal lain yang sedikit lebih penting."

"Itu penting, bahkan sangat penting karena wajahku terlihat sangat jelas di video-video yang aku rekam."

"Dasar maniak gila." Loey menggeleng heran sambil menyodorkan ponsel miliknya di atas meja.

"Huh?" Mata Chanyeol sempat membola, ia tidak paham dengan apa yang Loey maksud, sampai pada akhirnya ia paham kenapa rekan kerjanya itu menyodorkan sebuah ponsel padanya. "Astaga, kenapa aku tidak berpikir untuk menghubungi nomorku?" Ucapnya sambil menggaruk tengkuk.

"Tidak perlu heran, otakmu memang sedikit lambat karena terlalu penuh dengan hal kotor."

Chanyeol nyaris mengumpat dan memukul Loey menggunakan sendok karena ucapannya yang selalu terdengar menyebalkan itu, tapi ia menahan tangannya di udara saat sebuah suara menginterupsi.

"Oh, kebetulan sekali. Aku baru saja mencari salah satu nomor untuk dihubungi." Ucap seseorang dari balik sambungan telepon.

"Jadi, kau berhasil membuka sandi ponselku?" Suara Chanyeol terdengar panik, tapi ia juga mencoba untuk tetap tenang agar obrolannya dengan orang itu berjalan baik.

"Ya, itu cukup mudah. Lagi pula, orang bodoh mana yang menjadikan angka satu empat kali (1111) sebagai nomor sandi?"

Sama seperti Loey, suara pria itu juga terdengar menyebalkan di telinga Chanyeol. 'Kenapa semua orang suka sekali berbicara seenaknya? Aku tidak bodoh'. Cicitnya dalam hati.
"Ngomong-ngomong dimana kau menemukan ponselku? Dan kemana aku harus datang menemuimu untuk mengambilnya kembali?"

"Aku menemukannya di jalan, dan sebelum aku mengembalikan ponsel ini padamu, aku memiliki satu syarat."

"Apakah kau ingin meminta sejumlah uang?" Chanyeol memotong sebelum pria itu melanjutkan kalimatnya. "Bahkan penghasilanku saja sangat pas-pasan untuk mencukupi kebutuhanku sendiri." Dan tiba-tiba suara beratnya terdengar memelas.

CHANBAEK DAILY ROMANCE (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang